Media Trans – Yayasan Musik Gereja Indonesia (YAMUGER) yang berdiri pada 11 Februari 1967, sebuah Yayasan Kristen di Indonesia yang bergerak di bidang musik gereja. Yamuger dikenal sebagai pelopor upaya mengkontekstualisasikan musik gereja di lingkungan Gereja Protestan.
Bertepatan selebrasi HUT Ke-56, YAMUGER bekerjasama dengan PGI mengadakan Ibadah Syukur bertajuk “Hymn Singing” di Auditorium Grha Oikumene Jl. Salemba Raya No. 10 Jakarta Pusat. Ibadah dikemas dalam prosesi melibatkan sejumlah kelompok musik (paduan suara, Vokal Group, kelompok musik kolintang, dan band) yang menyanyikan lagu-lagu dari buku “Kidung Keesaan”.
Buku “Kidung Keesaan” yang resmi diluncurkan pada 2017, menurut Ketua Dewan Pengurus YAMUGER, Pdt. Daniel P. Zacharias, diharapkan dapat menggantikan buku “Kidung Jemaat”, yang telah ada selama 30 tahun lebih.
Selama puluhan tahun gereja-gereja di Indonesia menggunakan Kidung Jemaat sebagai buku himne di dalam kebaktian. YAMUGER telah menyusun dan menerbitkan sebanyak 478 lagu sejak tahun 1986, untuk melengkapi Kidung Jemaat yang telah ada lebih dulu, pada tahun 2017 YAMUGER menerbitkan Kidung Keesaan.
YAMUGER bersama PGI menggelar “Hymn Singing” bertajuk “Love The Earth, Love One Another, and Keep United” di Auditorium Grha Oikumene, Jakarta, Sabtu (11/2/2023). Dihadiri ratusan jemaat lintas denominasi gereja, termasuk diantaranya jajaran pengurus YAMUGER dan PGI, serta sejumlah perwakilan keluarga pendiri YAMUGER, seperti cucu dari Alfred Simanjuntak.
Dalam sambutan tertulisnya, Ketua Panitia Pdt Lenita Enni Simbolon menyampaikan, PGI adalah mitra Yamuger dalam memperkenalkan buku nyanyian baru ini ke Sinode-sinode dan Gereja-gereja di Indonesia.
“Program sosialisasi Kidung Keesaan menjadi salah satu mandat dalam persidangan-persidangan PGI, sehingga Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI menginisiasi kolaborasi bersama YAMUGER untuk menyelenggarakan “Hymn Singing”, bertujuan untuk memperkenalkan lagu-lagu Kidung Keesaan lewat paduan suara dan nyanyian sekaligus dalam rangka selebrasi HUT ke-56 YAMUGER pada 11 Februari 2023,” tulis Lenita yang juga Sekretaris Eksekutif Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja PGI ini.
Berikut berbagai kelompok musik yang menyanyikan lagu-lagu Kidung Keesaan dalam “Hymn Singing” : Paduan Suara Anak Ecclesia GKI Serpong, PS Mazmur Bakti Umum Gereja Isa Almasih Jakarta, PSDC GKJ Nehemia Jakarta, Paduan Suara Kaum Lansia GKPI Rawamangun, Kelompok Kolintang Torang Samua Basudara, Fanning the Flame, Band Rawinala, PS/VG Persekutuan Teruna GPIB Nazareth, PS Pemuda dan Remaja GKP Depok, dan PS Svara Yamuger.
Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, dipercaya menyampaikan renungan firman Tuhan, mengatakan ibadah “Hymn Singing” tidak kurang di mata Tuhan, walaupun hanya berupa kidung-kidung yang dinyanyikan para paduan suara secara bergiliran.
“Tanpa khotbah dan sambutan-sambutan sekalipun, lagu-lagu yang dilantunkan dari Kidung Keesaan yang diterbitkan oleh YAMUGER tidak kurang nilainya di mata Tuhan,” tandas Pdt Gomar.
Ketua YAMUGER Pdt. Daniel Petrus Zacharias, mengemukakan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara “Hymn Singing”, untuk itu dirinya sulit mengucapkan kata yang terbaik.
“Karena rasanya ketika kumpul disini, kita lupa dari gereja yang berbeda-beda. Begitu ada dalam satu kesatuan yang disebut dengan nyanyian bagi Allah. Kita lebur menjadi satu,” ungkap Pdt Daniel.
Sementara itu, Sekum PGI, Pdt Jacklevyn F Manuputty kagum terhadap acara “Hymn Singing”.
“Luar biasa sekali yang datang hari ini memuji Tuhan berasal dari berbagai gereja dan usia. Pemazmur bilang, biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Karena itu saya yakin kalau dari tadi sampai sekarang ada yang tidak memuji Tuhan, dia sedang menahan nafas,” ujar Pdt Jacky.
Menurut Pdt Jacky, meskipun pewartaan sabda adalah inti dari sebuah kebaktian, namun tanpa pelayanan musik yang berkualitas maka ibadah gereja dianggap kurang memadai.
“Karena musik membantu transmisi Injil pada ruang afeksi (rasa). Kita suka berdoa, Tuhan mampukan saya untuk mengerti dan melakukan firman ini, namun kita jarang mengatakan mampukan kami untuk merasakan firman ini. Musik membantu membawa firman pada ruang rasa sehingga utuh. Karena itu pelayanan musik dalam suatu ibadah gerejawi bukan sekedar tempelan. paduan suara, solois dan lain lain adalah bagian utuh dan integral dalam sebuah pelayanan ibadah,” terang Pdt Jacky.
Ketua Dewan Pengurus YAMUGER Pdt. Daniel Zacharias, M.Th, berharap agar Kidung Keesaan dapat dipergunakan oleh gereja-gereja. “Ketika PGI merayakan Ulangtahun di 2017 di GKI Rawamangun, Bapak Tigor Tanjung menyerahkan buku Kidung Keesaan kepada Pdt. Ery Lebang, ketika itu Ketua Umum PGI, ini menjadi tonggak Kidung Keesaan dapat digunakan oleh jemaat untuk menggantikan Kidung Jemaat,” ujar Pdt Daniel.
Lebih lanjut Pdt. Daniel mengutarakan bahwa Kidung Keesaan telah mengalami perkembangan, yakni sekarang telah ada Kidung Keesaan 4 Suara, serta Kidung Keesaan dengan platform digital.
Selebrasi HUT YAMUGER dan ‘Hymn Singing” ditutup dengan pemberian buku “Kidung Keesaan” oleh Pengurus YAMUGER, anak dari para pendiri YAMUGER, dan MPH-PGI kepada seluruh kelompok musik yang berpartisipasi dalam “Hymn Singing”, dilanjut dengan pemotongan kue ulang tahun. (DED)
Be the first to comment