
Media Trans – Presiden Prabowo Subianto secara mengejutkan melakukan perombakan Kabinet Merah Putih, beberapa pergantian (reshuffle) Menteri, dan ada kementerian baru, yakni Kementerian Haji dan Umrah.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan hal tersebut di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (8 September 2025).
Salah satu pergantian Menteri yang menjadi pembahasan publik dan terkesan mengejutkan, yakni pergantian Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, sebelumnya adalah Ketua Dewan Komisioner LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Berikut Menteri yang diganti, dan Kementerian baru, dan telah dilantik Presiden RI Prabowo Subianto hari ini :
- Menteri Keuangan : Purbaya Yudhi Sadewa
- Menteri Koperasi : Ferry Juliantono
- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia : Mukhtarudin
- Menteri Haji dan Umrah : Mochamad Irfan Yusuf
- Wakil Menteri Haji dan Umrah : Dahnil Anzar Simanjuntak
Pandangan Ketua Umum KADIN DK Jakarta
Pergantian atau reshuffle dan penambahan kementerian, secara konstitusi sesuai Pasal 17 UUD 1945, dan Undang-Undang No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, perombakan (reshuffle) kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
“Tentu saja Presiden dapat melakukan reshuffle setelah menimbang berbagai faktor, seperti kinerja individu, perubahan situasi politik, atau kebutuhan untuk mencapai tujuan pemerintahan” ujar Ketua Umum KADIN DK Jakarta Hj. Diana Dewi kepada mediatransformasi.com.
Lebih lanjut Diana Dewi yang juga founder dan sekaligus CEO PT Suri Nusantara Jaya, memberikan pandangannya atas reshuffle kabinet.
“Perombakan kabinet merupakan hal yang biasa dalam upaya akselerasi dan pemenuhan target-target yang dicanangkan oleh Presiden. Tentunya, pergantian jabatan menteri haruslah mempertimbangkan kompetensi, integritas, dan kemampuan, termasuk track records seseorang sehingga mampu memperkuat kinerja pemerintahan” jelas Diana Dewi.
Sebagai pengusaha, Diana Dewi berharap kehadiran Menteri Keuangan yang baru, mampu mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi.
“Kalangan pengusaha tentu berharap hadirnya Menteri Keuangan yang baru Purbaya Yudhi Sadewa mampu mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi regulasi, kolaborasi, investasi, maupun implementasi di lapangan. Demikian juga memperkuat peran Indonesia di level dunia” terang Diana.
Diana Dewi mengemukakan bahwa Purbaya Yudhi Sadewa bukan orang baru di dalam perjalanan ekonomi bangsa.
“Tentu beliau sudah memahami dan mendalami serta tahu langkah-langkah apa yang harus diambil guna mendorong akselerasi tersebut. Faktanya sekarang, ekonomi Indonesia tengah diuji dengan munculnya berbagai tantangan, dalam dan luar negeri. Pondasi ekonomi Indonesia harus kuat. Salah satu parameternya adalah daya beli masyarakat yang baik, masuknya investasi sebagai penggerak ekonomi, penggunaan APBN yang bisa dipertanggungjawabkan serta meminimalisir terjadinya korupsi di level elite” tandas Diana.
Terkait, adanya kementerian baru yakni, Kementerian Haji dan Umrah, Hj. Diana Dewi berharap pengelolaan dana haji bisa lebih terarah dan tepat sasaran.
“Dibutuhkan orang-orang yang punya integritas dan jujur dalam mengelola dana yang jumlahnya ratusan triliun. Kami berharap, pengelolaan dana haji bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Pengelolaan dana haji harus transparan dan melibatkan usaha-usaha kecil dan menengah, tidak hanya jadi monopoli perusahaan besar. Sehingga bisa meningkatkan usaha dan perekonomian negara” ujar Diana.
Mengenai bergantinya Menteri Koperasi, yang kini dijabat Fery Juliantono, menurut Diana, koperasi, membutuhkan perhatian yang lebih.
“Dengan adanya Koperasi Merah Putih, diharapkan pelayanannya bisa lebih baik lagi ke masyarakat, khususnya dari sisi permodalan. Begitu juga pemerintah tetap memberikan perhatian kepada koperasi-koperasi yang telah eksis sebelumnya” tambah Diana.
“Kami berharap reshuffle kabinet kali ini, bisa berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, mengingat Presiden Prabowo Subianto menargetkan ekonomi kita tumbuh 8 persen” pungkas Diana. (DED)
Be the first to comment