Dialog PERWAMKI Bersama Pdt Dr Johnny Weol, MM., M.Th, Bahas Mubes 34 GPdI Hingga Gereja Metaverse

Media Trans Kunjungan kasih Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI), silaturahmi tahun baru 2022, sejak Januari 2022 telah menjumpai sejumlah tokoh, diantaranya Plt Dirjen Bimas Kristen Dr. Pontus Sitorus, S.PAK., M.Si, Penasehat PERWAMKI Pdt. Dr. Japarlin Marbun, M.Pd (Ketum Badan Pekerja Harian Sinode Gereja Bethel Indonesia – GBI periode 2014-2018), Penasehat PERWAMKI Pdt. Dr. Mulyadi Sulaeman (Ketum Sinode Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia – GSPDI periode 2005 hingga 2017) , Ketum Badan Pengurus Pusat Sinode GBI periode 2019-2023 Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, M.Th, Plt Walikota Bekasi Dr. Tri Adhianto Tjahyono, dan Ketum Majelis Pusat Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPdI) Pdt. Dr. Johnny Weol, MM., M.Th.

Aksi kunjungan kasih PERWAMKI direspon hangat dan mendapat apresiasi oleh para tokoh, kunjungan kasih tersebut berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pertemuan dengan Pdt John Weol kemarin siang, Jumat 11 Februari 2022, diruang tamu ruang kerja Ketum GPdI di Kantor Pusat GPdI Jl. Danau Sunter Selatan Blok E No. 1 Sunter Jakarta Utara, turut dihadiri Plt Sekum GPdI Pdt. Elim SimamoraI, D. Min., D.Th, dan Ps Marcell Ekel.

Dalam kondisi kesibukan mempersiapkan Musyawarah Besar organisasi GPdI pada Maret 2022, Ketum Pdt John Weol menyambut kunjungan PERWAMKI, dan berkenan berdialog banyak hal, tidak hanya tentang kesiapan pelaksanaan Mubes, kondisi pelayanan GPdI pada masa pandemi, perpindahan Ibu Kota Negara, tetapi juga menanggapi fenomena dunia digital, metaverse.

Masa Pandemi, GPdI Tetap Bertumbuh

Pdt John Weol yang akan mengakhiri masa jabatan sebagai Ketua Umum Majelis Pusat GPdI periode 2017-2022, mengemukakan kondisi pelayanan GPdI pada masa pandemi Covid-19, sekalipun mengalami dampak pandemi sebagaimana gereja-gereja lainnya, tetapi GPdI tetap dapat bertumbuh.

“Saat ini ada 20 ribuan gereja GPdI, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga luar negri, ada di Amerika, Singapura, Malaysia, Australia, juga ada di Ukraina, karena pandemi kami tidak jadi mengunjungi semua gereja GPdI diluar negri” ujar Pdt John Weol.

Pdt John Weol yang sebelum menjadi Ketum MP, dirinya cukup lama menjadi bagian dalam kepengurusan, sehingga dirinya memahami betul kondisi jemaat dan kegerejaan GPdI. Pdt John Weol pernah menjadi Ketua MD DKI, Bendahara Umum dan Wakil Ketua Umum.

“Bila banyak gereja banyak tutup secara operasional karena masalah akibat pandemi, tapi GPdI justru bertumbuh, ada 300 jemaat (gereja) baru” lanjut Pdt John Weol yang sudah lama mengenal PERWAMKI.

Menanggapi tentang perpindahan Ibu Kota Negara, Ketum MP GPdI Pdt John Weol merespon positif, dan mengatakan bahwa kantor pusat GPdI tetap di Jakarta, dan nanti akan ada kantor perwakilan MP GPdI diwilayah IKN yang baru.

MUBES 34 GPdI

GPdI akan mengadakan Mubes ke-34, yang akan diadakan pada 15-17 Maret 2022 disalah satu hotel di Kemayoran Jakarta Pusat. Mubes akan dilakukan secara hybrid, direncanakan akan dihadiri Mentri Agama, dan dibuka resmi oleh Presiden RI secara virtual.

Disampaikan oleh Plt Sekum MP GPdI, bahwa tema dan subtema Mubes ke-34 GPdI adalah “Menjadi Jemaat GPdI berkarakter Kristus, dan berdampak bagi dunia” diambil dari II Korintus 3 ayat 18 dan Matius 3 ayat 14-15, dengan subtema : Memasuki Abad ke-2, Warga GPdI meningkatkan Trilogi Tugas Gereja sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, diambil dari Efesus 4 ayat 11-13, dan I Timotius 2 ayat 4.

Mubes GPdI ke-34 akan dikuti oleh sekitar 700 peserta pemilik hak suara, dengan agenda selain evaluasi kerja dalam rangka memperkuat persekutuan, laporan pertanggungjawaban pengurus, membuat program 5 tahun ke depan, dan pemilihan Ketua Umum, demikian dijelaskan Pdt John Weol.

“Peserta yang hadir dalam Mubes, nanti akan memberikan pilihan dalam bilik suara, sedangkan yang secara online, akan secara langsung menyampaikan pilihannya, nanti yang dipilih hanya Ketua Umum sekaligus Formatur Tunggal” jelas Pdt John Weol.

Pandangan Pdt Jhon Weol tentang Gereja Metaverse

Belum lama ini mencuat rencana Pemerintah Arab Saudi, untuk mengadakan Ibadah Haji metaverse, sontak rencana ini menjadi polemik banyak pihak.

Fenomena metaverse tidak hanya dialami umat muslim, umat kristen pun saat ini tengah terjadi dialektika merespon kemunculan gereja metaverse.

Pdt Jhon Weol memandang gereja metaverse tidaklah merupakan gereja sesungguhnya.

“Gereja metaverse bukan lagi gereja, karena tidak ada salah satu tri tugas gereja, yakni Koinonia (persekutuan). Alkitab banyak menjelaskan pentingnya persekutuan orang-orang percaya” terang Pdt John Weol.

“Menjadi tantangan bagi kita hamba-hamba Tuhan, menerangkan arti gereja sebenarnya, yakni berkumpulnya orang-orang percaya, bersekutu dan saling menguatkan” pungkas Pdt John Weol. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*