Dr. Retno Iswari Tranggono, Pendiri RISTRA, Berbagi Kasih dan Kisah Dalam Buku “Spread The Love”

Media Trans – Siapa tak kenal brand “RISTRA”, produk untuk kosmetik, perawatan kulit, dan kecantikan, khususnya kalangan perempuan.

Ristra produk Kosmetodermatologi pertama di Indonesia, yang disesuaikan dengan pH kulit, dan iklim tropis di Indonesia. Ristra berkomitmen menghasilkan produk yang aman, yakni dengan melakukan tahap uji dermatologi (Dermatologically Tested) untuk setiap produknya.

Dr. Retno Iswari Tranggono, Sp.KK., FISCD., FINS-DV, tokoh dibalik munculnya RISTRA. Nama “Ristra” sendiri, merupakan singkatan nama Dr. Retno Iswari, dan nama suami (alm) dr. Suharto Tranggono, Sp.KJ., Sp.KP., dokter pada TNI AU.

Tahun 1981, dr. Retno I.S. Tranggono, Sp.KK. dan dr. Suharto Tranggono, Sp.Kj., Sp.KP mendirikan Dwi Citra Utama, sebagai perusahaan pelopor produk kosmetik berbasis medik, yang berkualitas tinggi dan bertujuan untuk memuaskan pelanggan, pada 1983, perusahaan berganti nama menjadi “PT. Ristra Indolab”.

Jauh sebelum melahirkan produk perawatan kulit bernama “Ristra”, Dr. Retno, melalui suatu peristiwa tak disengaja, berkenalan dengan tetangganya, yang ternyata salah seorang pendiri Viva cosmetic, yakni Bo Tan Tjoa.

Perkenalan tersebut menjadikan Retno Iswari, saat itu masih mahasiswa kedokteran UI, mengajar pada Viva Health and Beauty Institute, lembaga milik Bo Tan Tjoa.

Dr. Retno Iswari Tranggono, dikisahkan oleh teman seangkatan kuliahnya, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi, Sp.A., MPH, atau yang lebih dikenal sebagai dr. Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu II, saat baru menjadi mahasiswa, dijuluki “Janda Bopeng” karena jerawat yang ada pada wajahnya.

“Dulu dijuluki ‘Janda Bopeng’, karena jerawatan, walaupun berjerawat, dokter Retno saat itu banyak mengundang perhatian senior-senior pria, karena kecantikannya” tutur dr. Nafsiah Mboi.

Dokter Nafsiah Mboi pun mengemukakan kekagumannya terhadap teman masa kuliahnya tersebut, dengan menyebut Dokter Retno sebagai figur perempuan enterpreneur yang berhasil.

Itulah sebagian cuplikan dialog dalam acara peluncuran buku “Spread the Love: Kilau Mutiara di Ujung Senja”, karya Dr. Retno Iswari Tranggono, FISCD, FINS-DV. Peluncuran buku diadakan siang tadi (Kamis, 12 Maret 2020), di auditorium Perpustakaan Nasional Jl. Medan Merdeka Selatan Jakarta.

Buku “Spread the Love: Kilau Mutiara di Ujung Senja”, merupakan buku keempat karya Dr. Retno Tranggono, diusianya yang kini sudah 80 tahun. Peluncuran buku dihadiri anak-anak Dr. Retno Tranggono, yakni Sasya, Krisna, dan Indira, teman-teman semasa kuliah, rekan-rekan sejawat, kolega bisnis, dan narasumber dialog.

Dia menuturkan, salah satu hal yang sangat disyukurinya yaitu berhasil sembuh dari kanker. Kesembuhan ini, kata dia, tidak lepas dari kebaikan Tuhan kepadanya. ”Untuk itu, saya berupaya untuk selalu menyertakan kasih Tuhan dalam setiap angkah yang dijalankan, dengan berbagi kasih terhadap sesama dan alam semesta,” ucap pendiri Grand House of Ristra ini.

Buku berjudul “Spread the Love: Kilau Mutiara di Ujung Senja”, yang dicetak oleh BPK Gunung Mulia, adalah biografi yang menceritakan tentang Iiku-liku dan nilai-nilai kehidupan Dr. Retno di masa mudanya, sebagai pengusaha, sekaligus dosen dan pendiri bagian bedah kulit dan kosmetologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, serta perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, suka duka berikut tujuh kejadian ajaib dan mujizat yang dialaminya, hingga sembuh total dari penyakit kanker.

Dr. Retno saat sambutan, mengungkapkan, “MelaIui buku Spread the Love ini, saya ingin berbagi dengan para pembaca tentang pengalaman hidup saya dari kacamata pribadi, pentingnya untuk terus berupaya dan pantang menyerah, serta rasa syukur atas segala nikmat dan tuntunan dari Tuhan yang selalu datang tepat pada saatnya, sehingga mendorong saya untuk terus berkontribusi terhadap komunitas dan masyarakat di usia saya yang sudah 80 tahun saat ini.”

Dr. Retno menyampaikan kesaksian dirinya sembuh dari kanker kolon yang dideritanya,“Kesembuhan saya dari penyakit kanker dan kebaikan Tuhan, membuat saya menjadi pribadi yang Iebih mendengarkan suara hati untuk hidup dalam kedamaian batin. Untuk itu, saya berupaya untuk selalu menyertakan kasih Tuhan dalam setiap langkah yang dijalankan, dengan berbagi kasih terhadap sesama dan alam semesta”.

Lebih lanjut Dr. Retno mengemukakan, “Di usia saya yang senja ini, saya sangat senang dapat berbagi tentang tips kehidupan, maupun ilmu saya dalam bidang cosmeto dermatologi”.

Dalam peluncuran buku ini, hadir sebagai pembicara diskusi :

  • Abraham Arimuko, dokter spesialis kulit dan kelamin; Direktur Pengembangan dan Pendidikan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
  • Setyo WidiNugroho, Sp.BS(K) Dokter Umum, Dokter Spesialis Bedah Saraf, Departemen Medik Bedah Saraf, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
  • Fatma Latifa, ahli farrnasi pertama sejak RISTRA didirikan; penulis buku berjudul “Buku Pegangan llmu Pengetahuan Kosmetik”.
  • Pastor Ursula Manuputty, pemimpin penggembalaan dan perintisan salah satu gereja di Jakarta Selatan.

Dalam diskusi peluncuran buku “Share the Love”, Dr. Retno menyampaikan keberhasilannya mengubah paradigma kecantikan dan meyakinkan orang, bahwa kulit orang Indonesia berbeda dengan kulit Eropa. Pendekatan yang ia bawa terhadap ilmu dermatologi bukan pada “kulit dan kelamin” tetapi pada “kulit dan kosmetik”.

Diantara sederetan terbosan dalam bidang cosmeto dermatologi yang diprakarsainya, Dr. Retno menyampaikan hasil penelitiannya tentang pH (keasaman) kulit orang Indonesia pada kongres ketiga Cosmetic Dermatologi di Vienna pada tahun 1987, bahwa kosmetik harus memiliki pH yang seimbang dengan pH kulit orang Indonesia.

Atas beragam terobosan yang telah dibuahkan, Dr. Retno menerima berbagai penghargaan, termasuk dua “Lifetime Achievement Awards” dari BRI pada Desember 2007, dan dari Cosmobeauté Indonesia pada Oktober 2019.

Dr. Retno pun berbagi sejumlah frase penyemangat hidup yang menjadi inspirasinya, diantaranya:

  • “Berpikirlah layaknya seorang ratu. Ratu tidaklah takut untuk gagal. Kegagalan adalah batu loncatan untuk sesuatu yang lebih besar.”
  • “Kunci dari kesembuhan adalah hati yang gembira.”
  • “Selalu berpikir positif dan tidak pernah berpikir negatif.”
  • “Stres tentu ada dalam hidup, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengelola stres. Karena stres itu sumber segala penyakit.”
  • “Kebersamaan dan kesatuan dalam keluarga merupakan hal penting.”
  • “Bagaimanapun pintarnya seseorang, akan sia-sia tanpa adanya kasih.”

Pada kesempatan peluncuran buku, Dr. Retno memberikan tips khusus bagi generasi muda, “Dalam kondisi apapun, teruslah bersemangat dengan tidak pernah berputus asa berbekal akal dan pikiran sehat yang diberikan oleh Tuhan, dan selalu bersyukur atas nikmat Tuhan dengan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.”

Buku “Spread the Love: Kilau Mutiara di Ujung Senja” setebal 292 halaman ini terdiri atas 4 Bab yang mencakup kisah tentang kehidupan pribadi Dr. Retno semenjak lahir hingga dewasa dengan menorehkan mahakarya untuk bangsa; beragam peristiwa mukjizat yang nyata; kisah tentang kerelaan melepas ‘sang bayi RISTRA’, kehilangan belahan jiwanya, hingga sembuh dari kanker, serta tekad bulatnya terus berkontribusi kepada masyarakat.

Turut hadir meramaikan peluncuran buku, kelompok angklung Ibu-Ibu GBI Dharmawangsa Square.

Buku ini memuat testimoni dari orang-orang disekeliling Dr. Retno, yang mengagumi semangatnya, serta tanya jawab seputar tips memilih dan menggunakan produk kecantikan. Buku ini dapat diperoleh di BPK Gunung Mulia, toko buku Immanuel, Tokopedia, dan bisa dilihat di Instagram @Spreadthelovebook.

Profil Dr. Retno Tranggono, FISCD, FlNS-DV :

  • Cosmeto-dermatologist Penemu Science of Cosmetic Dermatology
  • Brand Ambassador & Komisari PT Ristra Laboratoris Indonesia (2016 sekarang) Owner (1984 2016) & Founder Ristra Group
  • Komisaris & Director Technology Aesthetic PT Ristra Indolab & PT House of Ristra (1984 sekarang)
  • Dewan Penasehat Perhimpunan Kedokteran Estetika Indonesia (PERKESI) (2011 sekarang)
  • Ketua Himpunan llmuwan Kosmetika Indonesia (HIKI), (1986 2009)
  • Wakil Ketua Dan Penasehat dari panitia pemantauan Efek Sampingan Kosmetika, Direktorat Kosmetika, DIRJEN POM RI Departemen Kesehatan RI (1980 1983)
  • Pendiri Sub Departemen Dermatologi Kosmetik dan Bedah Kulit Departemen Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedoktran Universtias Indonesia (1970 1984)
  • Menerima Award Rekor Bisnis Indonesia ke-9 Koran SINDO di Hotel Mulia Senayan, 15 Mei 2013
  • “Outstanding Women in Technology and Innovation of Cosmetic Industry” dari Women Superstar Event Organizer, 19 Mei 2009
  • “Lifetime Achievement Award” dari BRI Platinum, 2007
  • Penghargaan dari Ernst & Young sebagai ‘The Best Entrepreneur of The Year 2001” dalam kategori Industry and Manufacture
  • Penghargaan dari pertemuan Internasional sesi ke-tiga tentang Cosmetic Dermatology ke2, Vienna, Austria (1989)
  • Scientific and Editorial Board from Magazine Journal of Applied Cosmetology for Cosmetic and Environment Section, Italia (1987 -sekarang). (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*