Rakernas IV MPK Indonesia dan Munas I Perkumpulan GUKI, ‘Duc In Altum Transformasi Sekolah Kristen’

Media Trans Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Indonesia menyerukan kepada sekolah-sekolah Kristen di seluruh Tanah Air, untuk berani keluar dari zona nyaman dan melakukan transformasi unggul di tengah perubahan global.

Seruan ini bergaung dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MPK Indonesia yang berlangsung di Hotel Harris Residence Riverside, Kuta – Bali, pada 6–8 November 2025.

Rakernas IV MPK Indonesia mengusung tema besar “Duc In Altum: Transformasi Sekolah Kristen,” agenda tahunan ini mencakup sebuah langkah strategi untuk “bertolak lebih dalam” dalam pelayanan pendidikan, sekaligus menanggapi tantangan kontemporer dengan menghadirkan terang Kristus di tengah masyarakat, demikian keterangan media Rakernas IV MPK Indonesia.

Ketua Panitia Rakernas IV, Pdt. I Made Petrus S.Th., M.Min., CLC., menyampaikan bahwa frase Latin “Duc In Altum” sebagai panggilan untuk “Keluar dari Zona Nyaman”, ditujukan kepada sekolah-sekolah Kristen agar berani meninggalkan pola dan manajemen yang stagnan dan tidak lagi memberikan dampak positif.

“Tema ini mengajak kita semua untuk bertolak lebih dalam dalam karya pelayanan pendidikan, sehingga sekolah-sekolah Kristen di Indonesia mampu menjawab tantangan zaman, mentransformasi diri, dan menghadirkan terang Kristus di tengah masyarakat,” ujar Pdt. Petrus.

Ketua Umum MPK Indonesia Handi Irawan D., MBA., M.Com., menekankan dua dimensi fundamental untuk meningkatkan kualitas pendidikan Kristen: pertama, meningkatkan kualitas pola Kristen; dan kedua, menghadirkan Kristen yang berfungsi, yakni yang mengenal iman dan kemudian berkarakter Kristiani.

Lebih lanjut Handi menegaskan komitmen untuk terus menjalin sinergi holistik dengan berbagai pihak.

“MPK akan secara berkelanjutan bekerja sama dengan pemerintah, gereja, perguruan tinggi Kristen, seminari teologi (STT), dan dunia usaha untuk mewujudkan sekolah Kristen yang semakin berkualitas. Tujuan utamanya adalah mengintegrasikan Christian Worldview (pandangan dunia Kristiani) secara otentik ke dalam seluruh proses pembelajaran” tandas Handi, penggagas Hari Inovasi Indonesia yang diperingati setiap 1 November.

Rakernas IV MPK Indonesia dihadiri berbagai tokoh nasional dan pimpinan lembaga pendidikan Kristen dari seluruh Indonesia, termasuk Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek RI, Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed., Ph.D, yang hadir menyampaikan sambutan dan paparan singkat.

Turut hadir Pengurus Pusat MPK Indonesia, jajaran MPKW Bali NTB sebagai tuan rumah, undangan mitra dan sponsor, serta Rektor Universitas Dhyana Pura (Undhira) Prof. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., ΜΑ.

Rakernas IV diawali melalui Seminar Pendidikan bertema “Menata Pendidikan Indonesia Menuju Esok yang Lebih Baik,” dengan menghadirkan narasumber terkemuka Dr. (HC.) Willi Toisuta, Ph.D., dan Ir. Eka Simanjuntak, MM.

Munas I GUKI

Rangkaian kegiatan Rakernas IV MPK Indonesia, termasuk juga penyelenggaraan Musyawarah Nasional I Perkumpulan Guru Sekolah Kristen Indonesia (GUKI).

Perkumpulan Guru Sekolah Kristen Indonesia (GUKI), sebuah wadah baru yang bertujuan memperkuat kebersamaan dan meningkatkan profesionalisme para guru Kristen di tanah air.

Dalam Munas tersebut, diserahkan bendera Pataka kepada seluruh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah se Indonesia, sebagai simbolik dimulainya tugas keorganisasian GUKI didaerah, membantu rekan-rekan guru dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan.

MPK mencatat momentum positif dengan bergabungnya 38 yayasan baru sebagai anggota dalam satu tahun terakhir. Hal ini menjadi indikasi nyata adanya kepercayaan substansial terhadap kiprah MPK dalam mengawal dan memperjuangkan kualitas pendidikan Kristen di Indonesia.

Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen mendorong transformasi lembaga pendidikan Kristen di Indonesia agar semakin inovatif, berkarakter, dan relevan dengan tantangan zaman.

Pesan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Jeane Marie Tulung, yang diwakili oleh Direktur Pendidikan Kristen, Suwarsono, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Harian dan Badan Pengawas Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) ke-4, yang diselenggarakan di Bali, Kamis, (06/11/ 2025).

Rakernas yang diikuti oleh 200 peserta dari 23 Majelis Pendidikan Kristen Wilayah (MPKW) Provinsi se-Indonesia ini sekaligus dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi MPK bersama Dewan Badan Kristen (DBK), membahas penguatan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai pendekatan pembelajaran yang menekankan kasih, karakter, dan tanggung jawab sosial dalam pendidikan.

“Kementerian Agama berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Majelis Pendidikan Kristen Indonesia. Pendidikan Kristen tidak boleh berjalan sendiri, tetapi harus berkolaborasi dengan pemerintah, gereja, dan masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Suwarsono.

Ia menambahkan, kerja sama antara Ditjen Bimas Kristen dan MPK telah berjalan nyata di berbagai daerah, antara lain melalui program Training of Facilitator (ToF) Teaching for Transformation (T4T) yang melatih para pendidik Kristen menjadi fasilitator transformasi di sekolah.

Suwarsono juga mengapresiasi inisiatif MPK dalam mengembangkan Kurikulum Berbasis Cinta yang menempatkan kasih sebagai dasar seluruh proses pendidikan.

Kegiatan Rakernas turut dihadiri oleh Ketua Umum MPK Indonesia, Handi Irawan, Dirjen PAUD Pendidikan Dasar, dan Menengah, Gogot Suharwoto, Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan; dan Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Eva Florida Simanjuntak.

Rangkaian kegiatan Rakernas IV ditutup dalam suasana sukacita melalui Malam Kebersamaan dan Apresiasi, yang diisi dengan pujian, refleksi, serta penyerahan penghargaan. Kegiatan diakhiri dengan tur kebersamaan di Pulau Dewata, mempererat tali persaudaraan dan semangat kolaborasi antar peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*