
Media Trans – Yayasan Kebudayaan Rancagé yang didirikan oleh budayawan Ajip Rosidi , Erry Riyana Harjapamekas , Edi S. Ekajati , dan beberapa tokoh lainnya, pada 12-13 Agustus 2025 menggelar Seminar dan Pemberian Anugerah Sastra, diadakan di Aula Mandala Saba Dr. Djundjunan, Lantai V, Gedung Paguyuban Pasundan, Jl. Sumatera No. 41, Kota Bandung. Penyelenggaraan acara bekerja sama dengan Pengurus Besar Paguyuban Pasundan.
Seminar mengusung tema “Merebak Ruang Sastra Daerah di Sekolah“, yang menghadirkan narasumber Dr. Hj. Herawati, SS., MA Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Komang Sujana Guru SMP Negeri 2 Sawan Bali, dan Udo Z. Karzi Penggiat Sastra Lampung. Seminar bertujuan mendorong integrasi sastra daerah ke dalam dunia pendidikan, sekaligus membuka ruang diskusi tentang strategi memperluas pembacaan karya-karya berbahasa daerah di generasi muda.
Anugerah Sastra Rancagé 2025
Pemberian Anugerah Sastra Rancagé adalah penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap berjasa dalam pengembangan bahasa dan sastra, gelaran tahun ini adalah penyelenggaraan ke-37 sejak pertama kali diberikan pada 1989.
Hadiah Sastra Rancagé diberikan kepada penulis yang berkarya dalam bahasa daerah sebagai bentuk penghormatan dan upaya pelestarian kekayaan sastra nusantara. Tahun 2025 ini, penghargaan dianugerahkan kepada lima penulis yakni Hidayat Soesanto (sastra Sunda), St. Sri Emyani (sastra Jawa), Komang Sujana (sastra Bali), Panusunan Simanjuntak (sastra Batak), dan Udo Z. Karzi (sastra Lampung). Selain itu, penghargaan jasa diberikan kepada Us Tiarsa atas dedikasinya dalam pengembangan sastra daerah.
Ketua Yayasan Kebudayaan Rancagé, Titisiti Nastiti, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan wujud nyata komitmen yayasan dalam menjaga keberlangsungan sastra daerah. “Kami percaya, keberagaman bahasa dan karya sastra daerah adalah kekayaan budaya bangsa yang harus terus hidup dan berkembang. Melalui penghargaan ini, kami berharap lahir karya-karya baru yang menginspirasi,” ujarnya.
Sejak 1989, anugerah Sastra Rancagé telah menjadi simbol pengakuan tertinggi bagi para penulis sastra daerah di Indonesia. Tahun ini, semangat itu kembali ditegaskan melalui pertemuan para sastrawan lintas bahasa daerah di Bandung.
Anugerah Rancagé Untuk Sastra Batak
Kategori sastra Batak, Penghargaan Rancagé 2025 diberikan kepada buku kumpulan cerita pendek Parhuta-huta do Hami karya Panusunan Simanjuntak, yang diserahkan oleh Pembina Yayasan Kebudayaan Rancagé Erry Riyana Harjapamekas, yang juga purna pimpinan KPK RI.
Sejumlah aktivis Batak Center turut hadir secara online, mengikuti seminar dan pemberian anugerah Sastra Rancagé, diantaranya Wakil Sekjen Dr. Freddy F.M Pandiangan.
Wasekjen Batak Center Freddy Pandiangan kepada mediatransformasi.com, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pemberian anugerah Sastra Rancagé Panusunan Simanjuntak, yang juga tokoh Batak Center.
Lebih lanjut Freddy yang juga Ketua Pelaksana HUT ke-7 dan Apresiasi I Batak Center, mengemukakan bahwa Batak Center pun akan memberikan apresiasi terhadap karya dan kreasi Panusunan Simanjuntak, yang akan disampaikan dalam Syukuran HUT ke-7 dan Apresiasi I Batak Center, serta Syukuran 80 Tahun Kemerdekaan RI, yang akan diadakan pada 18 Agustus 2025 di Jakarta, dan akan dihadiri Menteri Kebudayaan RI Dr. Fadli Zon, serta sejumlah Raja dan Sultan dari Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. (DED)
Be the first to comment