Bantuan Presiden Dana UMKM, Belum Menyentuh UMKM Perdesaan

Media Trans – Penyaluran dana Bantuan Presiden (Banpres) untuk UMKM sebesar 2,4 juta rupiah, sebagaimana pemberitaan mediatransformasi.com 20 Agustus 2020, diungkapkan Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM, Eddy Satriya, dalam DOORSTOP (Dialog & Orientasi Topik Pilihan) Paguyuban Media Online (PAMEO), pada 20 Agustus 2020 dalam rangka memperingati Hari Nasional UMKM, dan telah resmi diluncurkan oleh Presiden pada 24 Agustus 2020. Banpres UMKM tersebut diperuntukkan bagi 12 juta UMKM kategori mikro unbankable (belum pernah mendapat bantuan dana perbankan).

Iwan S. Soelasno, Founder dan CEO portal berita Desa, desapedia.id, kepada mediatransformasi.com, mengemukakan fakta bahwa penyaluran dana Banpres UMKM belum masuk ke UMKM perdesaan.

“Penyerapan dana banpres masih berkutat di UMKM perkotaan, belum masuk ke UMKM perdesaan. Banyak ya kendalanya dikawan-kawan UMKM perdesaan, terutama akses informasi dan komunikasi; belum sinerginya BUMDes dengan UMKM perdesaan; dan tidak ada pendampingan untuk UMKM perdesaan” jelas Iwan yang juga telah menyampaikan gagasan sinergi antara BUMDes dengan UMKM perdesaan, saat menjadi pembicara dalam DOORSTOP PAMEO Hari Nasional UMKM bersama Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM, Eddy Satriya.

Sementara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menyebutkan bantuan Banpres Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta, sudah tersalurkan sebanyak 50 persen dari target yang sudah ditentukan. “Per hari ini, sudah 50 persen yang sudah tersalurkan. Tinggal kita bagaimana mempercepat penyaluran dan diharapkan para pelaku UMKM bisa memanfaatkan bantuan ini,” ujarnya dalam acara Karya Kreatif Indonesia yang disiarkan secara virtual, Minggu (30 Agustus 2020) sebagaimana diberitakan kompas.com.

Teten menjelaskan, untuk tahap pertama program ini akan menyasar 9,1 juta pelaku usaha mikro, dan proses pencairannya akan selesai pada bulan September.

“Program Banpres Produktif ini sudah diluncurkan oleh pak Presiden kemarin dan ini adalah dana hibah, bukan pinjaman. Per pengusaha mikro akan diberikan dana sebesar Rp 2,4 juta dan ada 12 juta pelaku usaha mikro yang kita targetkan untuk menerima bantuan ini,” ujar Teten.

Sebelumnya Teten menyebutkan bantuan BLT ini diberikan sebagai modal usaha untuk membantu para UMKM yang terkena pandemi. Namun, bantuan ini tidak diberikan ke sembarang pengusaha mikro, alias mereka yang benar-benar belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pihak perbankan (unbankable).

Proses pendataan UMKM penerima Banpres 2,4 juta rupiah, dilakukan oleh banyak lembaga/organisasi penggerak UMKM/Koperasi, sejauh ini yang diketahui mediatransformasi.com, diantaranya, Perkumpulan Gerakan OK OCE, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum OK OCE Indonesia Iim Rusyamsi, lalu Suci Taryana Wasekjen Dewan UKM Indonesia, juga menginformasikan hal kemitraan dimaksud, lalu berdasar info via WA, ada juga HIPMIKINDO (Himpunan Pengusaha Mikro Dan Makro Indonesia), termasuk juga Credit Union (Koperasi) Saro Nifero Tobelo Maluku Utara, sebagaimana disampaikan salah seorang pengurus CU Saro Nifero, Abner Nones. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*