Media Trans – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim kali kedua mengunjungi Sekolah Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Medan Sumatera Utara.
Mendikbudristek Nadiem berkeinginan seluruh sekolah dapat mencontoh, toleransi dan keragaman agama yang terjalin secara harmonis dan rukun di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara.
Nadiem mengungkapkan hal tersebut saat kunjungannya yang kedua ke sekolah tersebut.
Menteri Nadiem kagum melihat kerukunan disekolah YPSIM terjalin dengan baik. Karena, para siswa-siswi yang berbeda suku dan agama menjadi satu, bersama-sama menuntut ilmu di sekolah Sultan Iskandar Muda ini, demikian dilansir viva.co.id.
“Kenapa tidak semua sekolah bisa menghargai kebhinekaan seperti di sini, dan itu yang membuat saya kepengen terus kembali, datang yang kedua kalinya ini,” sebut Nadiem dalam acara peletakan batu pertama Gedung Universitas Satya Terra Bhinneka, dan Peresmian Gedung SMK Yayasan Perguruan Iskandar Muda, Kota Medan, Kamis siang, 25 Agustus 2022.
Dalam lingkup sekolah YPSIM, dibangun Masjid, Gereja, Pura dan Wihara dalam satu areal di Sekolah ini.
Hal ini, menurut Nadiem merupakan replika Indonesia yang sangat junjung tinggi toleransi beragama antara para siswa tersebut.
“Multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari itu, luar biasa. Tentunya, program-program merdeka belajar yang berhubungan langsung dengan peningkatan mutu juga dilaksanakan oleh sekolah ini,” tutur Nadiem.
Menteri Nadiem mendorong Pemerintah dan Perguruan Tinggi Negeri, serta sekolah di Indonesia bisa mencontoh dan menerapkan doa lintas agama, seperti dilakukan sekolah Sultan Iskandar Muda ini.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda, Dokter Sofyan Tan, mengungapkan latarbelakang kentalnya nuansa toleransi keberagaman disekolah yang didirikannya pada 1987.
Pengalaman Sofyan Tan yang mendapat kesusahan akibat berbagai bentuk diskriminasi pada zaman dahulu, juga memotivasinya untuk menjadikan sekolahnya menjadi tempat yang ramah bagi siapa saja tanpa mempermasalahkan latar belakang suku, agama, ras, dan perbedaan lainnya.
“Sekolah ini wadah untuk memotivasi dan memberi pemahaman mengenai pentingnya rasa saling menghormati dan pentingnya wawasan kebangsaan di atas semua perbedaan yang ada,” tandas Sofyan Tan yang mendapat kehormatan marga Ginting, saat ini merupakan anggota DPR RI Komisi X. (MEY)
Be the first to comment