Media Trans – Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan vaksin booster Covid-19 (dosis tambahan) kepada warganya, ditengah kondisi gelombang varian delta, dan adanya tanda-tanda menurunnya efektivitas vaksin, namun rencana ini dikritik badan kesehatan dunia WHO.
Pejabat kesehatan AS menegaskan bahwa, ‘sangat jelas‘ perlindungan vaksin terhadap penyakit bisa berkurang, seiring berjalanannya waktu, demikian dilansir VOA Indonesia dalam laman IG@voaindonesia.
Vaksin booster dinilai perlu diberikan untuk meningkatkan imunitas. Dosis booster pertama di AS akan dikerahkan untuk tenaga kesehatan, penghuni panti lansia, dan warga dengan kondisi kesehatan tertentu.
Direncanakan pemberian vaksin booster dilakukan mulai 20 September 2021, warga dianjurkan mendapatkan vaksin booster 8 bulan setelah mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer atau Moderna.
Vaksin booster sudah dapat diberikan juga kepada warga pengidap sistem imun lemah, seperti pasien kanker, dan transplantasi organ.
Dr. Rochelle Walensky Direktur CDC AS mengatakan pemberian vaksin booster adalah “Rencana kita melindungi warga, agar waspada terhadap virus ini”.
Sementara WHO mengkritik rencana AS memberikan vaksin booster, mengingat banyaknya negara-negara yang bahkan belum mendapatkan dosis awal yang cukup.
Sejumlah pakar di WHO tidak setuju terhadap rencana pemerintah AS memberikan vaksin booster kepada warganya, mengingat negara-negara miskin belum dapat cukup vaksin pertama.
“Rencana ini (vaksin booster) seperti mengasih jaket pelampung tambahan kepada yang sudah punya, sementara kita tinggalkan yang lain tenggelam, tanpa jaket pelampung sama sekali” ujar Dr. Michael Ryan Kepala Situasi Darurat WHO.
Pakar WHO lainnya, Dr. Soumya Swaminathan mengatakan, tidak semua orang memerlukan booster, sementara miliaran orang dinegara berkembang tidak divaksinasi, dapat mendorong munculnya varian baru.
Pejabat Gedung Putih AS menanggapi kritik WHO, dengan menyampaikan bahwa AS telah mendonasikan 115 juta dosis vaksin ke 80 negara, melebihi total dosis yang didonasikan seluruh negara lain. (DED)
Be the first to comment