Media Trans – Kezia Jelita Tewu, milenial muda berumur 23 tahun, berparas cantik, penuh energi, sekalipun masih terbilang muda, prestasi nya tidak bisa disepelekan.
Sarjana Ekonomi lulusan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado, selain bekerja di salah satu bank di Jakarta, Kezia sudah memiliki usaha kos-kosan di Manado.
Walaupun usaha kos-kosan awalnya dibuat hanya kecil-kecilan saja, perlahan-lahan tapi pasti sekarang sudah ada 100 kamar.
“Seperti kata pepatah, ini bagaikan bola salju yang bergelinding, semakin lama semakin besar” ujar Kezia mengungkapkan harapan usaha kos-kosannya.
Kezia berharap kedepan, usaha kos-kosan ini bisa berkembang, tidak hanya di Manado, tapi dirinya berkeinginan mengembangkannya di Jakarta juga, demikian disampaikan Kezia ke mediatransformasi.com Minggu (11/7/2021).
Namun di tengah Pandemi covid 19 ini melanda Indonesia, usaha yang dijalani Kezia, pun pastinya mengalami kendala, karena harus mengurus kos-kosannya dari jarak jauh Jakarta-Manado, ditambah lagi dengan aktifitas pekerjaan yang dia lakukan ada di jakarta, pula semakin menyita konsentrasinya.
“Pada saat pandemi ini, banyak orang yang pulang kampung, dan banyak juga yang kena pemotongan pendapatan jadi kadang membayarnya menyicil bahkan ada yang jadinya keluar, pendapatan pun menurun sedangkan banyak maintenance yang harus dilakukan. Di tengah pandemi ini juga yang buat makin susah untuk kos-kosan itu adalah pas orang mau masuk kita harus benar-benar cautious, karena kita juga ga mau kalau kos-kosan kita cuma jadi tempat isoman yang malah membahayakan penghuni lamanya, karena prokes tetap harus dijaga,” ungkapnya Kezia.
Namun ditengah pandemi saat ini, banyak kegiatan dilakukan hanya di rumah saja. Apa pun itu. hal ini pun dialami Kezia Jelita Tewu, dimana dirinya harus mengalami itu dengan segala aktifitas di rumah saja.
“Banyak orang mulai jenuh, stres dan cari hiburan pake games sosmed dan salah satunya dari tiktok, banyak informasi yang di share dan juga konten-konten dari kreator yang menarik, dan buat orang tidak jenuh, dan buat anak-anak lebih kreatif lagi dalam berpikir” terang Kezia.
Lebih lanjut Kezia mengemukakan aktivitas dirinya dengan aplikasi tiktok yang viral saat ini.
“Apalagi mengingat tiktok ada bukan cuma di Indonesia, jadi membuat orang-orang pun lebih open minded, untuk pembisnis online pun amat sangat diuntungkan, karena tiktok bisa menjadi sarana marketing yang baik apalagi di tengah pandemi ini yang orang lebih banyak berbelanja secara online,” tambah Kezia.
Menurut Kezia, untuk tiktok sendiri banyak hal yang bisa diambil, karena banyak informasi-informasi yang di share, dan juga buat orang-orang lebih up to date to the trend, selain itu tiktok juga membantu orang untuk lebih kreatif lagi.
“Untuk negatifnya mungkin, karena tidak ada batasan umur, kadang banyak informasi yang menurut saya kurang bagus untuk anak bawah umur, dan awalnya mungkin tiktok untuk mengisi waktu kosong akan tetapi sekarang orang mungkin malah susah untuk time management nya juga,” sambung Kezia.
Jadi bagi Kezia Jelita Tewu, tiktok pada saat ini baginya sudah menjadi hobi, awalnya memang iseng-iseng saja, tapi ternyata dirinya ada passion untuk acting dan membuat konten, walaupun masih baru dan kecil juga.
“Tapi sekarang sudah menjadi hobi sih karena di pandemi seperti ini, penyaluran hobi yang paling aman (prokes juga) mungkin di tiktok ya, karena semua bisa di cakup di tiktok. Mungkin keinginan saya untuk ada orang yang bisa menikmati konten-konten yang dibuat oleh kreator-kreator dan banyak orang bisa mengexplore passion dan terinspirasi,” pungkas Kezia putri Dr. Denny Tewu Wakil Rektor UKI Jakarta. (lian)
Be the first to comment