Media Trans – Jelang Hari Anak Nasional 23 Juli, mencuat sejumlah kasus perundungan seks ataupun aksi bullying dengan anak-anak sebagai korban, yang memprihatinkan adalah pelaku tindakan tersebut diantaranya orang-orang terdekat anak-anak, seperti guru/tenaga pendidik, bahkan termasuk dilakukan oleh sesama anak-anak, sebagaimana terjadi belum lama ini di Tasikmalaya, peristiwa mengenaskan dialami PH (11) siswa kelas 6 SD Singaparna, korban aksi bullying teman-temannya, menyebabkan PH sakit keras, depresi hingga akhirnya meninggal dunia.
Keprihatinan atas kasus-kasus yang menimpa anak-anak Indonesia, diungkapkan Ketua Umum KADIN Kalimantan Timur, Donna Farouk, kepada mediatransformasi.com.
Perempuan bernama lengkap Dayang Donna Walfiaries Tania S.Psi, MM, mengemukakan bahwa Hari Anak Nasional menjadi momentum menggugah kepedulian kita, dan partisipasi rakyat indonesia dalam menjamin pemenuhan hak anak.
“Tahun ini, di tengah pandemi Covid-19 yang masih dirasakan dampaknya, Hari Anak Nasional yang mengambil tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’, artinya kita melindungi hak-hak anak yang menjadi kewajiban kita sebagai orang tua dan negara, untuk memberikan segala kebutuhan hidup dan ilmu yang bermanfaat, dan terpenting perlindungan anak terhadap hal apapun yang berbentuk hukum” ujar Ibunda Fayka Melinda Putri ini.
Donna yang juga Ketua Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG Samarinda), prihatin atas kasus-kasus perundungan seks yang dialami anak-anak.
“Beberapa hari ini kita mendengar dan turut prihatin tentang berita-berita pelecehan seksual terhadap anak, dan kekerasan terhadap anak. Tindakan hukum harus ditegakkan dan berkeadilan, dan mensosialisasikan pentingnya kita menjaga anak-anak kita dari lingkungan yang tidak baik” jelas Donna.
Lebih lanjut Donna mendorong berbagai pihak, untuk memberikan kepedulian langsung atas kondisi yang dialami anak-anak.
“Kita wajib mendorong langsung berbagai pihak untuk memberikan kepedulian langsung di tengah-tengah masyarakat, untuk memastikan anak-anak Indonesia tetap tangguh menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan hak anak, dan perlindungan khusus anak pada pasca pandemi Covid-19, yang sekarang sudah mulai aktif kembali untuk menempuh kegiatan sekolahnya” tandas Donna. (DED)
Be the first to comment