Kontroversi Kematian Pdt Yeremias Sanambani, Komisi Hukum PGI Siap Bekerjasama Melakukan Advokasi dan Pencarian Fakta

Media Trans – Peristiwa terbunuhnya Pdt. Yeremias Sanambani pada 19 September 2020, seorang tokoh masyarakat, Ketua Sekolah Alkitab, dan juga penterjemah Alkitab bahasa Moni Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua, hingga kini masih menjadi pembahasan banyak pihak, termasuk lingkup Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

PGI menggelar konferensi pers secara daring (online) pada Kamis (24 September 2020), diikuti oleh sejumlah pendeta asal Tanah Papua, seperti Ketua BPA Sinode GKI Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, Ketua MPH PGI Wilayah Tanah Papua Pdt. Hiskia Rollo, S.Th, M.Si, juga hadir Ketua Umum Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Pdt. Dr. Daniel Ronda, Wakil Sekum PGI Pdt. Krise Anki Gosal, sejumlah tokoh kristen lainnya, seperti Johnny Nelson Simanjuntak mantan Komisioner Komnasham, Pdt, Sylviana Appituley mantan Komisioner Komnas Perempuan, Ivan Rinaldi Komisi Hukum PGI, dan puluhan jurnalis media dalam negeri maupun luar negeri, seperti Reuters dan CNN Indonesia.

Konferensi pers yang dipandu oleh Sekretaris Umum PGI Pdt. Jackvelyn Frits Manuputty, MA, selain mendengarkan kronologis peristiwa terbunuhnya Pdt. Yeremias Sanambani, disampaikan oleh Pdt Petrus, berdasarkan kesaksian istri almarhum Pdt Yeremias, dan sejumlah warga yang menyaksikan langsung peristiwa penembakan yang berujung kematian Pdt Yeremias, juga dialog yang mencuatkan wacana agar PGI mensikapi peristiwa tersebut, dengan melakukan advokasi dan pembentukan Tim Pencari Fakta.

Warga Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua, pasca peristiwa penembakan hingga meninggalnya Pdt Yeremias, dikatakan saat konferensi pers kemarin, masih dalam kondisi mengungsi tersebar disejumlah kampung, dan hutan, yang berjarak 5-6 jam berjalan kaki, kampung tersebut kosong, dan dikatakan Pdt Petrus sudah seperti Daerah Operasi Militer (DOM). Di Distrik Hitadipa terdapat 6 gereja, rata-rata memiliki jemaat sekitar 300 orang, jadi sekitar hampir 2000 orang warga Hitadipa mengungsi.

Berdasarkan penjelasan para pendeta Tanah Papua yang hadir dalam konferensi pers, hingga saat konferensi pers diadakan, belum ada proses pemeriksaan TKP meninggalnya Pdt Yeremias, oleh pihak yang berwenang, termasuk memeriksa proyektil peluru senjata yang dikatakan dipakai menembak Pdt Yeremias sehingga tewas, termasuk juga dugaan keterlibatan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata – red)  atau TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka – red).

Sekum PGI Pdt Jacky, mengungkapkan bahwa PGI sudah mengirim surat kepada Presiden, hal peristiwa terbunuhnya Pdt Yeremias, namun belum mendapat respon, hanya dari Menkopolhukam yang merespon, langsung menelpon berbicara dengan Sekum PGI, juga pihak Kantor Staf Presiden sudah berkomunikasi dengan PGI.

Sekum PGI Pdt Jacky, berharap agar ada satu simpul koordinasi terkait dengan pengungkapan fakta terbunuhnya Pdt Yeremias, mengingat sangat mungkin akan ada sejumlah banyak, upaya pengungkapan fakta tersebut oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan LSM.

Komisi Hukum PGI Ivan Rinaldi, mengungkapkan bahwa PGI siap bersama berbagai elemen, baik yang ada didaerah, maupun tingkat nasional, untuk melakukan advokasi dan pembentukan Tim Pencarian Fakta, untuk mengungkapkan kebenaran dari peristiwa penembakan hingga tewasnya seorang pendeta, Ketua Sekolah Alkitab, sekaligus penterjemah Alkitab Bahasa Moni, bahasa lokal Distrik Hitadipa.

Sekum PGI Pdt Jacky menegaskan bahwa simpul koordinasi pengungkapkan fakta terbunuhnya Pdt Yeremias, akan ada pada Sinode GKI Tanah Papua. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*