Refleksi Hari Kemerdekaan, DPP GAMKI Adakan Webinar dan Luncurkan Memoar 82 Tahun Amir Liven Sirait

Media Trans – Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Selasa 17 Agustus 2021, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), mengadakan webinar “Refleksi Kebangsaan Memperingati 76 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia“, dan peluncuran buku (e-book) Memoar 82 Tahun Sintua Amir Liven Sirait, MBA berjudul “Hanya Karena Kasih Karunia“. Buku yang ditulis dalam rangka mensyukuri 82 tahun Amir L. Sirait.

Hadir narasumber webinar dan peluncuran e-book Amir L. Sirait, mantan Ketua Umum PB HMI tokoh pendiri KNPI dan mantan Ketua DPR RI Dr. Ir. H. Akbar Tandjung, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi GAMKI Dr. Michael Wattimena, SE., MM, Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik, S.Sos, dan Ketua Umum PP GMKI Jeffry Gultom, demikian keterangan media yang diterima mediatransformasi.com.

Turut hadir juga Sekretaris Umum GAMKI Sahat Sinurat, mantan Ketum DPP GAMKI Dr. Sahat Sinaga, SH, M.Kn, praktisi dan konsultan PR Charles Bonar Sirait, dan ratusan peserta dari berbagai daerah.
Webinar dan peluncuran e-book juga diwarnai dengan ungkapan ulang tahun kepada Amir L. Sirait (ultah pada Akbar Tandjung sebagai tokoh Kelompok Cipayung yang dikenal juga dekat dengan GAMKI dan GMKI, dalam webinar dan peluncuran e-book rekan sejawatnya, Amir L. Sirait, mengajak generasi muda membantu pemerintah atasi pandemi Covid-19.

Dr. Ir. Akbar Tandjung

“Generasi muda, terkhusus anggota-anggota GAMKI dan GMKI harus turut membantu pemerintah dalam mempercepat penyelesaian COVID-19 melalui berbagai kegiatan sosial” ujar mantan Mentri Pemuda dan Olahraga era Orde Baru.

Akbar Tandjung dalam paparan refleksi kemerdekaannya, mengungkapkan bahwa, “Hari ini kita memperingati 76 tahun Indonesia Merdeka. Ingatlah apa yang menjadi tujuan kemerdekaan Indonesia, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” terang Akbar yang pernah menjabat tiga posisi menteri di kabinet pemerintahan Presiden Soeharto.

Akbar menekankan, Indonesia sebagai negara yang majemuk, penting untuk menjunjung tinggi kebersamaan dan saling mengasihi.

“Meskipun melalui latar belakang yang berbeda, namun kita tetap berbangsa dan bernegara satu, serta dikenal dunia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat,” papar Ketua DPR RI periode 1999-2004.

Saat menyampaikan tanggapannya terhadap e-book memoar Amir Liven Sirait, Akbar Tandjung yang juga sahabat Amir Sirait, mengingat masa-masa mudanya bersama sahabatnya tersebut sebagai sesama aktivis masa 1970 dan 1980-an itu.

“Saya mengenal Bung Amir Liven Sirait sebagai aktivis yang baik dan konsisten dalam memperjuangkan terwujudnya visi organisasi. Secara khusus, beliau memiliki perhatian lebih dalam bidang seni budaya dengan berbagai capaian prestasinya. Selain memiliki pengalaman dalam berkiprah di DPP KNPI, beliau juga berkiprah di DPP Golkar. Beliau terpilih sebagai anggota DPR dari Golkar pada Pemilu 1997 dari daerah pemilihan Sumatera Utara,” kenang Akbar Tandjung.

Akbar berharap, para generasi penerus dapat bersyukur manakala berkesempatan membaca buku memoar ini, karena perjalanan hidup Amir Liven Sirait termasuk kiprahnya dalam berorganisasi dan berpolitik, merupakan referensi yang berharga sebagai inspirasi yang mencerahkan.

“Buku ini mampu menginspirasi para pembaca, khususnya generasi muda, dalam rangka mewujudkan masa depan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan majemuk yang lebih baik di bawah naungan dasar negara Pancasila dan UUD 1945,” kata tokoh HMI, yang juga bersama Amir L. Sirait pendiri KNPI.

Amir Liven Sirait penulis e-book, sebagai tokoh Senior GMKI dan GAMKI, mengenang perjalanannya sebagai aktivis muda, termasuk saat menjadi salah seorang penandatangan Deklarasi Pemuda Indonesia pada 23 Juli 1973 yang kemudian melahirkan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Amir L. Sirait, MBA

Amir Liven Sirait menekankan pentingnya jiwa nasionalisme. Mantan Ketua Umum GAMKI yang kini berusia 82 tahun, mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, “Jangan tanya apa yang dapat diberikan negara kepadamu, namun pikirkan apa yang kamu dapat berikan kepada negara, dalam hal ini bangsa Indonesia” ujar pria yang juga tokoh pers, diantaranya koran harian Sinar Harapan dan tabloid Tribun Olahraga.

Buku “Hanya Karena Kasih Karunia, Sebuah Memoar Amir Liven Sirait” dicetak setebal 624 halaman, berisi kisah masa kecil Amir, yang saat itu dalam kemiskinan di Sumatera Utara, menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta, hingga menjadi aktivis di Jakarta dan larut dalam berbagai kiprah gerakan sosial kemasyarakatan. Dari GMKI, GAMKI, KNPI, Partai Golkar, anggota DPR, MPR, DGI (Dewan Gereja-Gereja di Indonesia), Yayasan PGI Cikini, sampai membantu Menteri Pemuda dan Olahraga yang saat itu dijabat Abdul Gafur, rekan sesama aktivis kepemudaan dan Tokoh KNPI.

Menurut Amir Sirait, dalam setiap peristiwa kehidupan yang ia lalui selalu mengalir kasih Tuhan dan petunjuk jalan baru yang harus ditempuh menuju akhir yang menjanjikan.

Amir L. Sirait beristrikan Martha Napitupulu, pengusaha fesyen etnik ulos Batak, dikaruniai empat anak dan sembilan cucu, merasakan kasih sayang Tuhan dan dikaruniai umur yang lebih panjang lagi.

“Memoar ini mengandung esensi rangkaian penderitaan dan kesulitan, rangkaian kegagalan dalam mengejar cita-cita, kadang mencucurkan air mata tetapi tidak sebanding dengan kasih sayang Tuhan yang terus mengalir meliputi kehidupan saya pada usia lanjut lebih dari 80 tahun. Kasih Tuhan inilah yang hendak saya ceritakan pada anak-anak, cucu-cucu, keluarga, teman dan sahabat yang membacanya,” ungkapnya.

Dr. Michael Wattimena, SE., MM

Michael Wattimena, senior GMKI yang juga mantan Ketum DPP GAMKI, juga tokoh KNPI, mengapresiasi peluncuran buku tokoh sepuh GAMKI, yang juga salah satu pendiri KNPI Amir Liven Sirait.

Menurut pria akrab disapa BMW, yang saat ini berada di Washington DC USA dalam rangka studi, buku biografi Amir dalam bentuk e-book sangat bermanfaat bagi generasi muda di kalangan pemuda gereja, khususnya GAMKI.

Di samping itu, dalam buku Amir memaparkan sejarah perjalanan KNPI dimana Amir Sirait muda ketika berkecimpung di wadah kepemudaan.

“Bukunya sangat inspiratif,” ujar Michael singkat.

Ketum DPP GAMKI Willem Wandik, mengajak semua pihak untuk mendukung pemerintah dalam mencari dan menemukan solusi untuk membawa bangsa dan negara Indonesia menuju ke jalan keselamatan, kebangkitan, dan kejayaan.

Ketum DPP GAMKI Willem Wandik, S.Sos

“Pandemi Covid-19 bagaikan tsunami yang melanda dan mengancam jutaan populasi dan semua lapisan kelas sosial masyarakat Nusantara. Menjadi pembelajaran berharga bagi kita bahwa kemampuan intelektual, jabatan, dan harta, ternyata itu semua tidak bisa memberikan jaminan kepada kita semua untuk luput dari pandemi Covid-19” lanjut Willem Wandik yang juga anggota DPR RI dapil Papua.

Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom menegaskan, GMKI patut bersyukur atas perjalanan panjang senior Amir Liven Sirait.

Ketum PP GMKI Jeffry Gultom

“Sejauh mata memandang kisah hidupnya yang dinamis, syarat peristiwa yang bermakna, juga cerita perjuangan yang menginspirasi,” kata Jefri.

Pada kesempatan lainnya, Charles Bonar Sirait mewakili penerbit menjelaskan, bahwa e-book “Hanya Karena Kasih Karunia” Memoar Amir Liven Sirait, menuliskan beberapa konsep pembangunan politik yang berkonotasi geografis, derivatif, teleologis, dan fungsional. Seluruh pengalaman kehidupan Amir Liven Sirait yang diceritakan dengan cara bertutur mewakili aspek-aspek tersebut, baik yang terjadi di Indonesia maupun di negara lainnya.

Pada bagian Refleksi Kebangsaan di tengah-tengah Pandemi Covid-19, Charles yang merupakan praktisi komunikasi menekankan pentingnya pemerintah, masyarakat, termasuk DPP GAMKI memberikan perhatian penting terhadap riset dan publikasi tentang Sektor Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang tidak dapat dipisahkan dari Pembangunan Bangsa dan Negara.

Charles Bonar Sirait, putra sulung Amir L. Sirait, pernah menjadi DPP GAMKI periode pertama Ketum Michael Wattimena, menjelaskan publik dapat memperoleh e-book “Hanya Karena Kasih Karunia” secara cuma-cuma dengan memesan melalui link www.gamki.or.id/HUTRI76.

Di akhir acara, semua pembicara sepakat, anak muda memiliki peran penting untuk membantu pemerintah menyelesaikan krisis yang dialami bangsa. Dampak pandemi Covid-19 bukanlah krisis pertama yang dihadapi Indonesia, karena itu, semangat ‘tangguh dan tumbuh’ generasi muda akan membawa Indonesia pada jalan kesejahteraan melewati persoalan besar ini.

“Saya selalu ingat apa yang dikatakan Bung Karno. Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, tapi satu anak muda bisa mengubah dunia,” pungkas Akbar Tandjung.

Buku e-book memoar Amir L. Sirait, dapat diakses melalui
Instagram @amirlivensiraitinstitute, link : https://forms.gle/Pr3L6aEudq3TwLF26 , atau kunjungi www.gamki.or.id/HUTRI76.

Berikut gambaran umum tentang buku e-book Memoar 82 Tahun Amir Liven Sirait :
1. Judul : “Hanya Karena Kasih Karunia – Sebuah Memoar”
2. Penulis : Amir Liven Sirait,MBA
3. Editor : Bunga Sirait
4. Penerbit : CBS School Of Communications Jakarta
5. Jumlah Halaman : +/- 576 halaman
6. Jumlah Bab Buku : 23 Bab

Pemberi Kata Sambutan pada buku :
– Bapak Ir. Akbar Tandjung – Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar
– Bapak Dr.(H.C) dr.H.R. Agung Laksono – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia
– Almarhum Bapak Pdt. DR (hc) DR. S.A.E Nababan LLD – Ketua Umum Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) 1984-1987, Ephorus HKBP 1987-1998
– Almarhum Bapak Pdt. DR.Sularso Sopater – Ketua Umum Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) 1987 – 2001, Ketua Sinode Gereja Kristen Jawa

Beberapa Tanggapan Tokoh terhadap buku :
– Bapak Rosan Roeslani – Calon Duta Besar RI untuk Amerika Serikat
– Bapak Suryopratomo – Duta Besar RI untuk Singapura. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*