“Keluar Main 1994” Film Komedi Inspiratif Tayang Perdana 28 Maret 2024

Media Trans DL Entertainment rumah produksi asal Makassar Sulawesi Selatan, yang memproduksi film bergenre komedi “Keluar Main 1994“, menggelar konferensi pers dan penayangan perdana film “Keluar Main 1994” di Jakarta pada 22 Maret 2024, dihadiri para pemain utama, termasuk komika terkemuka Arie Kriting, dan kru film.

Film produksi lokal daerah namun dikemas secara skala nasional, banyak melibatkan komika, seperti Sabek sebagai Asisten Sutradara, Arif Brata (pemeran Ibo), Arie Kriting (pemeran Kaka Frengky), dan banyak pemain berbakat lainnya.

Hadir saat penayangan perdana di Jakarta, antara lain, Arif Brata (pemeran Ibo), Arie Kriting (pemeran Kaka Frengky), Alisa Safitri
(pemeran Vivi), Andi Jerni (pemeran Hanih), serta kru film seperti Liani Kawati (Produser,
Eksekutif Produser), dan Mohammed Sabeq (Penulis Skenario, Casting Director & Asisten
Sutradara), juga banyak awak media dari beragam platform.

Usai pemutaran perdana yang difasilitasi oleh Goodwork publicist, media, para pemain dan kru terlibat dialog seru membahas film.

Diluar dugaan tim produksi, awak media merespon hangat dan antusias film. Tidak sedikit jurnalis mengapresiasi film “Keluar Main 1994”, film produksi daerah tapi berkelas nasional, yang tidak hanya berani menampilkan adegan komedi yang segar, narasi ataupun diksi komedi, tetapi juga pesan moral yang related dengan kehidupan remaja saat ini, dan relasi orangtua dengan remaja.

Film yang akan tayang perdana besok 28 Maret 2024 di jaringan bioskop se Indonesia, layak menjadi film yang ditonton tidak hanya oleh kalangan remaja, penikmat komedi, tetapi juga bersama keluarga.

Liani Kawati, selaku produser, menyampaikan harapannya jelang penayangan film ini
di bioskop.

“Semoga ‘Keluar Main 1994’ dapat menjadi perwakilan yang kuat bagi perfilman
Makassar, bukan hanya untuk penikmat film di Makassar tapi juga dapat dinikmati oleh
penonton secara luas di tingkat nasional. Dengan hadirnya film ini, merupakan bagian dari
upaya untuk mengangkat dan mengakui potensi sinematik daerah Makassar.” ujar Liani.

Bukan sekadar menyoroti karya dari Makassar, namun film ini juga membawa suasana nostalgia
yang kuat dari era 90-an, serta mengingatkan akan keseruan gelaran Piala Dunia yang diadakan
pada 1994 silam.

Sebagaimana Arie Kriting sampaikan saat konferensi pers.

“Tahun 1994 itu
pertama kalinya saya nonton Piala Dunia. Waktu itu masih sempat lihat dua pertandingan
terakhir sang legenda Maradona. Di Indonesia sepak bola menjadi semakin populer dan
penggemarnya di mana-mana. Film ini pun menggambarkan moment di masa itu. Di mana
euphoria terhadap sepak bola mencapai puncaknya. Semoga dengan menonton film ini, kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang pada masa itu.,” ungkap Arie.

Melengkapi sensasi nostalgia, bumbu drama keluarga di film ini pun menjadi poin yang tak kalah penting bagi penonton, yakni tentang anak yang berusaha untuk mengejar cita-citanya sebagai pemain sepak bola, meski tak direstui orangtuanya.

Arif Brata, sebagai pemeran utama di film
ini, pun memberikan pandangannya mengenai perselisihan yang kerap terjadi antara orangtua dan anak tentang dukungan meraih cita-cita yang bukan di bidang akademik.

“Masa sekolah
sangat menentukan tujuan hidup seorang anak, dan dukungan orangtua sangat penting untuk membersemai proses itu. Syukurlah di titik ini semua orang tercinta Brata mendukung Brata
yang bekerja di dunia entertainment. Dan Brata pun akan melakukan hal yang sama untuk anak
Brata, karena semua bakat, tidak hanya akademik, sama bernilai dan berharganya. Semoga dari Ibo, penonton bisa belajar menyelaraskan antara harapan orangtua dan cita-cita anak,” ujar Brata.

Bagi yang ingin menyaksikan film “Keluar Main 1994”, film ini akan resmi tayang di bioskop
seluruh Indonesia mulai tanggal 28 Maret 2024.

Film ini dapat menjadi pilihan hiburan yang
tepat untuk ngabuburit sebelum berbuka puasa, yang akan menghibur dan menghadirkan tawa
bagi para penontonnya.

Film yang disutradarai oleh Ihdar Nur ini, mengangkat tema penting mengenai dilema antara minat bakat anak dengan harapan orang tua terhadap masa depan mereka.

Kisah Ibo, seorang anak yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, namun harus
berjuang melawan tekanan orang tua, yang menginginkannya fokus pada pendidikan, akan
mengundang penonton untuk merenung dan berempati. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*