Media Trans – Berada bersama orang lain menjadi seni tersendiri.
Ada orang yang lebih menikmati kesendiriannya daripada bersama dengan orang lain.
Ada juga orang yang berpura-pura menikmati bersama dengan orang lain dalam istilah “kebersamaan”, namun mungkin saja itu bukan dirinya.
“Kebersamaan” seringkali menjadi sesuatu yang “sepertinya” dirindukan, namun sesuangguhnya kebersamaan itu tidak dapat dipaksakan. Itu harus mengalir saja, yang penting jangan ada yang merasa tersakiti.
Relasi sosial akhirnya tidak terlepas dari konflik sosial yang ditimbulkan. Harapan-harapan yang tidak terpenuhi atau benturan harapan dalam melakukan relasi dengan orang lain dapat menimbulkan konflik sosial.
Setiap orang dengan segala permasalahan yang dimilikinya. Ini sudah pasti akan berbeda-beda setiap orang. Kalau pun terjadi relasi sosial yang sangat perlu diperhatikan adalah orang yang dihadapi, bukan sekedar maunya kita terhadap orang tersebut. Ini memang tidak mudah.
Untuk orang yang nyaman sendiri pun, terkadang perlu juga melibatkan diri dalam relasi sosial. Prinsipnya dalam berelasi tidak memaksa, berusaha memahami situasi dan orang yang dihadapi.
Relasi dengan orang lain tidak begitu saja terjadi, perlu berhikmat untuk melakukannya agar terhidar dari konflik yang tidak diharapkan.
Bijak dalam mensikapi kebersamaan, waspada terhadap kebersamaan yang dapat menjerumuskan dalam penyalahgunaan narkotika, lindungi dan jaga diri agar tidak terseret ataupun terjebak salah pergaulan.
***
Penulis :
Frieda A. Tonglo, S.Psi., M.Ed (Konselor Adiksi)
Be the first to comment