BNN Yogyakarta Kedepankan Komunikasi untuk Penanganan Narkoba

Media Trans – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Yogyakarta terus mengadakan penyuluhan guna penyusunan Kajian Pendahuluan Renstra BNN 2025-2029. pada tanggal 12 Juni 2023.

Acara diadakan pada 12 Juni 2023 dengan format FGD (Forum Discussion Group) secara online melalui aplikasi Zoom, dengan melibatkan berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan narkoba di Yogyakarta.

Diskusi dibuka dengan sambutan Mardiharto Tjokrowasito, Kepala Biro Perencanaan BNN, yang menyampaikan agar BNN memiliki sasaran-sasaran strategis yang harus dikomunikasikan ke masyarakat sebagai bagian dari pendidikan, pencegahan, serta rehabilitasi. Oleh karena itu kerjasama dengan berbagai pihak sangat diperlukan.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BNN Provinsi Yogyakarta Brigjend. Pol. Andi Fairan berharap program-program kerja BNN dapat dilaksanakan secara maksimal.

“Tepat bila FGD dilaksanakan di Yogya sebagai 5 kota terbesar pengguna narkobanya. Diharapkan dari renstra ini bisa menguatkan cegah tangkal narkoba, sehingga setiap masyarakat bisa sehat tanpa narkoba,” jelas Andi.

Secara khusus, Andi menyoroti makin maraknya peredaran narkoba di tengah masyarakat. Tidak hanya di perkotaan, narkoba juga sudah merambah hingga pedesaan.

Pelakunya pun dari dewasa, remaja, hingga anak-anak. Situasi ini tentu sangat memprihatinkan. Maka kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan guna memberantas serta menangkal.

Fakta mengejutkan disampaikan Elkana Boni Yogi Nainggolan dari LSM Pondok Pemulihan, yang menyampaikan bahwa pertambahan varian baru narkoba sangat pesat.

Terkait hal itu, penyadaran masyarakat akan bahaya narkoba harus makin diprioritaskan. Selain itu, ada kebutuhan terhadap ketersediaan tenaga penyuluh yang kompeten sangat diperlukan. Salah satunya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya disinformasi ke masyarakat.

“Upaya pencegahan di awal melalui pintu masuk menjadi saran solusi terbaik angka pengguna narkoba. Termasuk di dalam Lapas pun bisa pulih dengan sendirinya bila jaringan edar di dalam juga bisa dicegah. Diperlukan keseriusan dan komitmen dalam menjalankan hal tersebut,” tandas aktivis dari Tim dari Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM). (ROB)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*