HUT Jakarta 494, Ketua DPD KNPI DKI Jakarta Ronny Pratama : “Pemda Tidak Terbuai Angka Menurun, Pemuda dan Masyarakat Taat Prokes, dan Ikut Vaksin”

Media Trans – Jakarta pada 22 Juni 2021 berusia 494 tahun, masih dalam masa pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua.

Perayaan memperingati Hari Lahir Jakarta ke-494, mengusung tema “Jakarta Bangkit”, dilakukan secara virtual dari Balaikota.

HUT DKI Jakarta diadakan dalam suasana yang memprihatinkan, mengingat angka korban Covid-19 di Jakarta, kembali meningkat tinggi.

Berdasarkan data DKI di laman corona.jakarta.go.id yang diakses Tirto, pada 21 Juni 2021 pukul 16.40 WIB menunjukkan, kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah tembus 474.029 pasien dengan total kematian mencapai 7.905 orang periode 1 Juni 2020 hingga 20 Juni 2021.

Gubernur DKI Jakarta Anies R. Baswedan, menjelaskan makna tema “Jakarta Bangkit”, melalui tema ini Anies berharap seluruh warga Jakarta agar terus bangkit menghadapi kondisi tersulit pandemi Covid-19.

“Berharap setelah masa pandemi nanti lewat, kota Jakarta akan menjadi kota yang lebih baik Jakarta, menjadi kota yang lebih ramah kepada semua, warganya merasakan kebahagiaan dan kotanya selalu menjadi kota keberkahan Allah Subhanahuwata’ala,” ujar Anies sebagaimana diberitakan sindonews.com.

Anies mengakui yakin, mulai 2021 ini Jakarta bangkit setelah terpukul oleh pandemi Covid-19.

Lanjut Anies, berbagai upaya dilakukan pemerintah yang berkolaborasi dengan sejumlah elemen masyarakat, dan mulai munculnya imunitas kolektif secara bertahap melalui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menjadi faktor-faktor pendorong Jakarta Bangkit, demikian dikatakan dalam beritasatu.com.

Mencermati perjalanan DKI Jakarta yang masih dalam masa pandemi Covid-19, dan kini berulang tahun ke-494, Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia DKI Jakarta, Ronny Bara Pratama, yang terpilih melalui Musda XIV penyatuan, 28 Maret 2021 lalu, kepada mediatransformasi.com, menyampaikan catatan evaluatifnya.

Ronny menyebutkan bahwa Jakarta, sebagai Ibu Kota dan tujuan urbanisasi bisa lebih siap dari hari ini, tetapi menyangkut kondisi pandemi Covid-19, Ronny mengingatkan pemerintah daerah jangan terbuai dengan capaian menurunnya angka kasus Covid-19.

“Pemerintah daerah harusnya belajar dari PSBB tahun lalu, bukannya terbuai dengan menurunnya angka. Saat angka menurun, harusnya kita bersiap bukan terlena. Makin kesini laju penularan corona semakin cepat meningkat” ujar Ronny.

Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus bisa berkordinasi satu sama lain agar penanganan pandemi ini bisa berarti, jelas Ronny lebih lanjut.

“Pemerintah memiliki kontrol yang paling tinggi, maka gunakanlah sebaik mungkin dengan melakukan pengawasan dan pelarangan dengan tegas. Disatu sisi, masyarakat harusnya mematuhi protokol kesehatan, selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan tidak perlu keluar rumah jika tidak ada urgensi” jelas Ronny.

“Saya yakin, ini menjadi buah simalakama buat kita, karena tidak semua orang bisa bekerja dari rumah. Banyak yang mencari uang berjibaku di lapangan. Mereka pun sebenarnya tidak ingin berada di luar rumah karena masa pandemi seperti ini, tapi mungkin ini satu-satunya cara untuk mendapatkan penghasilan” ujar Ronny prihatin.

Ronny juga menyoroti naiknya angka anak-anak terpapar Covid-19.

“Naiknya angka anak-anak yang terkena virus corona ini membuat hati saya teriris. Para orang tua harus melindungi anak-anaknya, tahan dulu untuk mengajaknya bersenang-senang di luar rumah. Berat, ini memang berat untuk kita karena anak-anak butuh suasana yang baru agar tidak bosan di rumah” lirih Ronny.

Selain itu, Ronny juga menyayangkan masih adanya sikap sebagian masyarakat, yang tidak kooperatif terhadap kerja tenaga kesehatan.

“Pendekatan tenaga kesehatan ke masyarakat untuk melakukan tes dan pelacakan kontak erat, kerap terhambat karena kerasnya penolakan dari masyarakat. Banyak juga masyarakat yang tidak jujur saat datang ke Puskesmas, sehingga risiko yang dihadapi cukup tinggi. Masyarakat harus patuh, masyarakat harus percaya bahwa virus mematikan ini benar-benar ada. Gerah, haus dan kekurangan oksigen sudah pasti dialami tenaga kesehatan. Sebagai garda terdepan penanganan, tenaga kesehatan patut mendapatkan motivasi dan apresiasi dalam bentuk apapun, agar semangat tidak menurun disaat genting seperti ini, karena saya yakin masih banyak kendala diujung tombak ini.” terang Ronny.

Ronny sebagai Ketua KNPI DKI Jakarta, mengajak para pemuda dan masyarakat, untuk taat protokol kesehatan, vaksin segera untuk kita bisa agar keluar dari pandemi virus corona.

“Covid itu nyata adanya, bukan kabar bohong, bukan fitnah ataupun lelucon. Sehat selalu Jakarta, Damai selalu Indonesia.” pungkas Ronny. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*