Ibu Kota Negara Pindah, KADIN dan HIPMI Rekomendasikan Jakarta Pusat Bisnis

Media Trans DPRD DKI Jakarta membentuk Panitia Khusus (Pansus) Jakarta Pasca Ibukota Negara, pembentukan dilakukan lewat rapat paripurna yang digelar pada Senin (6/6/2022).

Dalam rangka memberikan dukungan dan masukan terhadap Pansus Jakarta Pasca IKN, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) DKI Jakarta menggelar diskusi, untuk merekomendasikan Jakarta sebagai Pusat Bisnis setelah tidak lagi menjadi ibu kota.

Kolaborasi HIPMI Jaya dan KADIN DKI Jakarta, serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan pembahasan bertajuk “JAKARTA TALKS 2022” dengan topik : “Ibukota Pindah, Jakarta Jadi Apa?”, diadakan di Hotel Fairmont Jakarta pada 28 Juni 2022.

Tidak dipungkiri kepindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan memengaruhi konsumsi rumah tangga atau belanja pemerintah yang akan berdampak terhadap perekonomian Jakarta. Hal ini berpotensi mengurangi industri padat karya dan pangsa pasar UMKM.

Kolaborasi HIPMI dan KADIN serta keterlibatan swasta yang intensif merupakan peluang membangun optimisme, serta meningkatkan kontribusi perekonomian di Jakarta, demikian rilis dalam IG@dianadewi.id.

Dalam forum “JAKARTA TALKS 2022”, Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Sona Maesana, mengemukakan bahwa, “Peran pengusaha muda terhadap pengembangan Jakarta sangat penting, karena Jakarta merupakan rumah bagi UMKM, pusat bisnis, budaya, dan pembangunan infrastruktur. Kami hadir untuk membahas masukan, opini, dan rekomendasi bagaimana Jakarta ke depan saat sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota. Kami ingin tetap terlibat dalam menyusun kota Jakarta”.

JAKARTA TALKS” akan menjadi platform untuk transfer knowledge dan meningkatkan partisipasi serta kesadaran Jakarta sebagai kota bisnis, lanjut Sona.

Sementara Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Hj. Diana Dewi, SE menyampaikan “Wajar jika Jakarta tetap menjadi tumpuan masyarakat untuk mengadu nasib, karena berjuang di Jakarta merupakan gambaran tonggak perekonomian nasional”.

Pada masa pandemi data Kementerian Investasi Republik Indonesia mencatat terdapat 377.540 permohonan Nomor Induk Berusaha (NIB) di DKI Jakarta. Angka ini merupakan yang terbesar dalam skala nasional.

“Kami senang dengan fakta bahwa banyak yang berniat untuk berwirausaha di Jakarta. Diskusi ini sekaligus untuk menjawab tantangan ke depan setelah Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara, dan sebagai pelecut agar kita tetap optimis,” sambung Diana Dewi.

“Sebagai bentuk kepedulian sekaligus kontribusi kami dari dunia usaha sekaligus bisa menggali aspirasi dan memberi masukan terhadap pansus kota Jakarta di DPRD yang baru dibentuk supaya Jakarta ke depan tetap pro dan kondusif terhadap dunia usaha. Mudah-mudahan bisa memberi rekomendasi dan ide-ide tentang bagaimana membangun Jakarta ke depan,” ujar Ketum HIPMI Jaya Sona Maesana.

Hal senada diungkapkan oleh Ketum KADIN DKI Jakarta Diana Dewi, menyebut diskusi “JAKARTA TALKS 2022” bertujuan untuk memberikan masukan yang diharapkan memberi efek positif pada Jakarta ke depannya.

“Ke depan, setelah kekhususan sebagai ibu kota itu sudah tidak ada, artinya kita tidak bisa merasakan lagi kelebihan itu. Tapi kami akan siap dan optimistis menghadapi ini karena pengusaha itu adalah pejuang. Dan semua yang menjadi diskusi di sini, harapan kami akan menjadi bahan untuk direalisasikan oleh Pansus kekhususan Jakarta, itu harapan kami,” tandas Diana. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*