PERWAMKI Adakan Reli Doa Dukung Sukses G20 Presidensi Indonesia dan Upaya Perdamaian Dunia

Media Trans, G20 Denpasar

Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) dalam rangka mendukung suksesnya penyelenggaraan KTT G20 Presidensi Indonesia, 15-16 November 2022 di Denpasar, Bali, dan upaya perdamaian dunia melalui diplomasi KTT G20, mengadakan Reli Doa bersama komunitas kristiani di Denpasar.

Reli Doa diadakan pada 14 November 2022 jam 7 malam waktu setempat, bertempat di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Ekklesia Ruko Plaza Gurita Blok 1, Jl Gurita 1 No 38, Pedungan Denpasar Selatan, Bali.

Mengusung tema “Doa Merubah Segala-galanya, Mukjizat Itu Nyata”, acara dipimpin oleh Pdt Clements Margono gembala jemaat GKMI Ekklesia, dengan pelayan firman Tuhan dibawakan oleh Pdt Edy Wagino, M.Th Gembala Sidang GBI Sinona Karawang Jawa Barat.

Sebelum Reli Doa dilakukan, Pdt Clements memimpin praise and worship, dan kesaksian pujian oleh Sekretaris Umum PERWAMKI Agus Panjaitan.
Empat orang menjadi pendoa dalam Reli Doa, yakni Pdt Clements dari GKMI Ekklesia, Penatua Erika aktivis Jaringan Doa Wanita, serta dua orang mewakili PERWAMKI, yakni Deddy Tambunan dan David Pasaribu.

Adapun pokok doa yang dibawakan oleh para pendoa yakni :

– Berdoa bagi perdamaian dunia

– Presidensi KTT G-20 berjalan lancar, aman dan menghasilkan keputusan terbaik bagi perdamaian, Kesehatan dan Perekonomian dunia

– Berdoa bagi panitia KTT G-20 agar diberi kesehatan dan kekuatan untuk mempersiapkan suksesi Indonesia sebagai Presidensi KTT G-20

– Berdoa untuk Presiden RI Joko Widodo sebagai Presidensi KTT G-20 diberi kesehatan dan hikmat dari Tuhan agar KTT G-20 berjalan lancar, baik dan berhasil menjadi juru damai perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukrania

– Berdoa bagi Presiden Rusia dan Ukrania untuk dilawat Tuhan memiliki kelembutan hati untuk berdamai, menghentikan perang yang berakibat terjadinya korban jiwa, penderitaan dan resesi ekonomi global

– Berdoa bagi Indonesia agar terhindar dari resesi ekonomi global yang diperkirakan bakal terjadi pada Tahun 2023

– Berdoa bagi Presiden dan para Menteri serta pelaku usaha agar dimampukan membuat Indonesia dari krisis ekonomi khusunya pada sektor pangan dan keuangan

– Berdoa bagi aparatur pemerintahan dari pusat hingga RT/RW agar kompak dalam satu visi menuju Indonesia Emas 2045 dan tahan terhadap resesi ekonomi global yang diperkirakan bakal terjadi

– Berdoa bagi gereja lokal di Bali dan gereja di seluruh Indonesia dapat menjadi saluran berkat bagi masyarakat, bangsa negara dan dunia internasional

– Gereja-gereja dan warganya terbeban untuk berdoa bagi perdamaian dunia dan Indonesia tahan terhadap resesi ekonomi global

– Berdoa bagi kebebasan beribadah di Indonesia khususnya gereja-gereja di Indonesia agar bebas berdiri dan umat Tuhan bebas beribadah.

Dalam pelayanan firman Tuhan, Pdt. Edy Wagino meyakini kuasa doa dapat merubah segala-galanya, bahkan yang di luar batas nalar manusia.

“Tuhan punya cara yang tidak masuk akal bagi kita manusia, mukzijat masih ada,” ujar Pdt Edy Wagino.

Mengutip nats Alkitab dalam Yakobus 5 :16 yang mengatakan “Doa orang benar bila didoakan dengan dengan benar akan besar kuasanya”, Pdt. Edy Wagino mengungkapkan bahwa hal yang paling menakutkan dalam kehidupan bukanlah kematian, tetapi hidup tanpa tujuan.

Ditengah perilaku manusia saat ini, dimana kasih semakin dingin (II Timotius 3), anak-anak Tuhan hadir sebagai pembawa kasih damai sejahtera, peduli dengan keadaan sekitar dan dunia.

“Tujuan kita (PERWAMKI dan Pdt Edy) dari Jakarta datang ke sini (Bali) untuk berdoa bagi perdamaian dunia dan sukses KTT G-20 di Bali. Percayalah dengan doa kita di sini bangsa-bangsa dapat dipulihkan, Tuhan jamah kepala-kepala negara yang sedang berseteru atau bertikai sehingga terjadi rekonsiliasi dan perdamaian. Tuhan jamah kepala-kepala negara yang hadir di KTT G-20, sehingga menghasilkan hal-hal yang baik terutama untuk perdamaian dan resesi global ,” tutur Pdt Edy.
Pdt, Edy melanjutkan renungannya dengan kisah Nabi Elia saat terjadi krisis makanan, akibat hujan tidak turun selama 3,5 Tahun melanda negeri Israel, yang membuat tanaman makanan tidak tumbuh, Nabi Elia dapat makan roti dan daging dengan kuasa doa, yang tak putus dia panjatkan kepada Tuhan.

Merespon renungan firman Tuhan, jemaat menyanyikan pujian “Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil”. Setelah renungan firman, acara dilanjutkan dengan reli doa.

Usai reli doa, Ketua Umum PERWAMKI, Stevano Margianto dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran PERWAMKI di Bali, bukan sekedar meliput forum KTT G-20, tetapi juga menunjukan kepedulian terhadap kesuksesan terselenggaranya KTT G-20, dan kerinduan upaya terciptanya Perdamaian Dunia melalui kegiatan KTT.

“Kita (PERWAMKI) seperti Cicak, lemah dan kecil tetapi hadir, ada dimana-mana. PERWAMKI dapat ada di tengah masyarakat kecil, di rumah-rumah sederhana hingga di istana dan orang-orang kaya dan penguasa lewat doa, selain pemberitaan yang kita lakukan,” ujar Margianto.

Kepada jemaat reli doa, Margianto menjelaskan bahwa PERWAMKI adalah organisasi tempat berkumpulnya wartawan media kristiani dari berbagai denominasi dan aliran gereja. PERWAMKI memiliki motto “Memberitakan kabar baik”.
“Dari kami yang hadir di sini ada yang (bergereja) di GKI, HKBP, Katholik dan saya sendiri dari GBI. Kita jujur dan memberitakan kabar baik dalam pemberitaan, PERWAMKI menjadi saluran berkat bagi sebanyak mungkin orang,” terang Margi, panggilan akrab Stevano Margianto.

Sementara, gembala jemaat GKMI Ekklesia, Pdt, Clements Margono menjelaskan bahwa GKMI hadir di Bali sejak Tahun 1991, sempat vakum, tapi dapat bangkit dan saat ini memiliki 3 cabang atau pos pelayanan ibadah di Bali.

“GKMI juga ada di Sumba dan Timur Tengah Selatan (Soe), NTT. Memang Pemerintah Provinsi Bali mengajak kita (GKMI) kerjasama dalam memberikan pembinaan dan pelayanan rohani kepada masyarakat, khususnya para perantau di Bali,” terang Pdt, Clements.

GKMI, lanjut Pdt, Clements, memiliki Visi Menjadi Gereja Dewasa Yang Misioner, Interdependen dan Peduli.

“Kita (GKMI) konsen dalam perdamaian dan kemanusiaan. GKMI kerap membantu sesama yang membutuhkan, seperti memberikan bantuan sosial (bakti sosial) tanpa memandang gereja, agama dan suku apapun” terang Pdt Clements.

Tim PERWAMKI sebelum tiba di Denpasar 14 November 2022 siang hari waktu setempat, sempat mengalami ketidakpastian pemberangkatan, karena berkali-kali mendapat pemberitahuan dari pihak maskapai terjadi perubahan jam penerbangan.

“Puji Tuhan kami akhirnya tiba di Denpasar, Bali dengan tidak berkekurangan suatu apapun” ujar Margi merespon tanggapan jemaat yang mengatakan mereka mendapat info bahwa ada kendala penerbangan konsekuensi traffic delegasi G20.

Beberapa Agenda PERWAMKI di Bali

Tim PERWAMKI selain mengadakan Reli Doa, dan peliputan G20, mempunyai beberapa agenda selama di Bali, yakni Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Musyawarah Nasional PERWAMKI ke-7 Tahun 2023, bertempat disuatu hotel didaerah tidak jauh dari lokasi KTT G20 di Badung, dan kunjungan ke beberapa komunitas kristiani, satu diantaranya BPD GBI Bali-NTB.

Dari kunjungan tersebut, dan juga hasil percakapan dengan banyak masyarakat, termasuk pelaku usaha, Tim PERWAMKI mendapatkan kesaksian bahwa pelaksanaan KTT G20 di Bali, sangat membantu pemulihan dan kebangkitan perekonomian Bali, setelah sebelumnya selama 2 tahun mengalami keambrukan dampak pandemi Covid-19. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*