Sahat Sinurat Apresiasi Mentri BUMN Dukung Fasilitas Pembiayaan UMKM : Pelabuhan dan Bandara Menjadi Kutub Pertumbuhan UMKM

Media Trans Mentri BUMN Erick Thohir mengadakan kunjungan kerja ke Cikarang Timur Jawa Barat, Rabu 2 Februari 2022, selain bertemu dan berdialog dengan pelaku UMKM, juga menyaksikan kerjasama pemberian bantuan fasilitas pembiayaan bagi pelaku UMKM dari dua bank BUMN, Bank BRI dan Bank Mandiri.

“Kebersamaan dan gotong royong jadi kunci utama kita bisa melewati tantangan pandemi tahun lalu. Padahal negara-negara lain memandang remeh penanganan pandemi kita, tapi nyatanya kita terbukti sebagai salah satu negara dengan penanganan pandemi terbaik,” ujar Erick dalam keterangan medianya.

Melalui dukungan pembiayaan dari bank-bank BUMN, Erick Thohir berharap dapat membantu pelaku UMKM, tetap menjalankan usahanya dan diharapkan dapat naik kelas.

Erick Thohir juga meminta para pelaku UMKM, tidak patah arang menghadapi situasi pandemi Covid-19 di tengah merebaknya varian Omicron.

Mentri BUMN Erick Thohir berdialog dengan pedagang saat kunjungan ke Cikarang Timur

Merespon langkah Mentri BUMN Erick Thohir mendukung pelaku UMKM, dengan fasilitas pembiayaan melalui bank-bank BUMN, pendiri Rumah Milenial Sahat M.P Sinurat mengapresiasi dan mendukung langkah Mentri BUMN Erick Thohir.

Dukungan kepada para pelaku UMKM juga terlihat dari adanya aplikasi PaDi (Pasar Digital) UMKM, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Platform digital ini bertujuan untuk mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, demikian keterangan media Sahat Sinurat yang diterima mediatransformasi.com.

Sahat Marthin Philip Sinurat

Sahat Sinurat berpandangan bahwa UMKM, adalah salah satu sektor yang mengalami dampak paling besar dari pandemi Covid-19.

Lanjut Sahat, saat ini pemerintah sudah melakukan penanganan yang semakin baik terhadap pelaku UMKM.

“Pelaku UMKM sudah bisa berbenah, mulai bisa menjalankan usahanya pasca gelombang satu dan dua pandemi COVID-19. Dengan adanya Omicron ini, ada kekuatiran terjadinya gelombang tiga pandemi. Kita perlu waspada jangan sampai kemudian memberikan dampak yang sangat besar juga kepada para pelaku UMKM,” ujar Sahat, alumni ITB.

“Apa yang disampaikan Mentri BUMN Erick Thohir, tentu harus kita dukung bersama untuk bagaimana pelaku UMKM tetap optimis, bagaimana bisnisnya bisa terus bergerak,” tandas Sahat.

Sahat berharap pemerintah bisa terus memberikan dukungan kepada pelaku UMKM melalui beberapa program yang sudah dicanangkan pemerintah, seperti perluasan pasar UMKM, fasilitas pembiayaan, dan program-program lainnya termasuk yang saat ini sedang digagas Kementerian BUMN.

“Salah satu yang juga bisa dilakukan oleh pemerintah melalui BUMN adalah bagaimana pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang gencar dilakukan antara lain misalnya pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, stasiun, terminal, dan infrastruktur lainnya dapat disinergiskan dengan perkembangan UMKM di daerah-daerah,” tutur Sahat, Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI 2016-2018.

Menurut Sahat, di lokasi pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun, dapat diintegrasikan dengan sentra atau lokasi pengembangan UMKM.

“Misalnya di pelabuhan, bandara, rest area jalan tol, terminal, atau stasiun. Diharapkan BUMN-BUMN terkait bisa menyiapkan ruang bagi pelaku UMKM, seperti untuk kuliner, handycraft atau suvenir, jasa transportasi, jasa pengiriman dan berbagai potensi UMKM lainnya. Diberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk dapat membuka tenant atau stan di lokasi-lokasi infrastruktur yang dibangun tadi,” jelas Sahat, yang saat ini menjadi Sekretaris Umum DPP GAMKI 2019-2022.

Sahat mengingatkan, selama ratusan tahun, kawasan seperti pelabuhan dan pusat transportasi lainnya menjadi kutub pertumbuhan ekonomi.

“Konsep ‘kutub pertumbuhan‘ pada zaman Kerajaan-Kerajaan Nusantara terbentuk di kawasan pelabuhan di berbagai daerah dan pulau. Pada era saat ini, kutub pertumbuhan dapat terjadi tidak hanya di kawasan pelabuhan, namun juga di kawasan bandara, jalan tol, stasiun, terminal, dan lainnya,” tambah Sahat.

Adanya ruang untuk tenant atau stan di lokasi-lokasi tadi, akan membantu pelaku UMKM lokal untuk mendapatkan pasar bagi usahanya.

“Ini yang menurut saya harus juga didorong. Kalau misalnya di bandara ada Angkasa Pura, di tol ada Jasa Marga atau BUMN Karya lainnya, atau di pelabuhan ada Pelindo dan lain-lain, dapat bekerjasama dengan BUMN Perbankan untuk fasilitas pembiayaan dan pembinaan bagi UMKM. Saya rasa melalui pembangunan infrastruktur, pemerintah punya visi ke arah sana yang harus kita dukung bersama,” pungkas Sahat Sinurat. (DED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*