Media Trans – Setahun sudah Joko Widodo – Ma’ruf Amin menjalankan kepemimpinannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yakni sejak dilantik pada 20 Oktober 2019 silam, dan memimpin Indonesia dengan Kabinet Indonesia Maju, sejak dibentuk pada 23 Oktober 2019 silam.
Dalam momentum setahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pada Rabu 21 Oktober 2020, Presiden menerima surat kepercayaan (credential letter) dari 7 Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBPP), dari sejumlah negara sahabat, termasuk dari Amerika Serikat.
Penyerahan surat kepercayaan tersebut digelar di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tidak hanya para Duta Besar yang menghadap, tetapi juga Presiden dan para menteri yang hadir mendampingi Presiden, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Berikut 7 Duta Besar LBBP negara sahabat tersebut adalah:
- Benedetto Latteri, Duta Besar LBBP Republik Italia untuk Republik Indonesia;
- Iv Heang, Duta Besar LBBP Kerajaan Kamboja untuk Republik Indonesia;
- Taesung Park, Duta Besar LBBP Republik Korea untuk Republik Indonesia;
- Johannes Peterlik, Duta Besar LBBP Republik Austria untuk Republik Indonesia;
- Manuel Antonio Saturno Escala, Duta Besar LBBP Republik Panama untuk Republik Indonesia;
- Lars Bo Larsen, Duta Besar LBBP Kerajaan Denmark untuk Republik Indonesia; dan
- Sung Yong Kim, Duta Besar LBBP Amerika Serikat untuk Republik Indonesia.
Kehadiran ketujuh Duta Besar tersebut, menandakan adanya hubungan baik antara Pemerintah negara asal Duta Besar, dengan Pemerintah Indonesia.
Dr. John N. Palinggi, MM., MBA pengusaha nasional yang juga Penasehat KADIN DKI Jakarta, menilai baik komunikasi bilateral yang dijalankan Presiden Joko Widodo dengan negara sahabat, sangat menguntungkan Indonesia, ditengah pandemi, demikian keterangan yang disampaikan kepada mediatransformasi.com hari Jumat (23 Oktober 2020).
“Adapun untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi, pemerintah harus merealisasikan proyek-proyek strategis nasional”, ujar John Palinggi.
“Dibidang ekonomi, sebetulnya beliau (Joko Widodo) itu sudah mengalami masalah-masalah yang sangat serius, sejak kepemimpinan beliau yang pertama, sudah ada hal yang sangat sulit diatasi, tetapi berkat satu diplomasi dengan negara-negara sahabat, maka terjadi kerjasama dibidang ekonomi, dalam rangka untuk membangun Indonesia” terang John, yang juga Ketua Umum BPP ARDIN (Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia).
Lanjut John, “Kepemimpinan Bapak Jokowi selaku Presiden kita, seumur saya, belum pernah melihat perkembangan pembangunan begitu besar, jalan jalan dimana-mana terhubung, pulau dengan pulau, lautan terhubung dengan kapal, kemudian segala distribusi bahan kebutuhan itu cepat sekali, tidak ada tindakan kemahalan dimana-mana, dan juga pembangunan-pembangunan itu sendiri, telah mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat”.
Satu hal kelebihan Presiden Joko Widodo, menurut John yang juga pengamat politik, yakni Presiden Joko Widodo sangat dipercaya pemimpin-pemimpin negara-negara didunia, mengenai keberadaan pemerintahan negara Indonesia, sehingga dengan mudah untuk saling membantu dengan negara-negara lain.
“Kita memperoleh bantuan dana yang tidak sedikit, itu adalah kepercayaan” pungkas John Palinggi yang kerap dipercaya mendampingi Presiden Joko Widodo hadir dalam berbagai forum bisnis internasional. (DED)
Be the first to comment