
Media Trans – Desa Mojowarno yang berada dalam wilayah Kecamatan Mojowarno di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, secara historik masih bagian dari wilayah bekas pusat Kerajaan Majapahit, dan identik dengan perayaan Hari Raya/Riyaya Undhuh-Undhuh.

Hari Raya/Riyaya Undhuh-Undhuh tradisi gereja GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan), sudah berlangsung sejak 1930, bermaknakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen selama setahun.
Kata “Undhuh-Undhuh” berasal dari unduh/ ngunduh, dalam terjemahan bebas berarti memetik/ memanen, adalah kegiatan kirab budaya yang diikuti oleh jemaat gereja atau masyarakat umum, menuju gereja dengan mengusung hasil panenan, di diarak oleh berbagai kesenian tradisional sepanjang rute.
Pelaksanaan tradisi Riyaya Undhuh-Undhuh di GKJW Mojowarno, pada masa pandemi Covid-19, tidak lagi secara pawai/kirab massa, tetapi berbagai hasil panen disusun dalam formasi-formasi tertentu (seperti hampers) oleh 7 wilayah jemaat, lalu bentukan hasil panen tersebut dibawa ke gereja oleh perwakilan wilayah jemaat, pada ibadah yang memang khusus diadakan untuk Riyaya Undhuh-Undhuh, ketujuh wilayah (blok) tersebut : Rumah Sakit Kristen Mojowarno, Pepanthan Mojotengah, blok Mojojejer, blok Mojowarno, Mojowangi, Mojoroto, dan Mojodukuh.
Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI), Stevano Margianto, berkesempatan hadir dan mengikuti langsung Ibadah Riyaya Undhuh-Undhuh GKJW Mojowarno, yang diadakan pada Hari Minggu 8 Mei 2022.
Kedatangan Margianto, demikian sapaan akrab Ketum PERWAMKI, selain dalam rangka mengikuti langsung Ibadah Riyaya Undhuh-Undhuh, juga untuk konsolidasi kesiapan DPD PERWAMKI Jawa Timur, dalam rangka upaya pencanangan Mojowarno sebagai Destinasi Wisata Baru, diantaranya dengan adanya Riyaya Undhuh-Undhuh yang iconic, untuk menjadi desa wisata toleransi.
Dalam keterangannya kepada media, Margianto menyampaikan tema kegiatan Riyaya Undhuh-Undhuh 8 Mei 2022 : “Bingaha, Sisaha, Caosna Pisungsungmu”–Dalam suka maupun susah, berikan persembahanmu (1 Tesalonika 5:8).

“Pada perayaan Undhuh-Undhuh di GKJW Mojowarno 8 Mei 2022, yang diadakan di Gedung Serbaguna GKJW, dihadiri Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Wintanu Majelis Jemaat GKJW Mojowarno, Pendeta Jemaat GKJW Mojowarno Pdt. Muryo Djajadi, S.Th, Camat Mojowarno, Kapolsek, Danramil 0814/15 Mojowarno, Pramono Hadi Kepala Desa Mojowangi, Kepala desa Mojowarno, juga Ketua PERWAMKI Jatim Wiryo” ujar Margianto.
Pada perayaan Riyaya Undhuh-Undhuh 8 Mei 2022, Pdt. Muryo Djajadi (Pendeta yang juga Ketua Majelis Jemaat GKJW Mojowarno), dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa Hari Raya Undhuh-Undhuh merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas kelimpahan yang diberikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berupa panen hasil bumi yang telah diterima umat Kristiani GKJW Mojowarno, dan yang akan dilelang, dan hasilnya akan digunakan untuk operasional dan pelayanan gereja.

Pendeta Muryo mengajak jemaat GKJW Mojowarno, untuk terus bersyukur atas pemberian Tuhan. Sehingga umat Kristiani bisa menikmati rejeki untuk keluarga, kehidupan dan kedamaian.
Lanjut Muryo, oleh karenanya kita bisa terus memperbaiki kehidupan yang mengabarkan kedamaian kepada umat dan jadilah umat Kristiani yang memberikan manfaat kepada sesama.
“Dengan perayaan Unduh–Unduh ini, kami dengan rasa syukur menyerahkan hasil bumi dengan tulus. Dan saya berdoa agar kita semua diberikan keberkahan yang banyak,” jelas Pdr Muryo.
Wabup Jombang Sumrambah : Undhuh-Undhuh Perwujudan Toleransi Antar Umat
Lebih lanjut Margianto mengemukakan bahwa, Wakil Bupati Jombang Sumrambah, mengapresiasi kegiatan Undhuh-Undhuh, meskipun pelaksanaan saat ini, tidak semeriah seperti masa sebelum pandemi Covid-19.
“Meskipun perayaan Undhuh-Undhuh tidak semeriah seperti tahun-tahun sebelum Covid, tetapi kita tetap mensyukuri nikmat Tuhan. Karena saudara-saudara kita bisa melaksanakan perayaan Hari Raya Undhuh-Undhuh dengan penuh Bahagia” ujar Mas Rambah, sapaan Wabup Jombang.

Lebih lanjut disampaikan Wabup Jombang, “Undhuh-Undhuh adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh para jemaat GKJW setiap tahun, ini adalah sebuah bentuk persembahan hasil bumi, dan ini sudah dilakukan sejak dulu oleh umat Kristiani, serta ini adalah sebuah bentuk perwujudan toleransi antar umat,” tandas Wabup Jombang, saat menyampaikan kata sambutan.
Wabup Sumrambah meminta seluruh lapisan masyarakat yang ada di Jombang untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Sesama umat beragama saling bahu membahu demi kebersamaan dan terwujudnya negara Indonesia yang aman tentram dan damai khususnya di kabupaten Jombang.

“Tradisi perayaan Undhuh -Undhuh merupakan tradisi ikon GKJW Mojowarno dengan toleransi kerukunan umat beragama saling menghormati, dan tradisi ini harus dikembangkan dan dipertahankan. Kedepannya tahun 2023 di usahakan perayaan Undhuh-Undhuh lebih meriah dan lebih besar,” tukas Wabup.
Margianto berkesempatan berbicara dengan Wabup Mas Rambah, dan menanggapi langsung kata sambutan Wabup, Margianto menanyakan Apakah Undhuh-Undhuh berpotensi menjadi salah satu obyek wisata religi?
Wabup Sumrambah menjawab dan memuji, bahwa Undhuh-Undhuh itu merupakan hasil karya umat Kristiani Mojowarno yang luar biasa.
“Ini karena masih berada di masa pandemi saja. Kalau bukan pandemi sebenarnya bukan hanya sebagai wisata religi. Tetapi unduh-undhuh adalah wujud sebuah pelajaran toleransi beragama yang luar biasa. Dulu sebelum pandemi, saya tahu persis bahwa ketika umat Kristiani mempersiapkan bangunan semacam ogoh-ogoh yang akan diarak, begitu meriah bahkan antusiasnya umat lain terutama umat Muslim ikut membantu dalam proses pembuatannya,” ungkap Wabup Mas Rambah.
Wabup Jombang menambahkan pandangannya tentang Undhuh-Undhuh, “Disini maknanya bukan hanya sebuah perayaan Undhuh-Undhuh, atau sekedar ritualnya, tapi, filosofinya yang luar biasa, dan pelajaran toleransinya yang harus kita dapatkan”.
“Undhuh-Undhuh itu bisa menjadi wisata religi maupun wisata toleransi,” tandas Wabup Sumrambah.

Pada kesempatan tersebut, bertepatan dengan perayaan Undhuh-Undhuh, Wabup Jombang Sumrambah juga meresmikan Gedung Pusat Kegiatan GKJW Mojowarno.
“Dengan rasa syukur ini pula, kita resmikan gedung pertemuan ini, dan semoga di tahun 2023 warga GKJW Mojowarno bisa melaksanakan perayaan Undhuh-Undhuh dengan lebih meriah” tuntas Wabup Jombang Sumrambah. (DED)
Be the first to comment