Bupati Taput Nikson Nababan Apresiasi Seniman Komponis S. Dis Sitompul, Resmikan Monumen dan Jalan S. Dis Sitompul

Media Trans Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan M.Si meresmikan sebuah Jalan, menggunakan nama seniman besar putra daerah Tapanuli Utara, Siddik Sitompul, yang dikenal sebagai S. Dis Sitompul.

Jalan S. Dis Sitompul, sebagai Jalan Kabupaten, berlokasi di Desa Sigompul Kecamatan Pahae Jae, diresmikan Bupati Taput, menyusul sebelumnya telah diresmikan Monumen dan Prasasti S. Dis Sitompul pada 2021.

Prosesi peresmian Jalan S. Dis Sitompul sekaligus ramah tamah, dan pemberian bantuan susu bagi lansia, antara Bupati Taput dan jajaran, dengan warga Desa Sigompulon Kecamatan Pahae Julu, berlangsung di halaman SMPN 2 Desa Pangurdotan Kecamatan Pahae Julu, Sabtu (9/7/2022), sebagaimana diberitakan sejumlah media.

Bupati Taput Nikson didampingi sejumlah pejabat Kabupaten Taput lainnya, seperti Sekda Drs Indra SH Simaremare MSi, anggota DPRD Taput Jimmy Tambunan, dan beberapa pimpinan OPD, juga hadir Camat Pahae Julu dan para kepala desa se-Kecamatan Pahae Julu, termasuk juga hadir Ketua Umum Batak Center, yang juga mantan Anggota DPR RI, SM. Tampubolon.

Ketum Batak Center SM Tampubolon (kanan, masker biru) hadiri Peresmian Jalan S. Dis Sitompul

“Kami sangat berterimakasih kepada Keluarga SDIS atas sejarah yang luar biasa yang diberikan SDIS, putra daerah Luat Pahae Kabupaten Tapanuli Utara, yang karyanya dikenal dan dikenang semua orang, baik di Indonesia maupun luar negeri,” ujar Bupati Taput Nikson.

“Semoga dengan berdirinya monumen SDIS dan Jalan SDIS di Desa Sigompul Kecamatan Pahae Jae ini bisa menjadi tempat yang dikenal dan dikenang banyak orang,” tambah Nikson.

Keluarga besar S. Dis Sitompul merespon baik, langkah Bupati Taput dalam menghargai S. Dis Sitompul.

“Kami bangga sekali acara ini bisa terselenggara dengan baik. Sebagai keturunan dari SDIS kami pasti ingin melestarikan semua karya yang diciptakan opung kami. Dan bisa berdampak kepada banyak orang khususnya Orang Batak. Khususnya lagi bagi para perantau yang rindu akan kampung halamannya. Terima kasih banyak Bapak Bupati telah memberikan waktunya, sangat berarti bagi kami,” ungkap keturunan (cucu) S. Dis Sitompul, Igor Sitompul.

Prasasti dan Monumen “Sing Sing So” – Deklarasi Karya Emas S. Dis Sitompul

Sementara sebelumnya pada Sabtu (12/11/2021), di Dusun II Jonggi Nahornop Desa Pangurdotan Sigompulon Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara, telah diresmikan Monumen dan Prasasti S. Dis Sitompul, yang diresmikan dan ditandatangani Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.

Peresmian Monumen dan Prasasti S. Dis Sitompul, menurut Juanita Sitompul, putri bungsu S. Dis, dimaksudkan sebagai penghargaan dan penegasan pengawalan atas sejumlah karya besar komponis ini.

Mengenal Siddik “S.Dis” Sitompul

Berdasarkan penelusuran berbagai sumber, berikut profil singkat Siddik Sitompul, akrab dikenal sebagai S. Dis, yang memiliki motto hidup “Ars Longa Vita Brevis-Hidup Itu Singkat, Seni Itu Abadi”.

Siddik Sitompul (lahir di Pahae 10 Desember 1904, wafat di Medan 14 Oktober 1974) putra Tapanuli Utara, seorang musisi sekaligus komponis Batak, dikenal dengan nama pena S. Dis.

S. Dis beristrikan Louisa Hutabarat, dikaruniai 11 orang anak, salah seorang keturunannya (cucu) adalah Christine Panjaitan seorang penyanyi terkenal tanah air (anak dari putri ke-4 S. Dis, Nurmala Sitompul).

S.Dis pernah bekerja pada Bumi Putra di tahun 1912, mengabdikan dirinya menjadi pengkhotbah, dan juga seorang guru.

S. Dis dimakamkan di Dusun II Jonggi Nahornop Desa Pangurdotan Sigompulon Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara.

S. Dis menciptakan lagu berjudul “Oh Indonesiaku” bersama Nahum Situmorang, pada lomba cipta lagu kebangsaan, dan meraih posisi peringkat kedua, sementara pemenang lomba adalah Wage Rudolf Supratman dengan lagu berjudul “Indonesia Raya”, yang akhirnya menjadi lagu kebangsaan negara Indonesia.

“Jadi dapat kita katakan, S.Dis Sitompul yang dari Tanah Batak, sudah dapat sejajar dengan Wage Rudolf Soepratman, atau setidaknya setingkat di bawah WR Soepratman” jelas Juanita putri bungsu S. Dis.

S. Dis tidak hanya menciptakan lagu bersemangat perjuangan dan kebangsaan, tetapi juga kehidupan sosial masyarakat, keluarga, dan cinta.

Berikut sejumlah karya emas lagu ciptaan S. Dis yang banyak dikenal dan dinyanyikan : Sing Sing So, Molo Margitar, Manigati Lungun, Dung Ditonga Borngin, Sengko-sengko, Emeni Simbolon (ia au sai marsidangolon), O Doli, Leleng, Borhat Ma Dainang, Tu Dia Ma Ahu La Ahu, Boasa Ia Dung Botari, Anju Ahu, Hu Paima Do Ho, Sidua dua, Loja, Butet, Dung Sirang Pe Ho Sian Au. Aek Sarulla, Luat Pahae, Na Sonang Do Hita Nadua dan lagu O Tano Batak (digubah dari lagu “Oh Indonesiaku”). (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*