Media Trans – Pemerintahan di DKI Jakarta telah resmi berganti dari Gubernur Anies R. Baswedan – Wakil Gubernur Ahmad R. Patria, yang pada 16 Oktober 2022 telah resmi berakhir, kini diteruskan oleh Penjabat Gubernur yang telah dilantik pada 17 Oktober 2022, Heru Budi Hartono.
Heru Budi Hartono sebelumnya adalah orang lama dilingkungan Pemprov DKI Jakarta, yang sebelum ditunjuk menjadi PJ Gubernur DKI Jakarta, merupakan Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasatpres).
Momentum pelantikan PJ Gubernur DKI Jakarta, menjadi evaluasi bagi Perkumpulan Gerakan OK OCE Indonesia, yang menyampaikan catatan perjalanan OK OCE yang perdana lahir di Jakarta, saat pendiri OK OCE Sandiaga Uno menjadi Wakil Gubernur mendampingi Gubernur Anies Baswedan pada 2017.
“Membaca kenangan, tepat pada hari ini, lima tahun silam, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno hadir di Balaikota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat. Mereka bersilaturahmi dengan para pejabat teras Pemprov DKI Jakarta sembari menegaskan janji kampanye mereka” ujar Ketua Umum OK OCE Indonesia Iim Rusyamsi kepada redaksi.
Satu di antara janji kampanye adalah program One Kecamatan One Center Enterpreneurship (kemudian dikenal luas dengan istilah OK OCE), yang bertujuan membuka membukanya lapangan kerja seluas-luasnya bagi warga Jakarta lewat kewirausahaan, tambah Iim lebih lanjut.
“Sesuai dengan janji kampanye, program yang kemudian berubah nama menjadi Jakpreneur itu menjadi fokus utama dalam pemerintahan Anies-Sandi. Bahkan, OK OCE diatur dalam Perda DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022” jelas Iim.
Ketua Umum Gerakan Sosial OK OCE, Iim Rusyamsi mengatakan OK OCE yang diinisiasi Sandiaga Uno merupakan gerakan sosial penciptaan lapangan kerja berbasis wirausaha.
OK OCE mendampingi para pemangku kepentingan yang bekerjasama dan masuk dalam ekosistem termasuk Jakpreneur di DKI Jakarta.
“Pengembangan OK OCE di Jakarta diatur dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemprov DKI Jakarta dengan Perkumpulan Gerakan OK OCE Nomor 38 tahun 2018 tentang Pengembangan Kewirausahaan Terpadu,” ungkap Iim Rusyamsi.
Lebih lanjut Iim mengemukakan “PKS juga dilakukan dengan pemerintah daerah lainnya untuk kolaborasi dan melakukan pendampingan kewirausahaan”.
OK OCE Tersebar Seluruh Indonesia
Gerakan sosial ini pun lanjutnya, sudah merambah di seluruh Indonesia, tersebar mulai dari Aceh hingga Papua bersama para komunitas penggerak dan pemerintah daerah.
“Tercatat, ada sebanyak 177 Komunitas, 51 lembaga pendidikan seperti kampus, sekolah dan pesantren, serta 34 perusahaan swasta telah berkolaborasi dengan OK OCE saat ini. OK OCE pun hadir dengan beragam nama tersebar di berbagai penjuru nusantara, di antaranya OK OCE Prasasti, OK OCE Forever, OK OCE Kemanusiaan, OK OCE DC, OK OCE Qalam, OK OCE Ina MAKMUR, OK OCE SKIES dan lainnya. Dan beberapa menggunakan nama organisasi masing-masing seperti: HR Academy, LBM WI, Komunitas UMKM Naik Kelas, Seeker Revolution, HIPMI, TDA dan lain-lain” tandas Iim yang juga aktif sebagai pengurus KADIN Indonesia.
“Kami mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, bukan hanya dengan pemerintah, namun dengan berbagai stakeholder lainnya,” ucap Iim Rusyamsi.
Capaian OK OCE Indonesia
Iim mengemukakan bahwa capaian yang diraih OK OCE Indonesia selama ini, berdasarkan data yang dimiliki Perkumpulan Gerakan OK OCE Indonesia, per September 2022 menyerap 1,4 juta lebih tenaga kerja.
“Berdasarkan data OK OCE September 2022, kolaborasi Gerakan Sosial OK OCE melibatkan 686.807 orang, mencetak 480.765 wirausaha yang menyerap sebanyak 1.469.937 tenaga kerja,” pungkas Iim.
Saat ini kepengurusan Perkumpulan Gerakan OK OCE Indonesia, sebagai Pendiri Sandiaga Salahuddin Uno, Dewan Pembina Indra Cahya Uno dan Victor Aritonang, pengurus harian dipimpin Ketum Iim Rusyamsi. (DED)
Ok Oce menyemangati UMKM di Indonesia
Maju terus pantang mundur
Terima kasih atensi dan tanggapannya. Salam kebangkitan UMKM.