Media Trans – Perayaan HUT Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) ke-18, yang dirangkai bersamaan dengan Hari Paskah dan Hari Kartini tahun 2022, yang dimulai dengan seremoni pembukaan pawai ribuan masyarakat Toraja, pada 18 April 2022 bertempat di Pasar Seni Makale Kabupaten Tana Toraja, telah berakhir dengan selebrasi penutupan diadakan di Tongkonan Sangulele Rantepao Kabupaten Toraja Utara pada 24 April 2022.
PMTI Periode 2021-2026 hasil Mubes IV tahun 2021, memiliki program kerja yang visioner dalam ikut membangun Toraja secara holistik, hal ini tercermin dari rangkaian kegiatan HUT PMTI yang digelar dari tanggal 18 hingga 24 April 2022 di Makale dan Rantepao, berupa Pagelaran musik rohani Pelatihan melukis di media kain, Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual, Pameran PMTI EXPO, Lomba Vocal Group, Pelatiihan UMKM seperti membuat minuman Saraba instan, dan webinar.
Selain itu, ada pula pelatihan membuat obat-obatan Tradisional, Pelatihan membuat Selai Tamarilo, Permen Jahe. Kegiatan lainnya berupa Kebaktian Kebangunan Rohani, Fashion Show, Penanaman Pohon, dan Kongres I Pemuda PMTI.
“Semua kegiatan diatas untuk meningkatkan pariwisata diaspora dengan program pulang kampung sehingga UMKM bisa maju dan pendapatan masyarakat meningkat,” terang Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PMTI Dating Palembangan dalam heraldmakassar.com 27 April 2022.
Gelaran perayaan HUT PMTI di Toraja adalah kali pertama diadakan, sejak PMTI berdiri pada 24 April 2004. Sekjen PMTI Dating Palembangan mengatakan bahwa pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT PMTI ke-18 di Toraja, merupakan ungkapan rasa cinta tanah air untuk kembali membangun Toraja lebih baik kedepan. Hal tersebut dibuktikan dengan menggelar beberapa kegiatan-kegiatan di beberapa lokasi di Toraja.
Sementara Ketum PMTI Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa, dalam beritakotamakassar.fajar.co.id 25 April 2022, mengatakan sepekan pelaksanaan HUT PMTI dikampung halaman, sosialisasi dan memperkenalkan PMTI, banyak hal dilakukan keluarga PMTI membangun kampung.
“Tekad PMTI pulang bersatu membangun Tator, Torut dan Mamasa karena kita adalah satu Sangtorayan” ujar Yulius yang juga cucu pahlawan nasional asal Toraja, Pong Tiku dari Pangala.
Yulius berharap selama lima tahun memimpin PMTI, dapat terus berbuat untuk masyarakat Toraja di kampung halaman, dan membawakan hasil terbaik untuk kemasyarakatan.
Jenderal purnawirawan Kopassus ini pun mengemukakan, sebagai tindak lanjut dari perayaan Ulang Tahun ini, PMTI juga akan bekerja sama dengan kedua Pemda di Toraja membangun pabrik pakan ternak murah untuk masyarakat, demikian diberitakan kareba-toraja.com 24 April 2022.
Ketum PMTI yang juga pensiunan Kabainstrahan Kemhan RI, merespon positif “tantangan” yang dilontarkan Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, saat seremoni pembukaan rangkaian perayaan HUT PMTI, yakni terkait pengembangan homestay di Toraja.
Keseriusan Ketum PMTI merespon “tantangan” Bupati Tator, disampaikan saat acara bincang-bincang dengan sejumlah jurnalis, yang dihadiri Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt Alfred Anggui dan Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong di halaman Gereja Toraja Jemaat Rantepao, Rabu, 20 April 2022 malam.
Saat menyampaikan kata sambutan pada pembukaan rangkaian kegiatan HUT PMTI ke-18, Bupati Tana Toraja Theofilus Alorerung melontarkan gagasan kepada PMTI, untuk memprakarsai lomba disain homestay dalam rangka mendukung program pariwisata “Toraja 1000 Kamar Homestay”.
“Tentu kita sambut baik ide itu. Yang kita akan lakukan pertama-tama adalah menggelar lomba desain homestay. Iya, mesti disain dulu dong, jangan asal-asalan. Disainnya nanti mesti sesuai dengan kearifan lokal serta standar homestay untuk wisatawan,” terang Ketum PMTI Yulius Lumbaa.
Yulius pun mengemukakan bahwa lomba disain homestay, akan dilaksanakan PMTI menjelang peringatan atau perayaan Hari Jadi Toraja, pada akhir Agustus tahun ini. Peringatan Hari Jadi Toraja ke-775 tahun 2022 ini, diupayakan melibatkan tiga kabupaten, yakni Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa.
“Kita akan kolaborasikan itu. Mudah-mudahan PMTI bisa menjadi motor penggerak. Setelah selesai desainnya, baru kita kerahkan semua potensi dan kekuatan kita di PMTI untuk mewujudkan pembangunan homestay itu,” jelas Yulius.
Keberadaan homestay menjadi sangat penting karena keterbatasan kamar hotel yang tersedia di Tana Toraja maupun Toraja Utara saat ini. Dalam event-event besar, pemerintah mengalami kesulitan terkait ketersediaan kamar hotel. Salah satu contoh, tahun 2024 mendatang, Toraja Utara akan menjadi tuan rumah Sidang Raya Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dikemukakan Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, dalam kareba-toraja.com 21 April 2022.
“Ada sekitar 4000 tamu yang akan datang menghadiri Sidang Raya PGI ini. Saat ini, setelah kita invetrisir, kamar hotel yang tersedia hanya sekitar 900-an. Ini yang membuat kita mesti berpikir keras bagaimana mengatasinya,” tutup Wabup Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong. (DED)
Be the first to comment