Pertemuan INCB Bahas Pencegahan Perdagangan NPS (Narkotika) Melalui Internet

Media Trans – Seiring dengan dinamika zaman, situasi permasalahan narkoba termasuk New Psychoactive Substances (NPS) semakin menantang.

Salah satu masalah serius yang menjadi atensi bersama di dunia adalah, semakin maraknya pemesanan narkoba jenis baru atau NPS dan opioid sintetis non medis melalui internet dan dikirim ke berbagai penjuru dunia.

Merespon isu penting ini, International Narcotics Control Board (INCB) melakukan berbagai kajian, salah satunya melalui pertemuan Inter-Regional Stakeholder Consultation on Public-Private Partnership For Prevention of Dangerous Substance Trafficking Through The Internet, demikian keterangan pada laman IG@infobnn_ri pada Rabu (23/3).

Dalam kesempatan ini, delegasi Indonesia yang dipimpin BNN RI melalui Direktorat Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama, turut hadir secara daring, dari Bekasi.

Pada intinya, pertemuan tersebut membahas tentang pentingnya dukungan dari mitra pemerintah dalam rangka pencegahan perdagangan narkoba melalui internet.

Terkait kegiatan tersebut, Direktur Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Achmad Djatmiko, MA mengatakan, pertemuan ini diinisiasi oleh INCB yang bertujuan untuk berbagi pengalaman antara pemerintah, perusahaan, lembaga non pemerintah dan asosiasi industri, dalam rangka pencegahan penyalahgunaan perdagangan zat berbahaya melalui layanan internet yang sah, seperti melalui konten, spam web, dan e-commerce.

Menurutnya upaya penanggulangan perdagangan narkoba dan juga NPS melalui ruang siber, membutuhkan kerja sama lintas sektor, terutama dengan para pihak yang terkait erat dalam hal pengaturan dan penyediaan internet.

“Indonesia percaya bahwa peningkatan kerja sama yang kuat baik di tingkat nasional, regional, dan internasional dapat mengatasi masalah ini secara efektif dan menyeluruh,” imbuhnya.

Direktur kerja sama menambahkan, pada pertemuan kali ini, tiga narasumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Telkom, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangannya, tentang upaya pencegahan konten negatif dan perdagangan narkoba melalui internet.

Indonesia Salah Satu Negara Rendah Keberadaban Digital

Berdasarkan sumber Microsoft Indonesia Mews Center, yang dipublikasikan pada 11 Februari 2021, Indeks Keberadaban Digital (Digital Civility Index) Indonesia adalah salah satu yang terburuk di dunia, urutan 29 dari 32 negara, dan yang paling buruk di Asia Tenggara, yang dirilis laman IG@merajut_indonesia.

Ada tiga hal yang menyebabkan Indeks Keberadaban Digital Indonesia sangat buruk menurut Kompas.com pada 25 Februari 2021, yakni :

  • Hoax dan penipuan (47%);
  • Ujar kebencian (27%);
  • Diskriminasi (13%)

Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022

Event nasional yang mengangkat tema ‘Akselerasi Ekonomi dari Kota Hingga Kampung dan Desa Melalui Digitalisasi‘ diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Yayasan Internet Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta, menjadi media sebagai pemerataan digitalisasi di seluruh daerah di Indonesia melalui forum diskusi antar seluruh pemangku kepentingan, serta expo yang akan menampilkan produk barang dan jasa terbaru.

Event ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah untuk mempercepat akselerasi ekonomi masyarakat di kota hingga kampung/desa seluruh Indonesia.

Acara ini mengusung tiga konsep activity yaitu Expo yang memamerkan berbagai produk unggulan berupa barang dan jasa dari masing-masing peserta.

Summit menjadi forum diskusi narasumber mulai dari pemerintah, pakar, akademisi, dan pengusaha untuk berdiskusi ide dan solusi inovatif dengan pengunjung terkait berbagai topik seputar dunia digital.

Workshop yang merupakan kelas pelatihan e-commerce UMKM, pariwisata, startup, dan lainnya dengan tema Digitalisasi Administrasi Daerah.

Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 akan berlangsung di Gedung Edutorium UMS, Surakarta, Jawa Tengah, mulai 29 hingga 31 Maret 2022. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*