Media Trans – Viral video singkat peserta Kongres ke-37 GMKI, meneriakan “Papua Merdeka” saat pembacaan hasil rapat Panitia Khusus tentang Papua.
Kongres ke-37 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Manokwari Papua Barat, yang dibuka resmi secara virtual oleh Presiden RI Joko Widodo, sekalipun telah berakhir 30 November 2020, ternyata menyisakan persoalan.
GMKI adalah organisasi mahasiswa kristen tertua dan terbesar di Indonesia, yang dibentuk oleh dr. Johannes Leimena (Pahlawan Nasional) pada 9 Februari 1950, berbasis atas proklamasi kemerdekaan iman kepada Tuhan Yesus (oikumenisme), dan proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia (nasionalisme).
Namun disayangkan, pasca Kongres ke-37 GMKI di Manokwari, beredar video berdurasi singkat, 1 menit lebih 1 detik, yang berisikan potongan pembacaan hasil rapat Panitia Khusus Kongres yang membahas tentang Papua.
Dalam potongan video singkat tersebut, terdengar seseorang mengucapkan kalimat “Papua Merdeka”, yakni pada posisi waktu detik ke 58.
Sontak potongan video yang masih belum diketahui siapa yang membuat dan menyebarkannya, viral dijagad media sosial, hingga turut ditanggapi oleh sejumlah tokoh.
Ketua Umum PP GMKI (Demisioner) Korneles Galanjinjinay, dan Ketua Umum PP GMKI terpilih Jefri Gultom, didampingi Ketua Panitia Kongres Abner Jitmau (DPRD Papua Barat), melakukan klarifikasi atas beredarnya video potongan pembahasan pansus tentang Papua dalam Kongres ke-37 GMKI.
“Kami mengklarifikasi bahwa video itu tidak benar. Itu di luar daripada materi kongres dan itu bukan kesepakatan forum kongres. Di GMKI tidak mendukung Papua Merdeka dalam Kongres ke-37 di Manokwari Papua Barat,” tegas Neles, sapaan Ketum Korneles Galanjinjinay.
Lebih lanjut dalam video singkat klarifikasi, Neles menyatakan GMKI dengan semangat nasionalisme hadir dan terus berusaha, mendukung, dan memperjuangkan NKRI harga mati dari Sabang sampai Merauke.
Neles pun menegaskan sikap GMKI, tidak terprovokasi oleh apapun.
“Apalagi dalam kondisi seperti ini, kami tentu harus terus berjuang, GMKI bersama masyarakat Papua tetap mendukung cara-cara yang baik, menghadirkan pemerintahan, untuk mendekatkan pemerintah pusat dengan masyarakat di Tanah Papua” lugas Neles.
Sementara Jefri Gultom Ketum GMKI terpilih kader GMKI Merauke, mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan beredarnya video tentang GMKI seakan-akan mendukung Papua Merdeka.
“Masyarakat diseluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, jangan terprovokasi oleh video yang beredar tentang GMKI dan Papua Merdeka, dengan tegas kita sampaikan bahwa GMKI, lahir dan sampai hari ini, dan sampai selama-selamanya, hidup di dua proklamasi, yaitu nasionalisme dan oikumenisme. Jadi bagi GMKI, NKRI dan Pancasila itu sudah final. Namun kita perlu memberikan catatan untuk kesejahteraan di Papua, bahwa negara itu harus benar-benar hadir, dan GMKI akan terus mengawal hal tersebut” pungkas Jefri Gultom.
Untuk diketahui, bahwa Kongres ke-37 GMKI telah memilih dan menetapkan Jefri Gultom (mantan Kabid Organisasi PP GMKI masa bakti 2018-2020, Cabang Merauke) sebagai Ketua Umum masa bakti 2020-2022, dan Michael Anggi (mantan Wakil Sekum PP GMKI masa bakti 2018-2020, Cabang Balikpapan) menjadi Sekretaris Umum.
Hasil lainnya yang ditetapkan Kongres adalah Tuan Rumah Kongres ke-38 GMKI tahun 2022 adalah Cabang Toraja, sementara Tim Formatur kepengurusan PP GMKI masa bakti 2020 – 2022 yang akan mendampingi Ketum dan Sekum terpilih menyusun kepengurusan Pengurus Pusat GMKI, yakni Salatiga, Manado, dan Palopo. (DED)
Be the first to comment