Media Trans – Agenda terakhir Pekan Merdeka Toleransi yang digelar Kantor Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Karnaval Merdeka Toleransi yang diikuti puluhan ribu orang peserta di Lapangan Karebosi, telah selesai dilaksanakan pada 20 Agustus 2022, ini berarti rangkaian kegiatan Pekan Merdeka Toleransi yang berlangsung dari 13-20 Agustus 2022 telah berakhir.
Sekalipun Pekan Merdeka Toleransi telah berakhir, ada satu “warisan” penting dari kegiatan bernuansa lintas agama tersebut, yakni Deklarasi Karebosi.
Pembacaan Deklarasi Karebosi dilakukan jelang pelaksanaan Karnaval Merdeka Toleransi.
Pembacaan Deklarasi Karebosi dilakukan oleh Ketua FKUB Sulsel Prof. Dr. KH. Rahim Yunus, MA, bersama pimpinan Majelis Agama se- Sulsel.
Komitmen Deklarasi Karebosi diperkuat dengan penandatanganan Bersama Piagam Karebosi oleh unsur Forkopimda, yakni Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Kapolda, Kajati, Pangdam XIV Hasanuddin, serta Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel, sementara untuk Tokoh Lintas Agama dilakukan oleh Ketua FKUB Sulsel, Ketua MUI Sulsel, Ketua PGIW Sulselbara, Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, Ketua PHDI Sulsel, Ketua Walubi, Ketua Permabudhi, dan Ketua Matakin Sulsel
Ada tiga poin Deklarasi Karebosi berupa komitmen lintas agama, bersama untuk :
1. Memperkuat nilai nilai pancasila, UUD 1845 / Bhinneka Tubggal Ika dan keutuhan NKRI.
2. Memperkuat moderasi beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Memperkuat toleransi, solidaritas lemanusiaan dan silaturahmi keberagaman.
Pangdam XIV, Mayjend TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappuwukki yang menjadi Inspektur Upacara pada apel kebangsaan, mengapresiasi gagasan Kanwil Kemenag Sulsel menggelar Pekan Merdeka Toleransi.
“Acara ini sangat penting untuk meningkatkan sinergi antara satu komponen dengan yang lainnya” tandas Pangdam XIV.
Pangdam XIV mengemukakan bahwa kegiatan Pekan Merdeka Toleransi, sebagai salah satu ajang yang tepat untuk menumbuhkan sikap toleransi beragama dan bermasyarakat ditengah keberagaman.
Pangdam XIV mengungkapkan bahwa Pekan Merdeka Toleransi, pun menjadi ajang pembuktian kembali sejarah perjuangan para pendahulu, bahwa walaupun berbeda beda tetapi kita tetap satu juga. (MEY)
Be the first to comment