Media Trans – Kepala BNN Kota Yogyakarta Kombes Pol. Khamdani Y. S.Sos. mengadakan pertemuan dengan Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM) Yogyakarta pada 14 Juni 2023. Agenda utama pertemuan yang diadakan di kantor BNN Kota Yogyakarta ini, membahas maraknya peredaran narkoba di wilayah Yogyakarta.
Menurut Khamdani, kegiatan BNN Kota Yogya fokus pada kegiatan pencegahan, dengan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya menginformasikan agar para pecandu tidak perlu takut mengakses layanan rehabilitasi.
Apabila terjadi penangkapan seorang pecandu, dalam hal ini tidak merangkap sebagai pengedar, maka dapat mengajukan rehabilitasi.
“Namun harus melakukan assesmen dari Tim Asesmen Terpadu (TAT) dan penggunaan narkoba sesuai ketentuan SEMA No 4 tahun 2010 untuk mendapatkan rekomendasi rehabilitasi,” ungkap Khamdani.
BNN Kota Yogya juga memiliki program pencegahan dan pemberdayaan masyarakat (P2M). Di antaranya pembentukan Kelurahan Bersinar di Mergangsan, Umbulharjo, Gondokusuman dan Tegalrejo.
“Kemudian ada Program ketahanan keluarga anti narkoba, yakni intervensi pola pengasuhan orangtua dan keterampilan hidup anak, remaja teman sebaya menjadikan siswa-siswi sekolah menengah menjadi role model ketahanan anti narkoba. Sehingga menjadikan Kota Yogya sebagai kota tanggap ancaman narkoba,” tambah Khamdani.
Herman Setiawan, Ketua GMDM Yogyakarta, mengungkapkan penanganan narkoba di Yogyakarta harus terus ditingkatkan.
Pasalnya belakangan ini jumlah narkoba yang beredar makin bertambah dengan varian yang makin variatif. Bahkan ada varian yang sulit dideteksi dengan tes urine biasa.
Di sisi lain, kenaikan penggunan di berbagia segmen umur, pendidikan, dan profesi terus mengalami kenaikan. Tak terkecuali di kalangan ibu rumah tangga.
“Ini harus menjadi keprihatinan bagi kita semua. Perlu kolaborasi bersama oleh semua pihak,” ujar Ketua GMDM Yogya.
Terkait hal itu, Wakil Ketua GMDM Yogyakarta Kombes Pol. (P). Martohap Marpaung, SH.,S.Sos.,MH mengingatkan makin mendesaknya kebutuhan tim penyuluh yang handal guna mengedukasi masyarakat.
Ia berharap GMDM pusat segera merespons situasi ini dengan mengadakan MoU dengan BNN guna mengadakan pelatihan dan sertifikasi tim penyuluh di seluruh Indonesia. (ROB)
Be the first to comment