Ketua Umum KADIN DKI Jakarta : Kekhususan Jakarta Ada Istimewanya, Perlu Pelibatan Swasta Mengelola Ex Aset Pusat

Media Trans Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Diana Dewi, disela-sela kesibukannya meresmikan toko daging dan unit bisnis lainnya dalam grup usaha PT. Suri Nusantara Jaya miliknya, maupun aktivitasnya menyemarakkan HUT ke-55 Tahun KADIN Indonesia, pada Senin, 18 September 2023, menyempatkan diri hadir secara online sebagai narasumber talkshow OBSESI Fenomena Sosial RPK 96,35 FM Jakarta, bersama narasumber lainnya, Dwi Rio Sembodo Pansus DPRD DKI Jakarta tentang Jakarta pasca IKN, dan Deddy Tambunan jurnalis mediatransformasi.com, dipandu oleh Thony Ermando jurnalis reformatanews.com.

Diana Dewi mengutarakan bahwa dirinya dan juga pengusaha lainnya, merasakan kekhawatiran kondisi Jakarta pasca tidak lagi menjadi ibukota negara.

“Kita tentunya merasa ada kekhawatiran, apalagi dalam dunia usaha, kalau tidak ada ibukota, tentunya pasti akan berdampak pertumbuhan ekonomi, yang tentunya ke kita pasti akan berdampak, tapi sebagai pengusaha kita punya prinsip, bahwa pengusaha adalah pejuang, sehingga kita harus memperjuangkan ini, dan kita berharap karena DKI Jakarta adalah kota jasa dan perdagangan, tentunya jasa dan perdagangan yang ada, jangan sampai tergerus, sehingga kita harus bagaimana menjaga, agar kita tetap menjadi magnetnya nasional, karena kita tahu bahwa disini juga infrastruktur kita yang paling komplit, tidak ada lagi provinsi lain yang seperti kita (Jakarta)” ujar Diana.

Selanjutnya Diana mengemukakan, “Kemudian nanti juga kita ditinggalkan, bukan berarti semua infrastruktur yang ada ini akan habis, tentunya bagaimana kita memanfaatkan infrastruktur yang ada, kemudian juga kita tahu bahwa pasti dengan adanya kehidupan yang semakin hari semakin membaik, pasti sudah beda lagi kebutuhan dari setiap individu” tambah Diana yang juga Komisaris independen PT Angkasa Pura Supports.

Ketum KADIN DKI Jakarta Diana Dewi (kanan)

“Kita berharap dengan adanya kondisi yang lebih membaik, pasti kebutuhan di Jakarta akan beralih, dari mungkin hanya berbicara mengenai konsumsi rumah tangga atau konsumsi pribadi, atau yang pokok dan sekunder, tapi kita berharap nanti ada kebutuhan yang memang justru adanya di Jakarta, yaitu pariwisata, nah ini penting sekali, jadi kita berharap nanti walaupun ibu kota sudah pindah, kita tetap menjadi daerah yang menjadi magnet untuk semua” tandas Diana.

Kekhususan Jakarta Ada Istimewanya

Diana menegaskan bahwa Jakarta tidak hanya memiliki kekhususan, tetapi juga keistimewaan.

“Kita tahu bahwa kita berharap, kekhususan ini ada istimewanya, artinya ada spesialnya, kita berharap dengan adanya, bukan Daerah Khusus Ibukota, tetapi tetap Daerah Khusus, dengan undang-undang yang baru nanti, kalimat “khusus” ini yang tadi saya sudah sampaikan banyak hal, bahwa kita punya infrastruktur ini, kan sumber yang sangat kokoh, jadi ini yang harusnya nanti undang-undangnya juga diberikan kekhususan untuk kita semua” ujar Diana.

“Jadi nanti pertumbuhan ekonomi tetap berjalan, kemudian juga tidak menjadi oranglah merasa, bahwa setelah tidak menjadi ibukota lagi, berbeda, tidak, justru kita jadi daerah khusus, karena kekhususan ini, banyak hal-hal yang dikhususkan dan diistimewakan, karena mempunyai infrastruktur tentunya” terang Diana.

“Karena infratruktur kita sudah lebih baik, ya kita berharap Undang-Undang yang nanti berlaku, paling tidak Jakarta ini, tidak menjadi tertinggal pada saat tidak menjadi ibukota. Untuk pendapatan daerah kita enggak akan berkurang” tambah Diana.

Pelibatan Swasta Mengelola Ex Aset Pusat

“Untuk teman-teman pengusaha, pastinya juga terpengaruh, yang awal saya sampaikan kita juga worry, cemas, karena apa? Pasti belanja dari ASN ini kan sangat besar sekali, justru 40% lah penyumbang, kalau kita lihat keadaan yang ada di Jakarta selama ini, tentunya berdampak kalau masalah yang seperti itu, ini pertama. Kemudian yang kedua, masalah infrastruktur. Ini kita mengkhawatirkan, jangan menjadi nanti rumah-rumah tua, atau gedung-gedung tua yang tidak berpenghuni, kemudian bahkan menjadi problem, ini juga kita menyampaikan kepada stakeholder terkait” jelas Diana.

“Harus jelas bagaimana aset-aset pusat, apakah akan menjadi aset daerah, atau mungkin juga itu bisa menjadikan pengelolaannya kepada pihak swasta, ini juga yang kita sampaikan, harusnya swasta diikutsertakan, karena pengelolaannya jangan sampai terbengkalai, nanti tidak produktif, padahal swasta membutuhkan, dan bisa dimanfaatkan oleh teman-teman pengusaha swasta, dan nantinya berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi juga” ujar Diana.

“Memang hal ini, kami menyampaikan terus, mengingat jangan sampai kondisi ini menjadi memburuk, kondisi yang sudah bagus di Jakarta, dengan kepindahan ibukota, jadi menyengsarakan semua. Peluang pasti ada dengan kondisi seperti ini. Peluang ini menjadi tantangan. Ini juga dengan kecemasan yang ada, bahwa kita harus tetap berjuang” pungkas Diana. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*