Alumni URaL 28 Berwisata Susuri Taman Mangrove Dengan Kayak

Media Trans – Weekend jalan-jalan ? Biasa, Weekend plesiran wisata? Juga biasa, tapi weekend jalan-jalan berwisata, sekaligus mencoba hal yang baru, tentu menambah keseruan mengisi weekend. Inilah yang dilakukan sejumlah orang pada Sabtu Siang, 29 Mei 2021 di Taman Mangrove Jakarta. Mereka adalah alumni organisasi pencinta alam SMAN 28 Jakarta Selatan, yakni UraL 28, beberapa diantaranya mengajak serta anak-anak mereka, bahkan ada juga balita dibawa serta.

“Berawal dari sharing foto dan video di WA grup kami, grup alumni URaL 28, pencinta alam SMAN 28 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Saleh Alatas salah seorang alumni URaL 28, kemudian mengajak member grup untuk melakukan kegiatan yang sama. Beberapa langsung tertarik dan mendaftarkan diri, tidak membutuhkan waktu lama, langsung tercatat 20 an orang pesertanya” demikian disampaikan Mbak Nila, salah seorang senior URaL 28 yang turut serta.

Mbak Nila mengemukakan bahwa, mereka berada di Taman Mangrove tidak sekedar berwisata biasa-biasa, tetapi sekaligus mencoba olahraga air yang bagi sebagian mereka, adalah hal yang baru, yakni berolahraga Kayak.

Taman Mangrove yang juga kawasan konservasi alam tanaman mangrove (bakau) seluas 99,82 Ha, juga menjadi destinasi wisata dan rekreasi alam, telah menarik minat Saleh dan rombongan, tidak sekedar plesiran wisata menikmati keindahan Taman Mangrove, tetapi mereka juga melakukan  perjalanan mengeksplorasi kawasan perairan Taman Mangrove menggunakan Kayak, sungguh wisata yang penuh sensasi.

Kedekatan jarak dan kemudahan akses transportasi, biaya yang relatif ringan, serta jiwa petualang yang tinggi dari para member grup, membuat dalam beberapa hari peserta terus bertambah sampai akhirnya mencapai 25 orang. Bayangan untuk berdayung di air payau mengelilingi hutan bakau, sambil mengamati aneka burung yang beterbangan, dikelilingi aneka jenis ikan air payau, kemungkinan bertemu dengan biawak, dan udara laut yang semilir sejuk, membuat hati tak sabar menanti Sabtu, hari yang kami sepakati bersama, tutur Mbak Nila tentang antusiasnya 20 an orang alumni URaL 28 mengikuti kegiatan Berwisata Kayak di Taman Mangrove.

“Kami memilih langsung berkumpul di lokasi, sekitar pukul 12.00 – 13.00 WIB. Dipilih waktu siang hari, karena kami ingin mulai mendayung kayak siang menjelang sore, ketika cuaca tidak lagi terik (meskipun ternyata cuaca di dalam taman wisata sangat teduh karena rimbunnya pepohonan)” ujar Mbak Nila.

Dikisahkan Mbak Nila selanjutnya, setiba di meeting point, peserta beristirahat untuk shalat, makan siang, dan juga berfoto. Mereka saling menyapa dan berbincang-bincang seru melepas kangen, karena selama pandemi sama sekali tidak pernah bertemu. Sambil saling berkenalan, karena peserta terdiri dari beberapa angkatan yang berbeda generasi, sehingga ada yang belum saling mengenal.

Lebih lanjut Mbak Nila berbagi cerita keseruan menyusuri Taman Mangrove menggunakan Kayak, aroma kegembiraan terasa bertambah kental , ketika semua Kayak selesai diturunkan dan dijajarkan berderet di dermaga, warna warni Kayak yang cerah, seolah menggambarkan suasana hati peserta yang penuh dengan kegembiraan. URaL 28 memiliki beberapa buah Kayak yang dibeli dari dana sisa Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia URaL 28 kesatu dan kedua beberapa tahun lalu. Ucapan terimakasih karena sudah di ajak ke tempat ini, pun disampaikan bergantian para peserta. Saking antusiasnya, beberapa peserta menyatakan ingin kembali lagi di lain kesempatan.

“Secara bergiliran kami mulai turun ke air untuk mulai mencoba mengayuh kayak. Beberapa dari kami belum pernah mencoba kayak samasekali. Tapi dengan gembira dan penuh percaya diri, mereka memilih kayak yang akan dinaiki, dan segera turun ke air” ujar Mbak Nila.

Kayak sendiri ternyata sangat mudah untuk dipelajari, bahkan untuk pemula dan anak-anak usia pra remaja. Hanya diberikan petunjuk singkat dasar-dasar mendayung dan menguasai kayak, peserta sudah langsung bisa menguasai kayak masing-masing. Bahkan anak salah seorang peserta yang berusia 12 tahun (kelas 1 SMP) pun bisa dengan mudah menguasai dan mendayung kayak, jelas Mbak Nila lebih lanjut.

“Kayak juga relatif aman, terbukti ada peserta yang membawa 2 anaknya yang berusia balita, naik Kayak bersamanya. Mungkin saat yang mendebarkan adalah saat-saat menaiki Kayak, karena dibutuhkan keseimbangan tubuh yang baik saat kita memasuki Kayak. Jika tidak, ada kemungkinan Kayak akan terbalik. Selain itu peserta yang tidak bisa berenangpun tetap bisa bersenang-senang mendayung Kayak. Tentu saja setiap peserta wajib memakai life jacket. Di kegiatan berikut mungkin perlu diadakan sedikit pelatihan mengenai self rescue dan group rescue untuk meminimalisir segala kemungkinan bahaya” urai Mbak Nila.

Saleh yang juga Ketua Umum Sea Kayak Indonesia, organisasi olahraga Kayak, mengemukakan bahwa aktivitas berwisata menggunakan Kayak, inline dengan misi menyadarkan masyarakat mengenai menjaga lingkungan dan konservasi.

Alasan lain yang mendorong Saleh menginisiasi kegiatan pemanfaatan Kayak dalam berwisata dikawasan perairan, adalah dalam rangka menarik minat anak-anak muda terhadap kegiatan paddling (mendayung).

“Peserta paddling Kayak di Taman Mangrove kemarin itu, ada juga anak-anak, juga ada yang bawa anaknya yang masih balita. Itu anak-anak senang main Kayak, padahal mereka baru sekali itu mencoba, eh malah nanya kapan lagi bisa maen Kayak” seru Saleh.

Saleh pun mengungkapkan keprihatinannya terhadap eksistensi aktivitas perairan yang masih belum secara serius digarap.

“Indonesia kan mempunyai aset kawasan pesisir terpanjang kedua didunia, dan kerap menyebut sebagai negeri bahari, tetapi kegiatan kebaharian sebagai gaya hidup, masih minim digarap, sebenarnya sekarang ini ada peluang untuk itu, secara pemerintah kan lagi berupaya membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah bisa mengembangkan olahraga Kayak sekaligus mendukung kebangkitan pariwisata ” pungkas Saleh. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*