Kedubes Jerman Dukung Sekolah Keadilan dan Perdamaian GAMKI, Launching Pada Dies Natalis GAMKI ke-60 di IKN Nusantara

Media TransGerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) melakukan audiensi dengan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, H.E Dr. Ina Lepel, di kantor Kedutaan Besar Jerman, Jakarta beberapa waktu lalu.

Mengawali pertemuan, Ina Lepel menyampaikan terimakasih atas kunjungan yang diiniasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI untuk membicarakan beberapa program prioritas GAMKI dan isu-isu internasional yang sedang berlangsung saat ini, demikian keterangan media diterima redaksi.

Dubes Jerman Ina Lebel (tengah), Sekum GAMKI Sahat Sinurat (ketiga dari kiri)

Kedutaan Jerman di ibu kota Jakarta sejak Oktober 2021 punya pemimpin baru yakni Dr. Ina Lepel. Ia merupakan perempuan pertama yang menjabat Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Jerman di Pakistan (2015-2017) dan Jepang (2019-2021).

Ketua Bidang Keadilan dan Perdamaian DPP GAMKI Ronald Rischard Tapilatu menjelaskan tentang program Pusat Studi dan Sekolah Keadilan-Perdamaian yang akan diluncurkan (launching) pada pelaksanaan Dies Natalis ke-60 GAMKI di Balikpapan, Kalimantan Timur, tanggal 20 Mei 2022.

“Sekolah Keadilan dan Perdamaian angkatan pertama akan dilaksanakan secara hybrid dan diikuti peserta dari seluruh Indonesia, baik dari anggota GAMKI maupun dari organisasi lintas agama lainnya. Para pembicara berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan kompetensi,” jelas Ronald.

Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat membahas tentang Sustainable Development Goals (SGDs) yang telah dirumuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai agenda pembangunan dunia pasca 2015.

Sahat menyampaikan salah satu isu SDGs yang menjadi perhatian GAMKI, adalah persoalan stunting dan kualitas pendidikan.

“DPP GAMKI periode ini fokus kepada isu rendahnya kualitas pendidikan dan persoalan stunting di beberapa daerah tertinggal dan terluar di Indonesia. GAMKI sangat terbuka dengan kerjasama dalam menyelesaikan persoalan pendidikan dan stunting,” ujar Sahat.

Sahat juga menyampaikan keprihatinan keluarga besar GAMKI dan masyarakat Indonesia terkait perang Rusia-Ukraina yang selain menelan korban jiwa, juga memberikan dampak sosial, politik, dan ekonomi terhadap masyarakat global.

“GAMKI mengharapkan Rusia dan Ukraina dapat menyelesaikan persoalan mereka dengan solusi damai, bukan dengan senjata yang akan menelan banyak korban jiwa dari rakyat sipil. GAMKI mendorong Pemerintah Jerman bersama negara-negara dunia lainnya untuk mendesak kedua pihak melakukan gencatan senjata dan melakukan negosiasi damai,” katanya.

Sahat juga menyinggung pelaksanaan KTT Group of 20 (G20) pada bulan November di Bali, dimana pemerintah Indonesia selama satu tahun sejak 2021, dipercaya menjadi Presidensi G20.

“Kami berharap negara-negara yang hadir dalam G20 dapat melakukan kerjasama untuk pemulihan kondisi ekonomi pasca pandemi Covid-19, serta membahas dan mencari solusi atas isu-isu aktual, salah satunya terkait Perang Rusia-Ukraina ini,” lanjutnya.

“GAMKI mendukung pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman dapat terus menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, secara khusus berperan dalam penyelesaian Perang Rusia-Ukraina,” pungkas Sahat.

Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Ina Lepel mengemukakan dukungannya terhadap pelaksanaan program Sekolah Keadilan dan Perdamaian yang bertujuan memberikan edukasi tentang HAM dan mencetak para penjaga perdamaian (peacekeeper).

“Pemerintah Jerman mendukung inisiatif baik ini dan akan membantu GAMKI dalam program kemitraan yang terjalin antara GAMKI dan Kedubes Jerman,” ujar Ina Lepel.

Dubes Jerman Dr. Ina Lebel (foto : DW)

Dubes Jerman menjelaskan dampak perang Rusia-Ukraina terhadap persoalan sosial, politik, dan ekonomi di Eropa maupun dunia. Ina Lepel juga menyampaikan upaya yang telah dilakukan negara-negara Eropa terkhusus pemerintah Jerman untuk menengahi persoalan Rusia-Ukraina.

“Perang Rusia-Ukraina berdampak kepada stabilitas politik, ekonomi dan keamanan di regional Eropa, salah satunya adalah krisis energi karena Ukraina merupakan penghasil minyak bunga matahari. Akibatnya harga minyak dunia melonjak. Indonesia juga mengalaminya dengan naiknya harga minyak sawit,” jelasnya.

Ketua Bidang Hubungan dan Diplomasi Internasional DPP GAMKI, Frangky Darwin Oratmangun berharap rencana kerjasama dan kolaborasi antara GAMKI – Kedubes Jerman akan bermanfaat bagi peningkatan kapasitas intelektual dan kualitas kader GAMKI di seluruh Indonesia.

Pertemuan dengan Dubes Jerman berlangsung selama 1,5 jam pada Kamis (5/5/2022). Turut hadir fungsionaris DPP GAMKI Ketua Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia Dodisutarma Lapihu, Ketua Bidang Transformasi Digital Theodore Surbakti, dan Sekretaris Bidang Pariwisata Claudia Rande Sumomba. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*