Media Trans – Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu dari 10 penyakit mematikan di dunia, bahkan WHO (world health organization; badan kesehatan dunia/PBB) menempatkan Tuberkulosis menjadi penyakit yang berada di peringkat 1 sebagai penyakit menular paling mematikan, dan di tingkat internasional, Indonesia menempati peringkat 3 dengan jumlah penderita TBC terbanyak setelah India dan Cina.
Dunia memperingati Hari Tuberkolosis (TBC) setiap 24 Maret, untuk memperingatkan masyarakat agar sadar terhadap keberadaan TBC sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat.
Adapun penetapan 24 Maret menjadi Hari TBC, berdasar atas sejarah pertama kalinya ditemukan kuman TBC, yakni micobacterium tuberculosis, oleh Robert Koch (1843-1910). Saat itu, penyakit TBC melanda banyak negara di dataran Eropa, dan menyebabkan kematian 1 dari 7 penderita TBC.
Indonesia Tertinggi Ketiga TBC
Berdasar data WHO pada 2021, Indonesia negara tertinggi ketiga kasus TBC, dengan estimasi 824.000 kasus, dengan angka kematian 13.110 kasus.
Data Kementerian Kesehatan RI, menunjukkan cakupan pengobatan TBC secara nasional, mengalami penurunan dari 67 persen di tahun 2019, menjadi 47 persen pada 2020.
Munculnya pandemi Covid-19 yang terjadi 2 tahun ini, menyebabkan upaya penanggulangan TBC mengalami hambatan yang signifikan.
Yayasan Pesona Jakarta (YPJ) dalam rangka memperingati Hari TBC sedunia (HTBS) 2022, dengan mengusung tema “Investasi Untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa”, mengadakan serangkaian kegiatan yang melibatkan media, untuk lebih berperan dalam mengeliminasi TBC di Indonesia, hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Presiden No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, pada pasal 10 ayat 3.
Kegiatan HTBS 2022 YPJ didukung Stop TB Partnership Indonesia (STPI); lembaga yang konsisten, bersama berbagai organisasi dan individu, mendukung upaya-upaya Pemerintah Indonesia mengatasi epidemi Tuberkulosis.
Rangkaian kegiatan YPJ meliputi diskusi pakar dan penggiat advokasi TBC, bersama jurnalis berbagai platform media, untuk membahas strategi peliputan dan pemberitaan TBC di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, berfokus pada media dalam lingkup wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kegiatan melibatkan media dalam bentuk pelatihan dan pendampingan, akan berlangsung hingga Juni 2022, dengan tujuan utama adalah terjadinya perubahan perilaku, perubahan kebijakan yang mendukung eliminasi TBC, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC.
Pertemuan jurnalis/praktisi media dengan para pakar dan penggiat advokasi TBC, berlangsung disebuah hotel dikawasan Jakarta Pusat, 17-19 Maret 2022, diikuti puluhan media berbagai platform, seperti media online, media cetak, radio dan TV, termasuk mediatransformasi.com.
Pakar dan penggiat TBC yang hadir, ada yang secara daring, ada juga yang hadir fisik secara langsung, diantaranya dr. Endang Lukitosari, MPH, Dr. Dra. Rita Damayanti, MSH, Dr. Irwan Julianto, MPH (juga mantan wartawan senior Harian Kompas), dan Budi Hermawan Ketua Umum Perkumpulan Organisasi Pasien TB (POP TB).
Praktisi dan jurnalis yang hadir dalam forum pertemuan bertema “Engage The Media To Raise Public Awareness About TB”, dengan target mendukung suksesnya program Eliminasi TB 2030, khususnya dari klaster media online, banyak mengungkapkan fakta minimnya dukungan pemberitaan media online seputar topik TB, diantaranya dikarenakan minimnya pelibatan media online, dan masih minimnya knowledge dan akses sumber informasi jurnalis media online seputar topik TB.
Diharapkan melalui forum pertemuan tersebut, ke depannya peran media dapat :
- Meningkatkan kesadaran publik melalui pemberitaan TBC yang terbaru dan akurat
- Membantu mengangkat isu terkait pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial bagi pasien TBC
- Mempengaruhi kebijakan dengan meliput atau menerbitkan isu terkait TBC
- Memberikan informasi dan pengetahuan terkait TBC kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mencegah agar dapat memutus rantai penularan; dan
- Mengajak masyarakat untuk mengambil langkah aksi dalam penanggulangan TBC.
Pertemuan media dengan pakar dan penggiat TB, akan ditutup hari ini, dengan agenda presentasi hasil diskusi kelompok hari kemarin, dan penyusunan action plan. (DED)
Be the first to comment