Matthew Kurnia Siswa SMAK PENABUR Gading Serpong, Meraih Jardine Scholarship Full 100% Di University of Oxford

Media Trans – Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia sampai dengan saat ini, akibatnya membuat pemerintah mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di rumah.

Melalui teknologi yang tersedia para peserta didik melaksanakan home learning. Para guru menyampaikan materi pembelajaran, tugas, serta ujian melalui daring.

Metode tersebut memudahkan setiap peserta didik dalam menangkap materi pembelajaran yang disampaikan. Para guru pun memanfaatkan berbagai teknologi yang tersedia saat ini.

Kegiatan ini sudah berlangsung selama dua bulan lebih dan akan terus berlangsung sampai dengan akhir tahun.

Situasi ini membuat peserta didik semakin lebih lama menghabiskan waktu untuk belajar di rumah dibandingkan bermain.

Rutinitas baru dan berlangsung lama tersebut, pastinya menimbulkan kejenuhan bagi sebagian peserta didik yang mengakibatkan rasa semangat belajar jadi hilang.

Namun, hal tersebut berbeda dengan peserta didik yang satu ini.

Matthew Kurnia peserta didik SMAK PENABUR Gading Serpong, membuktikan bahwa di masa pandemi saat ini tidak membuatnya kehilangan semangat belajar dan tetap berprestasi.

Matthew Kurnia Siswa SMAK BPK Penabur Gading Serpong

Matthew Kurnia berhasil meraih tiga nilai “A*” (baca: A-Star) dalam Cambridge International Examinations (CIE) untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia.

Prestasi tersebut berhasil menghantarkannya meraih Jardine Scholarship full 100% di University of Oxford.

Menurutnya, program Brilliant Class turut memberikan andil dalam kesuksesannya meraih beasiswa.

Program khusus yang mewajibkan untuk mengikuti berbagai kompetisi, membuatnya terlatih dengan adanya pembelajaran yang intensif.

“Di Brilliant Class kami diwajibkan untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional, aku sendiri mengikuti olimpiade di bidang Informatika sampai tingkat provinsi. Selain itu, aku mengikuti Indie Game Ignite, kompetisi pengembangan game yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan Komstat (Kompetisi Statistika) yang diselenggarakan oleh IPB. Aku berhasil meraih juara satu untuk keduanya.” ungkap Matthew.

Disiplin bagi Matthew, menjadi sangat penting, karena harus bisa membagi waktu antara jadwal sekolah yang padat terutama untuk Brilliant Class yang menghabiskan waktu 6-7 jam di dalam membahas satu bidang, dengan kehidupan sosialnya.

“Karena jam pelajaran yang sangat padat itu, aku belajar untuk membagi waktuku dengan disiplin dan efisien. Jadi, aku sama teman-teman sekelas masih bisa main, masih bisa pergi keluar gitu tapi aku masih ada waktu untuk belajar,” ucap Matthew.

“Di Briliant Class, aku juga berkesempatan untuk mengajar adik kelas. Aku senang karena bisa membagikan ilmu aku kepada mereka. Pesan aku buat mereka, ‘jika satu pintu tertutup, akan ada pintu-pintu lainnya yang terbuka’, rencana Tuhan selalu indah pada waktunya, jika kita bekerja keras dan berserah kepada Tuhan pasti kita akan berhasil meraih setiap impian kita.” pesan Matthew untuk adik kelasnya, dan juga setiap peserta didik BPK PENABUR Jakarta. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*