Media Trans – Kalangan dunia usaha prihatin atas terjadinya berbagai kasus perundungan seks yang dialami anak-anak.
Jelang Hari Anak Nasional 23 Juli, mencuat sejumlah kasus perundungan seks anak, pelakunya masih terbilang orang terdekat satu lingkungan dengan anak sebagai korban, termasuk juga yang dilakukan oleh teman sebaya korban, sebagaimana terjadi di Tasikmalaya beberapa hari lalu, yang menyebabkan korban siswa SD mengalami depresi berat hingga akhirnya meninggal dunia.
Salah satu yang menyuarakan keprihatinannya adalah Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Hj. Diana Dewi, S.Sos, sebagaimana disampaikan kepada mediatransformasi.com.
“Kami sangat prihatin dengan munculnya beberapa kasus perundungan seks anak, terlebih hal ini terjadi di kawasan yang memang seharusnya aman dan ramah anak” ujar perempuan CEO PT Suri Nusantara Jaya.
Lebih lanjut Diana menjelaskan, “Di masa anak usia dini hingga remaja, anak akan mengambil pelajaran dari lingkungannya, untuk itu peran keluarga sebagai garda terdepan dalam pembentukan karakter anak, harus menjadi konsen kita bersama, untuk itu kami sangat menekankan pendidikan karakter, khususnya kepada anak sejak usia dini, dengan karakter yang kuat akan membawa anak untuk tumbuh sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia dan kedepan akan membentuk masyarakat baru” tegas Diana yang dipercaya Menteri BUMN, menjadi Komisaris Independen PT Angkasa Pura Supports.
Sebagai pengusaha yang juga terlibat banyak organisasi dunia usaha, Diana mengemukakan adanya dukungan dunia usaha dalam mendorong implementasi kebijakan ramah anak diantaranya, kebijakan (policy) pemenuhan hak anak atas kasih sayang ayah dan ibu, dengan memberikan waktu yang cukup bagi para pekerja, berkomitmen dalam menghindari produksi barang dan jasa yang dampaknya buruk bagi perkembangan anak, serta melalui program tanggung jawab sosial dunia usaha dalam mendorong pendidikan anak Indonesia.
“Kami berharap kedepan anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi manusia Indonesia yang memiliki karakter kuat dengan tetap berpegang teguh terhadap norma-norma dan peduli terhadap lingkungan” pungkas Diana Dewi. (DED)
Be the first to comment