Pilkada Kabupaten Toraja Utara Rawan, Diaspora Toraja Utara Jabodetabek Bentuk Relawan YRK-YP Cabup Toraja Utara, Dukung Pilkada Aman, Damai, dan Sukses

Media Trans – Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020, diadakan di 270 Daerah, termasuk diantaranya 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan, salah satunya Kabupten Toraja Utara.

Pilkada serentak di Kabupaten Toraja Utara, menurut catatan Polres Toraja Utara, Kabupaten Toraja Utara termasuk kategori daerah rawan. Status rawan tinggi itu berdasarkan hasil pemetaan kerawanan yang dilakukan oleh Polres Toraja Utara yang disampaikan dalam kegiatan Coffee Morning KPU Toraja Utara, Jumat (18/9/2020), demikian diberitakan zonakata.com.

“Toraja Utara masuk kategori Pilkada dengan tingkat kerawanan tinggi,” ungkap Kasat Intel Polres Toraja Utara, Iptu Welfrick Ambarita. Menurut Welfrick, faktor-faktor yang menyebabkan Pilkada Toraja Utara masuk kategori rawan, diantaranya isu politik uang, hate speech (ujaran kebencian) di media sosial, berita hoax, serta petahana baik Bupati, dan Wakil Bupati, menjadi peserta pilkada.

Sekedar diketahui ada 3 bakal pasangan calon yang sudah mendaftar ke KPU Toraja Utara untuk mengikuti Pilkada Toraja Utara, yakni Kalatiku Paembonan (Bupati petahana)-Etha Rimba P. Tandi Payung, Yosia Rinto Kadang (Wakil Bupati petahana)-Yonathan Pasodung, dan Yohanis Bassang-Frederik Victor Palimbong.

Sementara itu, pada Jumat kemarin (18/09) telah dideklarasikan sebuah tim relawan kandidat calon Bupati Toraja Utara, paslon Yosua Rinto Kadang – Yonathan Pasodung. Tim Relawan ini akan mengkoordinir dukungan pemenangan dari diaspora (perantau) Toraja Utara yang berada di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya).

Antusiasme diaspora Toraja Utara yang terlibat ini cukup terlihat dengan dukungan penuh kepada pasangan kandidat calon bupati Rinto-Yonathan (YRK-YP/Rindu, red.). Ketua Relawan YRK-YP Jabodetabek, Bobby Sangka mengatakan, “Toraja Utara sebuah negeri impian sejuta insan, tetapi tidak cukup jika tidak punya seorang pemimpin yang berintegritas, jujur dan tulus mengabdi untuk kemajuan Toraja Utara dan itu hanya ada dalam diri YRK-YP (Rindu)” demikian keterangan media yang diterima redaksi.

Hal ini bukan merupakan kemustahilan, karena menurut pandangan Bobby, selama 5 tahun Yosia Rinto Kadang menjabat sebagai wakil bupati beliau cukup berprestasi dalam membangun daerah. Namun karena kewenangan wakil bupati yang terbatas, makanya peran beliau tidak terlalu muncul.

Dalam deklarasi ini dibacakan pernyataan dukungan oleh para relawan yang hadir. Berikut adalah kutipan deklarasi yang diterima redaksi secara tertulis:

Deklarasi Relawan YRK-YP Jabodetabek

Kami sebagai salah satu unsur masyarakat Toraja Utara Lintas Agama dan Kerukunan yang tergabung dalam wadah Relawan YRK-YP Jabodetabek yang merupakan masyarakat Toraja Utara di perantauan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi dan sekitarnya ) atau yang dalam istilah milenial biasa disebut diaspora Jabodetabek dengan ini mendeklarasikan:

  1. Kami Relawan YRK-YP diaspora/perantau Jabodetabek siap menjaga agar pilkada serentak di wilayah Torut 2020 aman, damai, dan sukses.
  2. Kami Relawan YRK-YP Diaspora/perantau Jabodetabek siap memerangi ujaran kebencian dan hoaks.
  3. Kami Relawan YRK-YP Diaspora/perantau Jabodetabek mendukung pemimpin yang baik, Cerdas, Bersahaja, Sabar, Berani dan Bijaksana.
  4. Kami Relawan YRK-YP Diaspora/perantau Jabodetabek mendukung sepenuhnya untuk kemenangan pasangan calon Yosia Rinto Kadang, S.T. dan Ir. Yonathan Pasodung dalam kontestasi Pilkada serentak 2020 di wilayah Toraja Utara.

Jika TUHAN berkenan untuk Yosia Rinto Kadang, S.T dan Ir. Yonathan Pasodung nantinya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara, Relawan YRK-YP Diaspora/perantau Jabodetabek meminta untuk tidak melibatkan dalam pemerintahan daerah pihak-pihak yang selama ini terbukti tidak mampu/ miskin kompetensi dalam melaksanakan program-program Bupati demi kesejahteran masyarakat dan pembangunan daerah Toraja Utara serta tidak mampu/ miskin kompetensi dalam percepatan pengembangan industri pariwisata Kabupaten Toraja Utara sebagai destinasi wisata yang semestinya.

Dengan terbentuknya Relawan YRK-YP Jabodetabek ini, diharapkan dapat memperkuat pasangan calon Yosia Rinto Kadang – Yonathan Pasodung dalam menggalang pemilih di Toraja Utara. Salah satu preferensi pemilih di Toraja Utara adalah pertimbangan-pertimbangan dari keluarga yang ada di rantau.

Selain menyatakan dukungan terhadap pasangan calon Yosia Rinto Kadang – Yonathan Pasodung, Relawan YRK-YP Jabodetabek, yang diketuai Bobby Sangka juga mengharapkan bahwa pilkada 2020 dapat berjalan aman, damai, dan sukses. Selain itu momentum pilkada kali ini dapat mereduksi fenomena penyebaran ujaran kebencian dan hoaks yang sudah mengakar dalam kehidupan politik kita. Pendidikan politik adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan oleh setiap stakeholder dalam mewujudkan demokrasi yang substansial dalam pilkada Toraja Utara 2020.

Selain YRK-YP, yang akan bertarung dalam perhelatan pilkada ini juga adalah bupati incumbent Kalatiku Paembonan berpasangan dengan dr. Etha, dan juga Yohanis Bassang (biasa disapa Ombas, mantan wakil bupati Mimika) berpasangan dengan Dedi Palimbong (Ketua DPD II Partai Golkar Torut). Perhelatan ini sebenarnya melibatkan para perantau dari berbagai daerah, antara lain: Jabodetabek, Papua, dan Kalimantan. Dengan begitu sebenarnya tidak sulit untuk menerapkan pendidikan politik dalam pilkada ini, karena para kandidat adalah putra-putri terbaik Toraja Utara yang berpendidikan tinggi, dan diharapkan dapat menyebarkan energi positif dalam proses demokratisasi di kampung halaman.

“Semoga Toraja Utara dapat menentukan pilihan dengan cermat dan cerdas, yang akan membawa masyarakat Toraja Utara mencapai kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan. Rinto-Pasodung (Rindu) adalah solusinya,” tutup Bobby Sangka.

Sementara itu, kabar tidak menyenangan mencuat dari KPU, yakni Ketua KPU RI Arief Budiman, diberitakan terkonfirmasi positif terpapar virus Covid-19, sama hal juga dengan Ketua KPU Provinsi Sulawesi Selatan Faisar Amir, demikian rilis tribunnews.com.

Tidak sedikit pihak terkejut dengan kondisi dua pucuk pimpinan penyelenggaraan pilkada serentak, yang terpapar virus Covid-19, sedangkan sebelumnya diberitakan banyak bakal calon peserta pilkada yang sudah lebih dulu terpapar virus Covid-19 tersebut.

Kini selain mencuat suara meminta untuk menunda pilkada serentak agar tidak menjadi klaster pandemi Covid-19, ada juga aspirasi Masyarakat Peduli Pilkada Aman Covid-19 yang menyuarakan agar stakeholder pilkada serentak, dapat tertib disiplin penerapan protokol kesehatan Covid-19. (Rilis/DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*