Refleksi Hari Kartini, Batak Center Adakan FGD Peran Perempuan Batak, Ketum SM Tampubolon : “Putri Lopian Layak Menjadi Pahlawan Nasional”

Media Trans – Dewan Pengurus Nasional Batak Center (BC) mengadakan FGD dalam rangka refleksi memperingati Hari Kartini, acara dilaksanakan di Sekretariat Batak Center di Jl Tanah Abang II No 41, pada Senin 21 April 2025, dengan tema “Perempuan Batak Dalam Pusaran Peradaban di Era Disrupsi“.

FGD menghadirkan narasumber SE sebagai pemandik diskusi, mereka adalah : Letkol Rosita Aruan, Dr Pasti Tampubolon, dr Adele Hutapea, dan dipandu oleh Dr Linda Sipahutar.

Ketua Panitia FGD Peran Perempuan Batak, Refleksi Hari Kartini 2025 Batak Center, Tiomora Sitanggang, dalam laporannya menyampaikan bahwa momentum peringatan Hari Kartini tidak sekedar seremonial belaka, namun lebih daripada itu menjadi sebuah peringatan, bagi kaum perempuan Indonesia untuk dapat terus melanjutkan perjuangan RA Kartini, khususnya dibidang pendidikan.

Rosita Aruan, perempuan Batak yang menjadi Letkol Angkatan Darat Amerika Serikat, menyampaikan pandangannya tentang perempuan Batak.

“Kekurangan wanita Batak itu, terkadang masih hidup dalam kungkungan adat-adat tradisional yang tidak positif, misalkan hanya urusan memasak, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, untuk ini perlu disuarakan” ujar Rosita yang bersuamikan seorang tentara Amerika Serikat.

“Menjalankan nilai-nilai habatakon, harus seimbang, selaras antara nilai-nilai kehidupan dan keagamaan, jangan sampai berhasil dari sisi kehidupan, tetapi tidak secara keagamaan. Wanita Batak harus menjalankan kehidupannya, tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaannya” tandas Rosita yang juga pernah menjadi wartawan di Indonesia.

Dr Pasti Tampubolon menyampaikan pandangannya tentang dampak disruptif perkembangan teknologi digital, terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.

Ada sejumlah perubahan yang disampaikan Dr Pasti Tampubolon, yakni :

1. Perubahan Struktur Ekonomi. Adanya pergeseran dari industri tradisional ke industri digital.

2. Pengangguran. Terutama bagi yang tidak memiliki ketrampilan sesuai dengan kebutuhan industri baru.

3. Ketidakstabilan Pasar. Seperti fluktuasi harga dan perubahan permintaan.

4. Pengurangan Penghasilan Keluarga.

Dr Pasti juga menjelaskan kemandirian perempuan Batak, yang positif dalam menghadapi dampak disruptif, seperti :

– Kemandirian yang tinggi.

– Berani mengambil keputusan yang tepat.

– Mempunyai ketahanan yang kuat dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.

– Memiliki kreatifitas yang tinggi.

– Mampu menemukan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi.

– Cepat beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan.

Perempuan Batak dapat menjalankan peran pentingnya dalam kondisi disruptif, yakni dengan :

– Pendidikan keluarga dan masyarakat.

– Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan.

– Mengelola sumber daya alam serta lingkungan hidup.

– Memanfaatkan tehnologi digital.

– Pemberdayaan ekonomi dan kualitas hidup keluarga dan masyarakat, melalui kegiatan antara lain UMKM,

– Pemanfaatan pekarangan baik di Perkotaan dan Pedesaan.

Sementara Ketua Departemen Tokoh Batak Inspiratif Batak Center dr. Adele Hutapea, memaparkan semangat dan perjuangan Putri Lopian, yang adalah putri Sisingamangaraja XII, sebagai tokoh perempuan Batak yang aktif bersama Ayahandanya berjuang melawan penjajah Belanda.

Adele menyebut Putri Lopian digambarkan sebagai sosok yang kuat dan memiliki keberanian seperti laki-laki dalam membela bangsa Batak menghadapi penjajahan Belanda. Lopian tidak takut menghadapi musuh di medan perang.

Berikut beberapa nilai luhur dan kepahlawanan yang dapat diidentifikasi melalui karakteristik Putri Lopian Boru Sinambela:

1. Gagah Berani: Lopian digambarkan sebagai sosok yang kuat dan memiliki keberanian seperti lakilaki dalam membela bangsa Batak. Ia tidak takut menghadapi musuh di medan perang.

2. Setia dan Berbakti: Lopian sangat setia dan berbakti kepada ayahnya dan keluarganya. Ia memilih untuk mendampingi ayahnya dalam perjuangan daripada hidup dalam kemewahan. Pengorbanannya yang heroik menjadi simbol kesetiaan dan dedikasi terhadap keluarga dan bangsa.

3. Mandiri dan Tangguh: Meskipun mengalami perjalanan kehidupan yang berat, Lopian tidak mengeluh. Ia sangat mandiri dan mampu mengurus semua kebutuhannya sendiri.

4. Cinta Tanah Air: Lopian sangat mencintai tanah Tapanuli. Ia rela berkorban demi membela tanah airnya dari penjajah.

5. Cerdas dan Pekerja Keras: Lopian mempelajari banyak pengetahuan dengan tekun, di samping ia seorang pekerja keras yang handal, sehingga mendapat kepercayaan dari ayahnya dan para pemuka tentara Batak menjadi Si Ulu Porang.

6. Lopian adalah seorang survival yang cerdik dan mampu bertahan hidup di hutan-hutan tropis Tapanuli tanpa takut.

7. Pribadi dengan kehidupan spritualitas: Lopian disebutkan memiliki kemampuan ilmu kebatinan dimana ini semua membuatnya mampu bersikap dewasa, tenang, dan bijaksana.

8. Lopian dikenal sebagai gadis muda yang berbudi luhur, pandai menari tor tor, dan benyanyi.

“Lopian sangat setia dan berbakti kepada ayahnya dan keluarganya. Ia memilih untuk mendampingi ayahnya dalam perjuangan daripada hidup dalam kemewahan. Pengorbanannya yang heroik menjadi simbol kesetiaan dan dedikasi terhadap bangsanya,” ujar Adele.

FGD Refleksi Hari Kartini Batak Center 2025, diadakan secara hybrid, secara onsite hadir Ketua Dewan Penasehat BC Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu, SH., SE., MS, Ketua Umum BC Ir. Sintong M. Tampubolon, Sekretaris Jenderal, Drs. Jerry R. Sirait, Wakil Sekretaris Jenderal Jaya Tahoma Sirait dan Wasekjen Dr. Freddy FM Pandiangan.

Ketua Umum BC Ir. Sintong M. Tampubolon merespon baik pembahasan FGD, terkhusus mengenai Putri Lopian.

SM Tampubolon mengatakan Putri Lopian mempunyai peran sentral dalam perjuangan Sisingamangaraja XII ketika itu.

“Kita mengakui Sisingamangaraja XII sebagai pahlawan nasional, maka peran Lopian tidak terpisahkan Ketika itu. Oleh karenanya, Batak Center merespon baik pembahasan FGD ini, dan akan mengusulkan sebagai pahlawan nasional, dan Boru Lopian pantas untuk menjadi pahlawan nasional,” tandas Sintong.

Sekjen BC Jerry Sirait mengemukakan bahwa Batak Center merespon positif, bahasan untuk menyuarakan Putri Lopian menjadi Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara.

“Untuk membahas lebih lanjut, kita akan berdialog dengan keturunan Sisingamangaraja XII, Pomparan Sinambela, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara” disampaikan Sekjen Jerry diakhir FGD. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*