Media Trans – Rangkaian kegiatan menuju penyelenggaraan Kongres I Kebudayaan Batak Toba pada 20-22 Oktober 2022, yakni 2 kali Pra Kongres : 6 Agustus 2022 di IAKN Tarutung, dan 26-27 September 2022 di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf Jakarta, serta aneka lomba telah dilaksanakan, masyarakat Batak Toba, khususnya generasi muda antusias mengikuti kegiatan pra kongres dan aneka lomba tersebut.
Seremoni dan selebrasi penutupan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf Jakarta,
Kongres I Kebudayaan Batak Toba akan diselenggarakan pada 20-22 Oktober 2022, bertempat di TB Silalahi Center Balige Kabupaten Toba, kongres bersifat tematis, yakni pada hari I fokus tentang ejaan dan aksara Batak Toba, dari fokus tema ini, kongres akan menetapkan pedoman (buku ajar) tentang kedua hal tersebut, ejaan dan aksara Batak Toba.
“Tentu di hari pertama, ada penyajian-penyajian budaya, atraksi budaya, sampai malam hari, jadi dimulai pagi hari, kita rencanakan dibuka oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, mengapa ini kami sampaikan, kami sudah berkomunikasi baik dengan keluarga, ataupun secara resmi ke kantor, mudah-mudahan tidak ada halangan, namun demikian tentu kita akan minta arahan, siapa-siapa pejabat dari kementerian yang bisa bersama beliau, atau mungkin jika berhalangan, tapi harapan kita bersama beliau” ujar Prof. Dr. Robert Sibarani, MS yang didaulat menjadi Ketua Panitia Kongres, saat ditemui disela-sela acara penutupan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba, Selasa 27 September 2022, bertempat di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf Jakarta.
Mendampingi Prof Robert Sibarani berbincang dengan media, Sekretaris Panitia Kongres, Drs. Tigor Tampubolon, Drs. Nelson Lumban Toruan, M.Hum Bendahara yang juga staf BPODT, dan Kepala Program Studi Sastra Batak Fakultas Ilmu Budaya USU, Drs. Jekmen Sinulingga, M.Hum.
Lebih lanjut Prof Robert Sibarani, yang juga Ketua Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara, menjelaskan bahwa dalam prosesi pembukaan Kongres I Kebudayaan Batak Toba, akan melibatkan keempat kepala daerah yang wilayahnya berbudaya Batak Toba, yakni Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Samosir. Selain itu, Kongres juga akan mengundang hadir kepala daerah wilayah sekitar yang juga terkait dengan bahasa dan budaya Batak Toba, seperti Tapanuli Tengah, Dairi.
Para kepala daerah wilayah budaya dan bahasa Batak Toba, mendukung pelaksanaan Kongres I Kebudayaan Batak Toba, seperti Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan yang akan memberikan dukungan dana sebagaimana diungkapkan Prof Robert Sibarani.
“Di hari 2 sudah direncanakan ada dua topik, topik pertama yakni topik yang kita bicarakan di Pra Kongres, lebih kepada tatabahasa bahasa Batak Toba, ini akan menjadi satu buku besar tatabahasa bahasa Batak Toba yang ada setelah Van der Turk 1861, itu menerbitkan The Grammar of Toba Batak, tentu sudah ada perubahan bahasa, dari semua hirarkinya sejak 160 tahun yang lalu” jelas Prof Robert Sibarani.
Prof Robert Sibarani menambahkan bahwa selain tentang pembahasan buku besar tatabahasa Bahasa Batak Toba, pada kongres juga akan dibahas kekayaan kebudayaan kita, peninggalan-peninggalan kebudayaan kita diluar negeri, semula agenda ini akan dibahas dalam waktu dekat, namun disepakati melihat keadaan, pembahasan akan diadakan pada bulan November 2022 dengan tim dari Eropa, baik tim yang selama ini sudah bekerja sama, maupun tim-tim yang mempunyai hubungan Mahasiswa dan Dosen, empat hal tersebut yang menjadi topik untuk hari pertama dan kedua.
Sementara agenda hari ketiga kongres, berkaitan dengan kemitraan bersama BPODT (Badan Pengelola Otorita Danau Toba), lembaga dalam naungan Kementerian Parekraf, akan diadakan tur wisata kawasan Toba, dan yang nanti menjadi penanggung jawab adalah Kabupaten Toba, untuk hal ini sudah ada pembahasan dengan Bupati Toba.
Target peserta tur sebagaimana estimasi peserta kongres, adalah sebesar 300 orang, jumlah ini akan bertambah dengan jumlah pelaku usaha UMKM yang akan menjadi peserta pameran.
Tur wisata peserta Kongres I Kebudayaan Batak Toba, secara khusus akan diarahkan ke Kaldera Geopark kawasan Danau Toba, selain menikmati tur wisata, peserta kongres akan mendapatkan suguhan hiburan/ pertunjukan.
Tigor Tampubolon Sekretaris Panitia Kongres, mengemukakan bahwa Kongres Kebudayan Batak Toba digagas untuk membuat orang-orang Batak siap menghadapi tantangan jaman, dan menjadi yang terdepan, dalam hal ini Kongres menjadi wadah membuat kesepakatan bersama, untuk nantinya juga dilakukan bersama-sama.
“Kita bersyukur di Indonesia ini, perguruan tinggi negeri membuka program studi bahasa daerah, dan itu tidak semua, di Universitas Sumatera Utara pemerintah membuka program studi sastra Batak, kemudian di Riau, di UNRI pemerintah dibuka sastra Melayu, kemudian di Padang ada sastra Minang, di Jawa Barat ada sastra Sunda di UNPAD, di UGM ada sastra Jawa, di Udayana ada sastra Bali, kemudian di Makassar di UNHAS ada sastra Bugis, masih ini yang membuka prodi, maka gagasan menyelenggarakan kongres diinisiasi Prodi Sastra Batak bersama para alumninya, Kaprodi Sastra Batak menjadi salah satu penanggung jawab kegiatan ini, dan kongres ini akan berlangsung terus sesuai dengan jamannya” tuntas Tigor Tampubolon. (DED)
Be the first to comment