Media Trans – Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja menggelar hitung mundur 500 hari menuju Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
Sidang Raya PGI XVIII rencananya akan digelar 1-15 November 2024 di Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara mendatang, alias 500 hari lagi. Kegiatan hitung mundur dilakukan di pelataran halaman kantor BPS Gereja Toraja, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 45, Singki’, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/6/2023) malam.
Seperti diketahui, Sidang Raya PGI XVIII ini, Sinode Gereja Toraja bertindak sebagai tuan rumah, demikian keterangan media yang diperoleh redaksi.
Ketua BPS Gereja Toraja, Pdt. Dr. Alfred Anggui, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi penanda bahwa kita mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Sidang Raya PGI ini.
“Sidang PGI baru pertama kali dilaksanakan di Toraja. Karena itu, semoga dengan diadakan kegiatan ini dapat mempererat silahturahmi antar sinode yang tergabung dalam PGI,” ujar Pdt Alfred.
Sidang Raya PGI di Toraja juga bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Toraja secara umum.
“Kegiatan akan digelar di Tana Toraja dan Toraja Utara. Tidak hanya kegiatan internal untuk jemaat, masyarakat juga dilibatkan dalam hal UMKM lokal yang juga akan turut memeriahkan kegiatan nanti,” tuturnya.
Tabuhan Gendang Simbol Kick off 500 Hari SR XVIII PGI
Kick off 500 hari menuju Sidang Raya PGI XVIII ditandai tabuhan gendang oleh Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang, Wakil Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg, Sekda Toraja Utara Salvius Pasang, Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi, Forkopimda Tana Toraja dan Toraja Utara, Rektor UKI Toraja, Ketua Umum Panitia dan Ketua Umum BPS Gereja Toraja, serta disaksikan Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom melalui akses virtual.
Kick off 500 hari menuju Sidang Raya PGI XVIII juga ditandai dengan Peluncuran Logo Sidang Raya PGI XVIII yang merupakan perpaduan Lambang Salib, Tongkonan, Ukiran Toraja, Lembang Sura’ dan Merpati, yang semuanya mengandung filosofi kehidupan masyarakat Toraja. (DED)
Be the first to comment