Media Trans – Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) adakan Kongres VI, pada masa pandemi Covid-19, secara hybrid, pada 10-11 April 2021, bertempat di Hotel Grand Melia Kuningan Jakarta Selatan, dihadiri secara fisik dalam jumlah terbatas dan dengan penerapan protokol kesehatan, serta secara daring (online) dengan akses aplikasi Zoom.
Kongres VI PIKI dibuka resmi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, atas nama Presiden RI. Gusmen, demikian sapaan akrab Menag, mengatakan sudah saatnya kita membangun budaya yang menghargai peran intelektual, karena dalam kondisi apapun intelektual konsisten bekerja untuk bangsa, tidak menjadi intelektual tukang yang kerja berdasarkan pesanan, apalagi mengkhianati bangsa dan negara.
Hal itu ditegaskan Gusmen Yaqut dalam sambutan secara daring, saat membuka resmi Kongres VI Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Sabtu (10 April 2021).
Gusmen Yaqut menjelaskan secara sosiologis, ada dua kelompok Intelektual. Kelompok pertama adalah intelektual yang kiprah dan pemikirannya berpijak pada cita-cita keagamaan. Kedua, Intelektual yang netral agama.
“Mereka sama-sama memiliki peran dan kontribusi besar dalam perjuangan dan pembangunan bangsa dan negara Indonesia untuk segala bidang,” ujar pria Gusmen Yaqut.
Sementara Ketum PIKI Bakti Nendra Prawiro, M.Sc., MH dalam amanatnya menyatakan, selama lima tahun PIKI melakukan penataan organisasi secara internal, sambil tetap memberikan masukan berdasarkan kajian kepada pemerintah, atas hal-hal yang terjadi dalam konteks kemasyarakatan dan berbangsa.
Keberadaan PIKI yang didirikan tahun 1963, oleh DPP PIKI periode 2015-2020 mengalami re-discovery, re-vitalisasi (29 DPD dn 59 DPC), re-inventing berdasarkan pikiran kritis dan kajian obyektif dengan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Ketua SC Kongres VI PIKI, Ir. David Pajung, dalam keterangannya melalui rilis yang diterima mediatransformasi.com Rabu (14 April 2021), menyampaikan Kongres VI dilakukan secara hybrid (online dan on site), dengan tema “Tegakkanlah Keadilan” (Amos 5:15b).
Dewan Kehormatan PIKI, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan pesan, “Sekiranya masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini yakni masalah kesenjangan, yang menjadi potensi merusak memecah persatuan dan kesatuan Indonesia, semoga tema PIKI dalam Kongres VI yakni ‘Tegakkanlah Keadilan’, semoga dapat tercapai”.
David Pajung juga mengemukakan hasil rekomendasi Kongres VI PIKI, sebagai berikut :
- Mempertajam visi organisasi sebagai organisasi intelektual bertaraf internasional diikuti dengan kontektualisasi serta relevan terhadap perkembangan yang ada atau yang sedang berlangsung (kontekstual).
- Menghimpun dan mendayagunakan potensi kaum inteligensia Kristen sebagai alat mencapai keadilan sosial dengan menjadikan Pancasila sebagai sumber nspirasi pergerakan organisasi.
- Membentuk lembaga penelitian untuk memperkuat internal organisasi serta memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah.
- Membangun kemitraan strategis dengan Lembaga pemerintah dan swasta dalam rangka mensejahterakan masyarakat dan membela kepentingan masyarakat.
- Mendirikan lembaga pendidikan dan kajian Kristen, sebagai media peningkatan kemampuan inteligensia umat kristiani Indonesia yang memiliki Integritas dan berkarakter.
- Mendukung pemerintah dalam memperpanjang Otsus di Papua dengan bersama sama melakukan pengawasan agar pembangunan secara berkeadilan dirasakan oleh seluruh masyarakat Papua.
- Mendukung upaya cepat tanggap pemerintah pusat dan daerah dalam menangani bencana alam yang melanda wilayah di Indonesia.
- Mendukung upaya pemerintah dalam menangani gerakan separatisme dan terorisme yang muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Mendukung upaya pemerintah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan, dan pelestarian fungsi lingkungan.
Kongres VI PIKI berakhir pada hari Minggu 11 April 2021, dan telah ditetapkan kepemimpinan DPP PIKI periode 2020-2025 hasil kongres, yakni Dr. Badikenita Putri br Sitepu, M.Si, alumni Lemhannas yang juga merupakan DPD RI asal Sumatera Utara, sebagai Ketua Umum, dan Audy W.M.R Wuisang, S.Th., M.Si kembali menjabat Sekretaris Jenderal. (DED)
Be the first to comment