Media Trans – Tren dinamika Gen Z di Amerika Serikat saat ini, berdasar survei Harris Poll melalui Intuit Credit Karma baru-baru ini, sebagaimana dilansir New York Post, Rabu (2/10/2024), mengindikasikan separuh Gen Z AS memilih menjadi Tukang daripada Kerja Kantoran, dan pesimistis dengan gelar sarjana.
Separuh pekerja dari kalangan Gen Z di Amerika Serikat dewasa ini, lebih memilih berlatih keahlian kerja menjadi tukang ledeng dan teknisi listrik. Itu mereka lakukan karena sudah kehilangan kepercayaan pada gelar akademik, demikian dilaporkan IDXChannel.com
Temuan tersebut adalah hasil survei Harris Poll melalui Intuit Credit Karma baru-baru ini, survei yang dilakukan terhadap 2.091 orang berusia 18 tahun ke atas, menemukan sekitar 50 persen Gen Z (lahir antara 1997 dan 2012) mengaku berencana beralih ke pekerjaan kerah biru.
Sekitar 77 persen responden menandaskan bahwa sudah ketinggalan zaman untuk menganggap bahwa gelar sarjana diperlukan untuk karier yang sukses. Hanya setengahnya yang mengatakan kuliah sepadan dengan investasinya.
Sekitar 23 persen Gen Z memandang menjadi tukang lebih baik daripada jadi karyawan, sementara 78 persen orang Amerika mengatakan, mereka telah memperhatikan lonjakan minat orang dewasa muda baru-baru ini terhadap karier di sektor perdagangan.
Profesi tukang terampil seperti tukang listrik, tukang ledeng, dan mekanik telah mengalami peningkatan jumlah pekerja Gen Z yang bergabung dengan bidang ini, menurut data Gusto yang dibagikan dengan CNBC Make It.
Dengan munculnya kecerdasan buatan atau AI, 66 persen orang Amerika percaya bahwa tukang yang profesional memiliki keamanan kerja yang lebih baik daripada rekan-rekan mereka di perusahaan. Pekerjaan tukang ini juga dinilai menjadi jalur yang lebih terjangkau.
Kehidupan sosial dan pekerjaan menjadi dua aspek penting bagi Gen Z, sehingga pekerjaan yang mereka pilih sering kali mencerminkan nilai-nilai dan visi pribadi mereka, tulis IDXChannel.com
36,89 Persen Penduduk Kelas Menengah Indonesia Diisi Gen Z dan Alpha
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 36,89 persen penduduk kelas menengah Indonesia merupakan Gen Z dan Gen Alpha, demikian data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024.
Plt kepala BPS Amalia A Widyasanti mengemukakan mayoritas kelas menengah berstatus pekerja formal.
Mayoritas penduduk kelas menengah didominasi oleh Gen X sebesar 24,77 persen. Selanjutnya Gen Milenial 24,60 persen, dan Gen Z sebesar 24,12 persen. Sementara generasi Alpha dan pre boomers masing-masing 12,77 persen dan 12,62 persen.
Sementara itu, untuk penduduk menuju kelas menengah mayoritas merupakan Gen Z sebesar 25,45 persen, Milenial 24,06 persen, Gen X sebesar 21,55 persen, Gen Alpha 16,58 persen dan pre boomers 11,09 persen.
Investor Pasar Modal Indonesia Capai 12,3 Juta, Didominasi Milenial dan Gen Z
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta Single Investor Identification (SID) per Januari 2024. Hampir 80 persen di antaranya merupakan Milenial dan Gen Z.
Direktur Insight Investments Management (Insight Investments) Ria M Warganda mengatakan, persentase anak muda sebagai investor di pasar modal sejalan dengan dominasi investor dalam produk Reksa Dana Insight Investments. Porsi angka dua generasi ini mencapai 70 persen.
PT Mandiri Sekuritas mencatat, terjadi lonjakan jumlah investor individu perusahaan sebesar 45 persen per akhir Juni 2024. Dari angka tersebut, 72 persennya adalah investor Gen Milenial dan Gen Z.
Berdasarkan data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal Indonesia per akhir Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 17 persen menjadi 13,34 juta investor dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai 11,42 juta.
Dari jumlah tersebut, 55,20 persen merupakan Gen Z, yang semakin mendominasi demografi investor di Indonesia. (DED)
Be the first to comment