Ketum KADIN DKI Jakarta Hj Diana Dewi, Perusahaan Menanggung Biaya Vaksinasi Gotong Royong

Media Trans Pelaksanaan vaksinasi gotong-royong Covid-19 direncanakan ditargetkan untuk mulai penyuntikan, dimulai pada 18 Mei 2021, demikian disampaikan Juru Bicara PT. Bio Farma Bambang Heriyanto pada 16 Mei 2021, sebagaimana diberitakan kompas.tv, Senin 17 Mei 2021.

Pernyataan Jubir Bio Farma mengkonfirmasi penjelasan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito saat konferensi pers virtual Selasa 11 Mei 2021, yang mengemukakan, “Pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan dilaksanakan pasca Hari Raya Idul Fitri, dan teknis pelaksanaannya sedang dipersiapkan”.

Sementara Menko Perekonomian, yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, menjelaskan program vaksin gotong royong menggunakan vaksin Sinopharm dan CanSino Biologics buatan Tiongkok. Disampaikan Airlangga, bahwa dua vaksin tersebut telah dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Jubir Satgas Covid-19, Prof. Wiku mengemukakan bahwa, saat ini sudah tersedia satu juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong, dan jumlah tersebut masih sebagian kecil dari jumlah yang disepakati pemerintah Indonesia dan pemerintah Cina terkait kerja sama pengadaan vaksin Sinopharm yaitu sebanyak 7,5 juta dosis. Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan 5 juta dosis vaksin Cansino, yang juga dari Cina.

Sementara mengenai biaya pelaksanaan vaksinasi gotong-royong, sebagaimana disampaikan Airlangga saat konferensi pers daring usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, Senin (10 Mei 2021), di Jakarta, bahwa pemerintah telah menetapkan biaya vaksinasi Gotong Royong untuk perusahaan, yaitu sebesar Rp500 ribu untuk satu kali penyuntikan, dengan rincian harga vaksin Rp375.000 per dosis dan biaya penyuntikannya Rp125.000.

Vaksinasi gotong royong merupakan inisiasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia beserta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Program ini untuk membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat, khusunya para pekerja di beberapa sektor inti. Namun vaksinasi gotong royong sempat menuai kritik, terutama skema pembiayaan yang dikhawatirkan para pekerja akan memangkas upah atau gaji.

Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Hj. Diana Dewi, sebagaimana keterangannya pada laman medsos KADIN DKI Jakarta, menjelaskan bahwa dari total 16.700 perusahaan yang mendaftar program tersebut, sebanyak 60 persen berada di DKI. Lebih lanjut Diana menambahkan, perusahaan yang telah terdaftar wajib memenuhi hak karyawan sesuai dengan perjanjian awal pendaftaran perusahaan.

Ketum KADIN DKI Jakarta Diana Dewi mengemukakan sejak awal gagasan ini muncul, KADIN telah meminta perusahaan untuk menanggung keseluruhan biaya apabila ingin mengikuti program tersebut.

Menurut Diana, karyawan tetap digratiskan tanpa dipungut biaya. Diana mengimbau agar perusahaan memenuhi janji dan tidak mengurangi hak karyawan.

“Dari awal kita minta kepada perusahaan, apabila mereka sanggup untuk membiayai vaksin gotong royong, mereka diminta mendaftarkan. Dengan catatan biaya dikeluarkan merupakan biaya perusahaan, tidak dikenakan untuk karyawannya. Kalau (misal) memotong BPJS ketenagakerjaan itu berarti tetap mengurangi haknya karyawan, itu yang kami pesan untuk tidak melakukan itu,” ujar Diana.

KADIN DKI Jakarta Bantu Modal UMKM dan Kebutuhan Pokok Panti Sosial

Sementara itu Ketum KADIN DKI Jakarta Hj. Diana Dewi pada Selasa 11 Mei 2021, memberikan bantuan senilai 150 juta bagi 30 UMKM binaan Dinas PPKUKM, dan Dinas Pariwisata & Ekraf DKI Jakarta, selain itu, juga diserahkan bantuan kepada panti sosial di bawah koordinasi Dinas Sosial DKI sejumlah Rp 196.750.000, dalam bentuk barang berbagai kebutuhan pokok.

Penyerahan bantuan dilakukan di Ruang Pola Blok G Lantai 2, Gedung Balai Kota DKI Jakarta, dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dan jajaran dinas terkait.

“KADIN DKI selain memberikan bantuan senilai Rp 5 juta bagi masing-masing UMKM, kami juga memberikan pelatihan cuma-cuma serta memberikan fasilitas kurasi atau galeri untuk memajang produk-produk UMKM yang bersangkutan,” tuntas Diana Dewi. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*