
Media Trans – Salah satu artis pria Indonesia terbaik, Glenn Fredly, telah pergi meninggalkan kita untuk selamanya. Pria keturunan Ambon bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo, kemarin Rabu, 8 April 2020 pukul 18.47, dalam usia 44 tahun, meninggal dunia di Rumah Sakit Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan, akibat meningitis.
Saat masyarakat masih dalam suasana dicekam wabah Covid-19, kabar duka meninggalnya Glenn Fredly, sontak mengejutkan masyarakat, bahkan hingga petinggi negara.
Hal ini mengingat kiprah Glenn semasa hidup, banyak memberi kesan positif, tidak hanya bagi masyarakat dunia hiburan, tetapi juga eksistensinya diberbagai bidang kehidupan.
Salah satu komunitas yang terasa sangat kehilangan, ialah komunitas WA grup Senior Friend Gerakan Pemuda GPIB, hal tersebut terlihat dalam bermacam ungkapan duka yang disampaikan dalam WA grup SF GP-GPIB, hingga hari ini (Kamis, 9 April 2020).
Salah seorang anggota WA grup SF GP-GPIB, Peter de Fretes, mengunggah tulisan perwakilan keluarga, momen jelang akhir hidup Glenn Fredly.
“Kami, pihak keluarga, menyampaikan kabar duka yang mendalam atas berpulangnya putra, saudara, kerabat, teman, dan sahabat bagi semua, Glenn Fredly yang bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo pada Rabu, 8 April 2020, pukul 18.47 dalam usia 44 tahun di Rumah Sakit Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan akibat meningitis.
Beliau sempat mengeluhkan penyakitnya ini beberapa waktu lalu, namun masih sanggup beraktivitas seperti biasa. Satu bulan terakhir, Glenn mulai merasa tidak nyaman atas penyakit yang dideritanya sehingga memutuskan untuk menjalani rawat-inap. Meski kondisinya menurun selama tiga hari terakhir, namun masih bisa berinteraksi hingga akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir pada 8 April 2020. Melalui pernyataan tertulis ini, kami pihak keluarga meminta doa dari rekan-rekan musisi, kerabat, teman, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk almarhum Glenn Fredly dan memaafkan segala kesalahan yang pernah Beliau lakukan, baik sengaja mau pun tidak disengaja dan, tanpa mengurangi rasa hormat, kami berharap agar para pelayat tidak hadir dalam prosesi pemakaman dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan saat ini. Doa rekan-rekan sekalian di mana pun berada sudah lebih dari cukup untuk menguatkan kami dalam rasa duka ini. Selamat jalan, Bung Glenn.” demikian disampaikan Mozes Latuihamallo, mewakili Keluarga Glenn Fredly.

Berbagai kisah kedekatan bersama Glenn Fredly semasa hidup, pun diungkapkan dalam WA grup SF GP-GPIB, seperti yang disampaikan Rene Aipassa :
“Pertama kali minta dia akhir thn 90-an buat isi acara Regio 3 bikin Malam Kepedulian Irian Jaya di Immanuel… Terakhir sebelum mutasi ke Bali, minta dia nyanyi untuk penggalian dana rekan GP GPIB Eben Haezer, Ivan Lopulisa… Semua tanpa bayaran, bahkan acara yang terakhir dia sumbang dana bersama Alm. Mike Mohede…Selamat jalan, bro… Beristirahatlah dengan tenang di rumah Bapa di sorga, Tuhan yang memberi. Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan!”.
Ada juga kisah yang diungkapkan Trisye Mihaballo, tentang keterlibatan Glenn Fredly dalam kegiatan penggalangan dana di GPIB Samaria pada tahun 2000 an.
“RIP Glen Fredly pernah ikut penggalangan dana di GPIB Samaria ~ bersama bung Herman Pical waktu itu K4 “Belaian Sayang Samaria” tahun 2000 an”.

Lain lagi dengan Greddy, yang mengunggah video klip, berisikan momen kebahagiaan Glenn bersama Mutia Ayu istri terkasih, berbulan madu di Sumba NTT (dapat dilihat disini)
Aswin Matheos merespon kabar duka Glenn kemarin, menuliskan : “Glenn terakhir nyanyi bareng Artis untuk Covid 19 … kelihatan sehat2 (disertai link youtube penampilan Glenn bersama Ahmad Albar, dan sejumlah artis lainnya, menyanyikan “Rumah Kita“)”.
Banyak kenangan yang telah ditorehkan Glenn, yang juga bagian dari GP GPIB Sumber Kasih Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Glenn Fredly meninggal pada usia 44 tahun, meninggalkan seorang istri, Mutia Ayu, dan seorang anak yang lahir 28 Februari 2020, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo.
Pemakaman Glenn akan dilaksanakan hari ini, Kamis 9 April 2020, di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan. Pihak keluarga, mengeluarkan imbauan agar pelayat tidak turut menghantar jenazah ke TPU, memperhatikan situasi dan kondisi yang ada saat ini. (DED)
Be the first to comment