Media Trans – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan menggelar Kongres Pemuda/KNPI XVI, digadang-gadang sebagai kongres penyatuan untuk menyatukan kembali Dewan Pengurus Pusat KNPI, yang saat ini terbagi menjadi sejumlah versi.
Kongres Pemuda/KNPI XVI rencananya akan berlangsung pada 8-10 April 2022 di Hotel Sultan, apakah benar-benar akan terjadi penyatuan kepengurusan DPP KNPI? Sementara DPP KNPI versi Ketum Abdul Azis sudah lebih dulu menghelat Kongres XVI di Lombok NTB pada 20-23 September 2021, sementara DPP KNPI versi Ketum Haris Pertama akan mengadakan Kongres XVI di Maluku Utara pada 15-22 Mei 2022.
Pantauan mediatransformasi.com dari berbagai pemberitaan, sudah mencuat sejumlah nama yang akan maju menjadi Calon Ketum pada Kongres XVI Pemuda/KNPI 8-10 April 2022 di Hotel Sultan Jakarta, sebut saja ada Ryano Panjaitan, Devanda Aditya Putra, Lisman Hasibuan, dan Muliansyah Abdurrahman, sementara informasi batas waktu terakhir pendaftaran kandidat, menurut Ketua Pokja Pendaftaran Kandidat Muhammad Safii, terakhir pendaftaran hari ini Kamis 6 April 2022.
Muliansyah Abdurrahman Ways Caketum KNPI
Agus Rismalian Noor Ketua DPD KNPI Kalimantan Selatan yang baru dilantik oleh Plt Ketua Umum KNPI Dr. Dian Assafri pada 20 Maret 2022, menyatakan dukungan kepada Muliansyah Abdurrahman sebagai Caketum KNPI pada Kongres XVI Pemuda/KNPI, yang akan dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta pada tanggal 8-10 April 2022.
“Muliansyah adalah figur yang mampu merefrentasikan semangat persatuan Pemuda Indonesia,” ujar Agus Rismalian dalam keterangan kepada media, Selasa (5/4/2021).
Muliansyah Abdurrahman saat ini menjabat sebagai Ketua OKK DPP KNPI yang dipimpin Plt Ketum Dian Assafri, juga merupakan Staf Khusus Ketua Komite I DPD RI, sebelumnya bertugas sebagai Direktur BUMD Kab. Raja Ampat-Papua Barat, dan menjadi Wakil Ketua Umum KADIN Papua Barat.
“Saya mengajak pemuda dari Sabang sampai Merauke, mari kita menyatu, bersatu kongres bersama. Supaya cara pandang berpikiran dan tradisi kepemudaan kita itu sebagaimana tradisi yang dilakukan oleh para founding father kita. Ayo kita bersatu menuju Pemuda Indonesia Emas di tahun 2045,” ujar Dosen FISIP di Universitas Muhammadiyah Sorong, sekaligus peneliti pada Indonesia Resources dan mahasiswa Doktor Politik pada Universitas Nasional (Unas) Jakarta kepada mediatransformasi.com. (DED)
Be the first to comment